Thursday, January 15, 2015

Kisah Nabi Nuh AS ( Bagian Kedua )



Dakwah Nabi Nuh As. dan Gelar “Ulul ‘Azmi” yang Pertama
Ketika Nabi Nuh As. mendatangi kaumnya, ia berdiri di atas jurang seraya menengadahkan kepalanya ke atas seraya berdoa dengan doa wasilah berikut ini:

الهى أسألك أن تنصرني عليهم بنور محمد صلى الله عليه وسلم

“Ya Allah, kumohon pertolongan padaMu dengan berkat Nur Muhammad Saw.”

Melihat jumlah kaum Nabi Nuh As. yang begitu banyaknya, berserulah beliau dengan sekuat tenaga dan berkata: “Wahai kaumku, kedatanganku ini adalah atas perintah dari Tuhan semesta alam. Saya mengajak kalian untuk menyembah hanya kepadaNya dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala itu.”

Seruan Nabi Nuh ini begitu membahana dan menggelegar sehingga terdengarlah dari segala penjuru, dari ujung barat sampai ujung timur. Karena seruannya itu pula berjatuhanlah berhala-berhala itu dari kursinya. Terkagetlah semua orang-orang  kerajaan. Bahkan sang raja Darmasyil hingga dibuat pingsan oleh seruan itu. Setelah sang raja siuman, ia bertanya kepada para bawahan di sekelilingnya: “Suara apakah itu?”

Dijawab oleh salah satu dari mereka: “Itu adalah suara seorang lelaki yang bernama Nuh. Dia adalah orang gila yang akalnya sudah tidak normal lagi.”

Akhirnya sang raja memerintahkan para prajuritnya agar membawa Nabi Nuh ke hadapannya. Ketika Nabi Nuh As. sudah berada di hadapannya, sang raja pun bertanya: “Siapa kamu?”

Dijawab: “Saya adalah Nuh, utusan Tuhan semesta alam. Saya datang ke sini membawa risalah agar kalian semua beriman kepada Allah dan meninggalkan semua berhala itu.”

Lalu sang raja berkata: “Jika kamu gila, maka saya akan mengobatimu. Jika kamu fakir, maka saya akan mencukupkan harta untukmu. Dan jika kamu adalah orang yang terlilit hutang, maka saya akan melunasi semua hutangmu.”

Nabi Nuh As. menjawab: “Saya tidak gila, tidak juga fakir, tidak pula terlilit hutang. Saya adalah utusan Tuhan semesta alam.”

Nabi Nuh As. adalah rasul Allah yang pertama masuk ke dalam golongan “Ulul ‘Azmi”. Allah mengutusnya kepada kaum Qabil, kaum yang sudah sangat keterlaluan dalam menyembah berhala dan dengan sengaja memperlihatkan kesyirikannya kepada Allah. Karena itulah Nabi Nuh As. mengajak mereka untuk beriman dan mengEsakan Allah semata serta mengajak mereka untuk berikrar dengan kalimat:

لا اله الا الله وأن نوحا رسول الله

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Nuh adalah utusan Allah.”

Ketika sang raja mendengar ucapan itu, menjadi murkalah ia dan berkata: “Seandainya hari ini bukanlah hari raya pasti akan saya bunuh kamu secara mengenaskan.”

Istri-Anak Nabi Nuh As. dan Kerasnya Dakwah yang Dihadapinya
Diriwayatkan bahwa, saat itu hanya ada satu orang yang beriman kepada Nabi Nuh As. Dia adalah seorang wanita bernama Amrah. Lalu Nabi Nuh As. menikahinya dan dikarunia 6 orang anak, 3 putra dan 3 putri: Sam, Ham, Yafus, Haswah, Sarah dan Bahyurah.

Setelah itu adapula seorang wanita yang beriman , yaitu Wal’ab binti ‘Ajuwel. Ia juga dinikahi oleh Nabi Nuh As. dan dikarunia 2 putra: Balus dan Kan’an. Namun kemudian wanita itu kembali lagi kepada agamanya yang semula setelah ia memeluk Islam.

Kemudian ada lagi beberapa orang yang beriman kepada Nabi Nuh As., sekitar berjumlah 70 orang pria dan wanita.

Setelah itu aktifitas keseharian Nabi Nuh As. adalah terus keluar untuk berdakwah dengan berseru: “Wahai kaumku, sembahlah Allah. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Dan tiada pula sekutu bagiNya.”

Akhirnya keluarlah kaum Nabi Nuh dari rumah mereka masing-masing. Mereka menyambut seruan dakwah Nabi Nuh dengan lemparan batu dan sandal sehingga membuat Nabi Nuh As. pingsan. Mereka pun mengasingkan Nabi Nuh, menyeret dan melemparkannya ke dalam kotoran.

Setelah Nabi Nuh As. siuman, diusaplah wajahnya yang berlumur darah. Segeralah ia beranjak untuk melakukan shalat 2 rakaat dan berdoa:

اللهم اغفر لقومي فانهم لا يعلمون

“Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka belum mengetahuinya.”

Nabi Nuh melakukan dakwahnya hingga sekitar 300 tahun lamanya.

Dakwah Nabi Nuh As. dari Masa ke Masa
Setelah kematian Raja Darmasyil, ia pun digantikan oleh anaknya yang bernama Tubin. Sifatnya lebih kejam dari ayahnya. Namun Nabi Nuh As. tak patah arang untuk terus mengajak sang raja dan kaumnya beriman kepada Allah sebagaimana dulu dilakukan juga pada ayah Raja Tubin. Dakwahnya ini berjalan hingga 400 tahun lamanya. Sampai masuk kurun berikutnya, kurun ke-5, tetap saja kaumnya masih dalam keadaan semula.

Setiap mendengar seruan Nabi Nuh mereka sengaja menutupkan telinganya dengan tangan. Sebagaimana difirmankan Allah Swt. dalam al-Quran, mereka mengumpulkan batu-batu di atas loteng. Disaat Nabi Nuh lewat maka mereka akan melemparinya dengan batu tersebut sampai Nabi Nuh jatuh pingsan. Dan mereka sangka Nabi Nuh telah mati. Saat pingsannya itu, burung-burung pun mengibaskan sayapnya sampai siuman. Keadaan dakwah yang seperti ini terus berlangsung hingga melewati kurun ke-6.

Memasuki kurun yang ke-7, Raja Tubin pun telah mati dan digantikan lagi oleh putranya yang bernama Togrodus. Ia adalah raja yang lebih lalim lagi dari ayahnya. Keadaan dakwah Nabi Nuh pun tak jauh berbeda dengan sebelumnya, selalu saja disambut dengan lemparan batu.

Kemudian Allah Swt. mewahyukan pada Nabi Nuh: “Sekarang tiada lagi satupun dari sulbi laki-laki dan dalam rahim wanita yang mau beriman mengikuti dakwahmu.”

Karena itulah kemudian Allah Swt. berkehendak untuk menenggelamkan mereka. Maka berdakwahlah Nabi Nuh As. pada kaumnya dengan membawa kabar bahwa Allah tidak akan menyisakan sedikitpun dari mereka sebagaimana tercantum dalam QS. Nuh ayat 26-27:
وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا إِنَّكَ إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلا يَلِدُوا إِلاَّ فَاجِرًا كَفَّارًا

“Nabi Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal di atas muka bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.”

Maka terbukalah pintu langit atas doa Nabi Nuh As. dan bergemuruhlah para malaikat.

No comments:

Post a Comment

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...