Wednesday, January 31, 2018

Jangan Dikendalikan Harta

Image result for harta
HARTA memang harus dikejar, agar sebagai muslim bisa jadi pribadi yang kuat secara ekonomi. Sehingga hidup dan beribadah nyaman. Bisa sodaqoh, zakat, pergi haji dan ibadah lainnya. Harus juga di kejar sekuat tenaga supaya rejeki yang telah Allah swt sediakan segera sampai.
Demi rupiah, diri ini sering berpeluh-peluh, terseok, dari pagi hingga malam dari remaja hingga tua. Banyak waktu yang dikorbankan, banyak kesempatan yang terlewat untuk mengejar harta. Kadang kesempatan mendekat kepadaNya, kesempatan melakukan ibadah-ibadah sunah, kesempatan salat tepat pada waktunya juga ikut terlewat. Belum lagi kesempatan berkumpul dengan keluarga.
Anehnya, itu yang namanya ‘harta’ seringkali sulit membuat senang pemiliknya. Meski ia telah begitu banyaknya di genggaman, harta itu terus saja memanggil manggil kita.
“Ayo …, sini …, masih banyak rupiah di sini, masih ada kesempatan dapat uang lagi.”
Suara-suara itu, juga bayangan rupiah terus saja terngiang di kepala. Padahal badan sudah letih, ingin istirahat, ingin salat tepat waktu, ingin berkumpul dengan keluarga.
Dan yang lucu demi harta, diri ini rela berhutang rela pusing, rela stress. Bahkan demi harta sesorang berani menyusahkan orang lain. Sengaja menunda pembayaran, mengambil hak seorang lainnya, dan yang ekstim demi harta berani membunuh jiwa. Akhirnya, demi harta mendapat dosa, dipenjara, diusir dan dikucilkan. Karena harta disiksa, sebab harta tersiksa. Lalu akhirnya berbuah neraka. Naudzubillah.
Padahal seharusnya harta itu membawa diri bahagia, menjadikan dermawan, membuat bersaudara, membawa pahala yang pada ujungnya membawa diri ini ke surga.
Untuk itu, tiap diri jangan sampai terbalik dalam menyikapi harta. Harta itu harus dan mutlak diri ini yang menguasainya, bukan bukan tersiksa karena terikat dan dikuasai. Terus menghitung-hitung karena takut kehilangan, terus mengejar hingga kehilangan masa-masa kebersamaan dengan keluarga. Kehilangan kesempatan beribadah, padahal toh harta itu sudah banyak menumpuk.
Terus merasa kurang, padahal usia tak lagi muda. Masih berani membeli tanah properti dengan berhutang padahal usia sudah kepala lima dan persediaan harta yang lainnya juga sudah banyak. Naudzubillah, terbayang rasa tersiksanya diri ini jika terus dihantui rasa kurang dan ingin yang terus menerus. Sudah punya tas bagus, masih ingin yang ber merek, sudah punya 10 gram perhiasan emas masih ingin berlian, sudah punya mobil bagus masih ingin mobil mewah, sudah punya rumah nyaman masih ingin apartemen. Bahkan mungkin jika sudah jadi orang terkaya di negeri ini, masih ingin jadi yang terkaya di dunia.
Rasa terus tidak cukup dan mau lagi ini mungkin karena kurang bersyukur atas apa yang telah diri miliki, seperti firman Allah swt
Al-Qur’an Surah Ibrāhīm ayat 7 – Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Maka jika memang diri ini sudah sebegitu terikat dan tersiksa dengan harta, sedemikian kurang bersyukur. Ayo mari berusaha berlindung pada Allah swt dan teriakkan LAWAN !!! Lalu sedikit demi sedikit mulai membelanjakan harta di jalan Allah swt, karena dalam Al-Qur’an surah Al-Humazah ayat 1-9 Allah Swt berfirman
1 – Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2 – yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
3 – dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4 – sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5 – Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6 – (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7 – yang (membakar) sampai ke hati.
8 – Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9 – (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Semoga harta yang Allah Swt titipkan pada diri ini bisa pergunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Ridha-Nya.

Friday, January 26, 2018

Apa yang Kita Kejar di Dunia ini?

Image result for cinta dunia 
Allah swt berfirman,
وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS.Al-Muthaffifin:26)
Hidup adalah perlombaan. Ya, Al-Qur’an pun mendorong manusia untuk terus berlomba. Tapi berlomba dalam hal apa yang dimaksud oleh Al-Qur’an?
Jika kita berlomba menjadi yang terkaya, jatah umur kita hanya sementara.
Jika kita berlomba menjadi yang terpintar, sepintar apapun tidak dapat menyelamatkan kita dari kematian.
Jika kita berlomba menjadi yang terkuat, perlahan-lahan waktu akan melemahkan tubuh kita.
Jika kita berlomba menjadi yang paling mewah, semuanya tak akan bertahan lama.
Lalu apa yang pantas kita kejar? Apa yang pantas dilombakan?
Kekayaan, ilmu, prestasi, kekuatan sebenarnya layak kita kejar. Namun ingat, jadikan semua itu kekal dan akan terus memberi manfaat kepada kita pada kehidupan selanjutnya.
Allah memberikan kekayaan duniawi kepada manusia yang Dia cintai maupun yang tidak Allah cintai. Semuanya mendapat rizki-Nya. Namun Allah hanya memberikan kenikmatan akhirat pada hamba-hamba yang dicintai-Nya.
Kejarlah semua prestasi dunia, namun jadikan semua itu sebagai bekal agar kita layak meraih cinta-Nya.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?” (QS.Al-An’am:32)
Semoga bermanfaat…

Hidayah adalah Rasa Takut

Image result for hidayah
Selama ini kita sering mendengar hidayah adalah pemberian oleh Allah SWT. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. 
 إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ
“Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).” (QS.Tha-Ha:3)
Dalam ayat ini terdapat dua kata penting yang akan menjadi pembahasan kita kali ini. Yaitu antara kata تَذْكِرَةً (peringatan) dan مَنْ يَخْشَىٰ (orang yang takut kepada Allah).
Dua kata ini mengantarkan kita pada suatu fakta penting yang tidak bisa diinkari lagi, bahwa semua petunjuk dan pengetahuan dari Allah sebenarnya telah tertanam dalam ruh dan naluri manusia yang terdalam. Nah, tugas para nabi adalah meng-aktifkan dan menguatkan kembali naluri yang telah tersimpan ini.
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan. (QS.Al-Ghasyiyah:21)
Lalu mengapa pada ayat ini disebutkan bahwa peringatan itu hanya ditujukan untuk orang-orang yang memiliki “rasa takut” kepada Allah?
Bila manusia tidak memiliki rasa tanggung jawab atau dalam kata lain disebut “rasa takut” kepada Allah, maka dia tidak akan bisa menerima hidayah dan peringatan dari para nabi. Tanpa rasa takut itu maka ribuan nasihat dan peringatan dari para nabi tidak akan membangkitkan naluri bertuhan yang ada dalam dirinya.
Seperti yang kita temukan dalam surat Al-Baqarah,
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS.Al-Baqarah:2)
Semoga tulisan ini bisa lebih memberikan apa itu hidayah yang sesungguhnya.

Wednesday, January 24, 2018

8 Pertanyaan dan Satu Jawaban

Image result for berbaik sangka kepada Allah
Mengapa Ibrahim as tidak takut ketika dilemparkan kedalam api?
قَالُوا ابْنُوا لَهُ بُنْيَانًا فَأَلْقُوهُ فِي الْجَحِيمِ
Mereka berkata, “Buatlah bangunan (perapian) untuknya (membakar Ibrahim); lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.” (QS.Ash-Shaffat:97)
Mengapa Ya’qub as tidak berputus asa dalam menanti Yusuf?
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
“Maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (QS.Yusuf:18)
Mengapa Yunus as tidak putus harapan ketika masuk ke dalam perut ikan?
فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS.Al-Anbiya’:87)
Mengapa Ayub as mampu bersabar menghadapi penyakitnya?
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.” (QS.Shad:41)
Mengapa Ibu Musa rela menghanyutkan bayinya ke sungai?
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil).” (QS.Al-Qashash:7)
Mengapa Musa as tidak gentar ketika dikejar oleh pasukan Fir’aun?
قَالَ أَصْحَابُ مُوسَىٰ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ – قَالَ كَلَّا ۖ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ
Berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.” Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS.Asy-Syu’ara:61-62)
Mengapa Maryam as memilih untuk membawa bayi tanpa ayah itu kehadapan masyarakat?
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ ۖ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا
Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” (QS.Maryam:29)
Mengapa Nabi Muhammad saw tidak takut dan bersedih hati ketika didalam gua sementara musuh-musuh Allah sedang mengejar beliau?
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Ketika itu dia (Muhammad) berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS.At-Taubah:40)
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas hanyalah satu. Yaitu karena mereka berbaik sangka kepada Allah swt. Para nabi dan oran-orang soleh yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan mereka sendirian.
Rasa takut, sedih dan gelisah muncul dari keraguan kita kepada Allah swt. Kita selalu berburuk sangka kepada-Nya. Padahal Allah mencintai hamba-Nya melebihi apapun. Dan karenanya Allah selalu menginginkan yang terbaik untuk hamba-Nya.
Berbaik sangka lah kepada Allah, maka semua kesedihan kita akan berakhir dengan senyuman.

Siapkan Teman di Masa Depanmu

Related image
Setiap dari kita berusaha mati-matian untuk menyiapkan masa depan. Orang tua memeras keringat demi masa depan anak-anaknya. Para remaja banting tulang demi meraih keinginan dan cita-cita.
Begitulah dunia berputar. Namun dalam mempersiapkan masa depan ini, penting kiranya kita mengingat firman Allah swt,
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ – حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS.At-Takatsur:1-2)
Manusia berlomba menjadi yang termegah. Mereka menumpuk harta sebanyak-banyaknya hingga suatu hari waktunya telah habis, dan liang kubur menantinya.
Ayat ini memberikan gambaran kepada kita bahwa ada perbedaan yang amat besar antara harta yang mengantar kita menuju liang kubur dan harta yang tetap kita bawa hingga ke liang kubur.
Tahukah kita dimana perbedaannya?
Banyak waktu kita habis untuk mencari dan menumpuk harta. Siang malam kita berjuang untuk mendapatkannya. Namun sayang, harta itu hanya mengantar kita sampai ke liang lahat saja. Harta yang kita harapkan itu tidak akan bermanfaat di alam selanjutnya.
Namun masih ada harta dengan tipe kedua. Harta yang setia menemani kita di alam kubur bahkan hingga alam-alam selanjutnya. Yaitu harta yang telah berubah menjadi amal kebaikan. Seperti nafkah yang kita berikan untuk keluarga dan juga sedekah yang kita hadiahkan untuk orang yang membutuhkan.
Siapkan segala sesuatu yang kita butuhkan di masa depan mulai sekarang. Karena semua kebaikan yang kita tanam akan bermanfaat bagi masa depan kita nanti.
وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ
“Dan barangsiapa mengerjakan kebajikan maka mereka menyiapkan untuk diri mereka sendiri.” (QS.Ar-Rum:44)
Sayyidina Ali bin Abi tholib berpesan,
لَابُدَّ لَكَ مِنْ رَفِيْقٍ فِي قَبْرِك، فَاجْعَلْهُ حُسْنَ الوَجْهِ، طَيَّبَ الرِّيْح، وَهُوَ الْعَمَلُ الصَّالِحُ
“Engkau harus memiliki teman karib didalam kuburmu. Jadikanlah temanmu itu teman yang indah wajahnya dan harum aromanya, itulah amal soleh.”
Semoga bermanfaat…

Rahasia Angka Dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an

Image result for angka 12
Dikisahkan bahwa ada seorang penyair yang datang menemui raja. Dia melantunkan syair-syair yang membuat raja terkagum-kagum. Setelah selesai, sang raja berkata,
“Sungguh indah syairmu. Mintalah apapun yang kau inginkan.”
Penyair itu menjawab, “Benarkah? Aku ingin engkau memberiku dinar sesuai dengan angka dalam ayat Al-Qur’an yang kubaca.”
“Dengan senang hati.” jawab sang raja.
Kemudian penyair itu mengutip ayat,
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” (QS.Al-Baqarah:163)
*Raja pun memberinya satu dinar.*
Kemudian dia melanjutkan,
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ
“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua.” (QS.At-Taubah:40)
*Dia pun diberi dua dinar.*
وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ
“Dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” (QS.An-Nisa’:171)
*Dia diberi tiga dinar.*
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya.” (QS.Al-Mujadilah:7)
*Dia diberi empat dinar.*
وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ
“Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya.” (QS.Al-Mujadilah:7)
*Dia diberi lima dan enam dinar.*
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
“Allah yang menciptakan tujuh langit.” (QS.Ath-Thalaq:12)
*Dia diberi tujuh dinar.*
وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (QS.Al-Haqqah:17)
*Dia diberi delapan dinar.*
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ
“Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki.” (QS.An-Naml:48)
*Dia diberi sembilan dinar.*
تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ
“Itu seluruhnya sepuluh (hari).” (QS.Al-Baqarah:196)
*Dia diberi sepuluh dinar.*
إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا
“Sungguh, aku (bermimpi) melihat  sebelas bintang.” (QS.Yusuf:4)
*Dia diberi sebelas dinar.*
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan.” (QS.At-Taubah:36)
*Dia diberi dua belas dinar.*
Setelah ayat yang terakhir ini, sang raja segera berkata kepada pengawalnya,
“Beri dia dua kali lipat dari yang dia sebutkan lalu usirlah dia !”
Si penyair terheran dan bertanya, “Mengapa wahai Tuanku?”
Sang raja menjawab, “Aku takut engkau mengutip ayat
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَىٰ مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ
“Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih.” (QS.Ash-Shaffat:147)

Sunday, January 21, 2018

Suami Bisa Terluka Dengan Lima Sikap Ini

Image result for istri yang pembangkang
Istri terkenal dengan sifatnya yang perasa. Namun, bukan berarti suami tak memiliki sifat perasa. Tidak hanya istri yang senantiasa merasa sakit hati atau terluka dalam mengarungi rumah tangga, tetapi suami juga bisa terluka atas sikap istrinya.
Berikut 5 sikap istri yang bisa membuat hati suami terluka, di antaranya:
1.Merendahkan penghasilan atau pekerjaannya
“Jadi laki-laki kok kalah sama istri, saya saja mampu menghasilkan sekian sekian Rupiah tiap bulan, kamu setengahnya saja tidak sampai!”
Ini merupakan poin yang amat menyakitkan bagi seorang pria. Maka sebagai istri yang baik, jangan pernah menyentuh area sensitif ini. Suami akan terluka harga dirinya ketika sang istri merendahkan penghasilan yang diperoleh, atau meremehkan pekerjaan yang dilakukan suami.
2.Menentangnya di hadapan anak
“Saya tidak setuju! Kamu tahu apa tentang anak? Saya yang melahirkan, menyusui, dan merawat dia tiap hari!”
Sebagai ibu, mungkin kita tidak setuju dengan cara suami mendidik anak. Entah itu terlalu keras atau bebas. Namun, jangan sesekali menentang suami di hadapan anak-anaknya. Sebab hal ini membuat mereka merasa tidak dihargai. Lebih baik menahan emosi terlebih dulu dan cari waktu untuk bicara tentang pola asuh, cukup empat mata saja.
3.Mengejek suami di depan teman-temannya
Mungkin suami tidak pernah mengatakan ini kepada kita, tapi sebenarnya mereka sakit hati karena merasa direndahkan.
Mungkin bagi istri hal tersebut lucu, meledek kekasih di depan teman-temannya hingga jadi bahan tertawaan, tapi cara ini benar-benar harus dihindari. Baik ejekan terhadap fisik, maupun tingkah laku sehari-hari.
4.Malas beribadah
Seorang suami juga dapat tersakiti perasaannya ketika istri yang dicintainya tidak memiliki kepatuhan dan malas beribadah. Misalnya, istri yang tak malu mengumbar aurat, cipika-cipiki pipi pria lain dengan alasan menjaga pergaulan, malas shalat 5 waktu, tidak mau belajar mengaji alquran. Suami yang beriman tentu saja akan terluka melihat hal-hal yang demikian.
5.Bahasa tubuh
Pria tidak hanya sakit hati karena ucapan wanita. Gerak tubuh juga bisa menyakiti hatinya, misalkan jika wanita memandang sinis, melotot, berkacak pinggang atau menggelengkan kepala dengan bibir manyun pertanda menentang. Maka duhai istri, perhatikanlah bahasa tubuh kita di hadapan suami! Jangan sampai melukai hatinya karena merasa direndahkan. Tentu saja para suami pun harus belajar untuk tidak mudah terbawa emosi hanya karena persoalan yang tidak bersifat esensial. Biasakan bicara secara terbuka pada istri mengenai apa yang disuka dan tidak disukai.
https://ruangmuslimah.co/23598-wahai-istri-ketahuilah-suami-bisa-terluka-dengan-lima-sikap-ini

99 Kenikmatan

Hasil gambar untuk kenikmatan hidup yang sebenarnya
Dikisahkan ada seorang Raja yang sedang duduk termenung melihat taman didepan istananya yang indah, namun tetap tidak bisa mengobati gundah gulananya. Ia gelisah karena tak pernah merasakan ketenangan dan sulit sekali menemukan kebahagiaan.
Kesehatannya mulai dan semakin menurun karena ia mulai susah tidur karena banyaknya pikiran yang mengganggu. Padahal selama ini ia tidur didalam kamar yang mewah dan kasur yang empuk.
Ditengah lamunanya, sang raja melihat seorang tukang kebun yang sedang bekerja sambil tertawa. Setiap hari ia datang dengan senyuman dan pulang dengan keceriaan. Padahal gajinya sangat pas-pasan dan rumahnya begitu sederhana.
Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya. Saat dia pulang keluarganya telah menunggu dengan hidangan makan yang seadanya dan keluarga kecil ini pun makan dengan bahagia.
Raja pun heran melihat orang ini. Ia memanggil penasihatnya dan bertanya, “Hai penasihatku, telah lama aku hidup ditengah kegelisahan padahal aku memiliki segalanya. Tapi aku sungguh heran melihat tukang kebun itu. Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya, kadang-kadang ia tertidur di bawah rindangnya pohon, seperti tak ada beban dalam hidupnya, padahal ia tidak memiliki apa-apa !”
Si penasihat tersenyum dan berkata, “Semuanya ditentukan dengan resep 99. Bila tukang kebun itu terkena resep ini, maka hidupnya akan gelisah dan ia tidak akan bisa tidur.”
“Apa yang kau maksud dengan resep 99?” tanya raja.
“Besok malam perintahkan prajurit untuk mengantarkan hadiah kepadanya. Sediakan satu kotak uang dan tulislah 100 Dinar. Namun isi lah kotak itu dengan 99 dinar saja.”
Raja pun menuruti saran dari penasihatnya. Ketika hari mulai gelap, prajurit mengetuk pintu rumah tukang kebun ini dengan membawa hadiah.
Si tukang kebun membuka pintu rumahnya dan terkejut melihat prajurit membawa kotak hadiah.
“Ini hadiah dari raja untukmu.” kata si prajurit.
“Ya, sampaikan terima kasihku kepada raja.” jawab tukang kebun sambil kegirangan melihat kotak dengan tulisan 100 dinar. Belum pernah ia memiliki uang sebanyak itu.
Ia segera membawa masuk kotak itu dan menghitungnya bersama keluarga. Namun anehnya, jumlah uang didalam kotak itu hanya 99 dinar. Dia pun menghitung ulang lagi, tapi tetap jumlahnya 99.
Dia yakin, pasti ada uang yang jatuh. Dia mencari-cari di sekitar pintu, tapi tak menemukan apa-apa. Akhirnya dia mencoba untuk menelusuri sepanjang jalan menuju istana. Semalaman ia mencari tapi tetap tidak menemukan apa-apa.
Matahari mulai terbit, raja beserta penasihatnya menanti tukang kebun ini. Tak berapa lama dia datang dengan wajah yang masam dan merengut. Raja pun kaget dan bertanya pada penasihatnya, “Apa yang terjadi? Tak biasanya ia datang dengan wajah seperti ini !”
Penasihat raja menjawab, “Duhai raja, begitulah kehidupan. Kita memiliki banyak hal namun kita mencari yang tidak kita miliki. Orang ini mendapatkan 99 dinar secara cuma-cuma namun ia sibuk mencari 1 dinar yang hilang.”
Munculnya kegelisahan hati karena kita mencari sesuatu yang tidak kita miliki, sementara kita tidak pernah mensyukuri banyaknya anugerah yang kita punya.
Kisah ini memberi pelajaran yang sangat berharga bahwa nikmat Allah telah dicurahkan begitu banyak kepada kita, namun kita sibuk menanti sesuatu yang belum datang.
Allah swt berfirman,
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

“Dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin.” (QS.Luqman:20)

Bila kita selalu sibuk mencari sesuatu yang tidak kita miliki, maka kita tidak akan punya waktu untuk menikmati kenikmatan yang sudah kita miliki.
Semoga bermanfaat…

Friday, January 19, 2018

Curhat Di Media Sosial

Image result for curhat di medsos

Tahukah Anda sebenarnya mengeluh di media sosial itu bukan solusi yang baik untuk memperbaiki masalah. Perlu diketahui, curhat (berlebihan) di media sosial justru malah mengundang permasalahan baru. Malu-maluin…
Alih-alih ingin mendulang simpati atau mendapatkan solusi, yang kita terima malah caci maki, “Cuma gitu aja enggak bisa,” atau “dih, cemen banget!” atau yang serupa lainnya.
Padahal, bisa jadi ketika yang berkomentar seperti itu mendapatkan cobaan serupa ngeluhnya lebih dahsyat. Tapi mau gimana lagi, bahasa tulisan dan lisan memang berbeda. Kalau ingin curhat ya sebaiknya cerita ke orang-orang yang benar-benar kita percaya, bukan ke semua orang yang sebagian besar tidak tahu keseharian kita dan sebaliknya.
Adapun keburukan-keburukan yang akan didapatkan ketika curhat berlebihan di media sosial, antara lain:
1. Mempermalukan diri sendiri
“Ih, ternyata dia gitu ya di dunia maya padahal di dunia nyata kayak kuat gitu,” lagi-lagi bukannya mendapat solusi, yang ada malah mempermalukan diri sendiri.
2. Menghabiskan kuota hanya untuk hal-hal yang kurang produktif
Menghabiskan kuota untuk hal-hal enggak produktif berarti menghabiskan uang. Sama-sama menggunakan kuota, mendingan untuk hal-hal yang bermanfaat misal jualan, mendengarkan ceramah di youtube, belajar gratis di grup WA, atau yang lain.
3. Bisa berkembang ke mana-mana
Saat ini zaman sensitif. Masalah yang awalnya hanya satu kota gara-gara di-share di media sosial bisa berkembang jadi sedunia. Mending kalau masalah prinsip, kalau enggak? Bukankah hal ini buang-buang waktu saja.
Orang yang cerdas dan kuat bukanlah orang yang tidak pernah mengeluh, tapi tahu secara pasti dia harus mengeluh ke siapa. Sebaiknya sih memang kita tidak membiarkan apa yang kita rasakan “berceceran” di dunia maya. Bila pun ingin cerita masalah pribadi, ceritalah ke orang yang benar-benar amanah dan bisa dipercaya. Dan yang pasti, curhat sama Allah jangan pernah lupa. Wallahu’alam bishowab.

Hidup Tenang Dengan Tiga Prinsip Hidup ini

Image result for hidup tenang
Ketenangan hati tidak bergantung pada harta yang melimpah, rumah yang mewah atau jabatan yang tinggi. Lagi-lagi semuanya bergantung pada pola pikir kita dalam menjalani kehidupan.
Bila kita meyakini prinsip-prinsip yang tepat, maka kesedihan dan kegelisahan hati tidak akan singgah lama dalam hati kita.
Yakini dan resapi tiga prinsip ini maka hati kita akan tenang dalam menghadapi segala masalah kehidupan.
Apa tiga prinsip itu?
1. Yakinilah bahwa tidak ada yang lebih menyayangi kita melebihi Allah.
فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.” (QS.Yusuf:64)
2. Tidak ada yang lebih mengetahui dalamnya kesedihan kita melebihi Allah.
اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا فِي أَنْفُسِهِمْ
“Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka.” (QS.Hud:31)
3. Tidak ada yang mampu menyelesaikan masalahmu kecuali Allah.
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ
Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan.” (QS.An-Naml:62)
Apabila tiga prinsip ini telah melekat kuat dalam hati kita, maka tidak akan ada lagi perasaan takut dan khawatir.
Kita selalu optimis bahwa yang paling menyayangi kita adalah Allah, maka mustahil Allah akan membiarkan kita dalam masalah.
Kita optimis bahwa tidak ada yang lebih mengetahui kesedihan dan rasa sakit kita melebihi Allah, maka mustahil Allah tidak mengobati kesedihan kita.
Kita yakin bahwa tidak seorang pun dapat menyelesaikan masalah kita kecuali Allah, lalu mengapa kita masih berharap kepada makhluk?

Thursday, January 18, 2018

Tujuan Hidup dan Mati

Image result for tujuan hidup dan mati
Allah swt berfirman,
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ – الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun..” (QS.Al-Mulk:1-2)
Hidup ini terbatas dan selalu dibayang-bayangi dengan kematian. Tidakkah kita ingin bertanya apa tujuan hidup dan mati?
Bila kita menengok pada ayat diatas akan kita temukan bahwa kehidupan dan kematian adalah tanda kebesaran Allah yang luas. Dan tujuan dibalik itu adalah menguji manusia, siapakah diantara mereka yang paling baik perbuatannya.
Ayat diatas memberi kita beberapa pelajaran penting bahwa :
1. Kematian dan kehidupan adalah dua ciptaan Allah. Karena kematian adalah perpindahan manusia dari satu alam ke alam lainnya.
2. Lalu mengapa kata “kematian” disebut terlebih dahulu?
Bisa jadi karena kehidupan dunia ini tak bernilai dibandingkan kehidupan akhirat, karena itu seakan alam dunia ini adalah kematian dan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya.
Pendapat lain menyebutkan bahwa didahulukannya kata “kematian” adalah karena manusia diciptakan dari ketiadaan.
3. Dunia adalah ladang untuk beramal dan memilih “manusia-manusia yang terbaik amalnya.” Sementara hasil panennya akan diterima di akhirat.
4. Tolok ukur nilai seseorang di sisi Allah adalah amal kebaikannya. Dan amal baik itu tumbuh dari keyakinan dan niat yang tulus. Tanpa ketulusan semuanya tak akan bernilai.
5. Rasulullah saw ketika menafsirkan kalimat {أَحْسَنُ عَمَلًا} “yang paling baik amalnya”, beliau menjelaskan :
أتَمُّكُمْ عَقْلًا وَأشَدُّكُمْ للَّهِ خَوْفاً وَأَحْسَنُكُمْ فيَما أمَرَ اللَّهُ بِهِ وَنَهى‏ عَنْهُ نَظَراً، وَإنْ كَانَ أقَلُّكُمْ تَطَوُّعاً
“Yang paling baik amalnya adalah yang paling sempurna akalnya, paling takut kepada Allah dan paling perhatian terhadap perintah dan larangan-Nya. Walaupun ia paling sedikit melakukan hal-hal yang sunnah.”
6. Pada akhir ayat ini Allah menyebutkan dua nama-Nya العزيز الغفور, Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Seakan ingin mengingatkan kepada manusia bahwa engkau tidak lah sendirian. Jangan pernah takut dan putus asa dalam menjalani ujian ini.
Jadikan hatimu selalu bersama Allah karena Dia-lah Sang Maha Kuasa lagi Maha Pengampun.

Sunday, January 7, 2018

Rencana Allah Amat Indah

Hasil gambar untuk rencana allah
Sering kita tidak menyadari bahwa dalam hidup ini kita sering mendapati sesuatu yang “tak terduga”. Kita juga sering mendapatkan nikmat atau rezeki yang “tak terpikirkan”. Terkadang kita meminta sesuatu kepada Allah, namun yang didapatkan adalah hal yang besar yang tak terbayangkan sebelumnya.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Dan Dia Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS.at-Thalaq:3)
Itu semua adalah hal yang wajar, karena dibalik doa dan usaha kita ada rencana Allah yang tak mampu kita bayangkan. Karena Allah selalu Menyiapkan rencana yang terbaik untuk hamba-Nya.
Mari kita simak kisah-kisah Al-Qur’an berikut ini,

♦  Nabi Nuh as

Nabi Nuh as meminta pertolongan kepada Allah swt untuk mengalahkan orang-orang yang memusuhinya, beliau berdoa,
فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانتَصِرْ
Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhan-nya, “Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku).” (QS.al-Qamar:10)
Tapi apa yang beliau dapatkan?
Tak disangka Allah Menurunkan hujan yang begitu dahsyat hingga terjadi banjir yang menenggelamkan seluruh manusia. Seluruhnya habis dan hanya tersisa rombongan Nabi Nuh yang berada diatas kapalnya.
Maka percayalah kepada Tuhanmu !

♦ Nabi Musa as

Kisah pertama
Ketika bayi Musa as menangis, seluruh negeri menjadi heboh. Fir’aun, istrinya dan seluruh penduduk kebingungan untuk menenangkan bayi ini. Bayi ini tidak mau menerima susu dari wanita-wanita mesir saat itu.
Ternyata kehebohan ini adalah cara Allah untuk mendatangkan seorang wanita yang tinggal diseberang sungai. Yang tak lain adalah ibunda Nabi Musa sendiri.
Maka percayalah kepada Tuhanmu !
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِن قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ
Dan Kami Cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?” (QS.al-Qashas:12)

Kisah kedua
Dalam pelariannya dari kejaran pasukan Fir’aun, Nabi Musa sempat menolong dua orang wanita yang hendak mengambil air. Setelah itu beliau berdoa kepada Allah untuk Memberinya makanan, karena telah sekian hari beliau hanya memakan dedaunan.
فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, “Ya Tuhan-ku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau Turunkan kepadaku.”(QS.al-Qashas:24)
Tapi apa yang beliau dapatkan?
Bukan hanya makanan. Saat itu Nabi Musa mendapatkan tempat tinggal, pekerjaan dan seorang istri. Sungguh anugerah yang tak terbayangkan sebelumnya.
Maka Percayalah kepada Tuhanmu !
Kisah ketiga
Ditengah perjalan yang panjang dan rasa letih yang sangat, Nabi Musa as mencari api untuk menghangatkan dirinya beserta istrinya.
وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى – إِذْ رَأَى نَاراً فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَاراً لَّعَلِّي آتِيكُم مِّنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى
Dan apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika dia (Musa) melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya, “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.” (QS.Thaha:9-10)
Namun apa yang beliau dapatkan?
Ketika mendekati api tersebut, tak disangka Nabi Musa mendapatkan Khitob dari Allah swt dan diangkat sebagai Nabi.
Maka percayalah kepada Tuhanmu !
فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِي يَا مُوسَى – إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى
Maka ketika dia mendatanginya (ke tempat api itu) dia dipanggil, “Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Tuhan-mu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa.” (QS.Thaha:11-12)

♦ Nabi Yusuf as

Cukup lama nabi Yusuf as tinggal dalam gelapnya penjara. Ketika Allah Berkehendak untuk Membebaskannya, Allah tak perlu menghancurkan dinding atau mengirim pasukan yang besar. Cukup dengan mengirim mimpi kepada raja yang tak bisa ditafsirkan oleh siapapun kecuali Yusuf. Dan dalam waktu singkat beliau dibebaskan dan diberi jabatan yang tinggi dalam pemerintahan.
Maka percayalah kepada Tuhanmu !
Kisah-kisah diatas mengajarkan kita bahwa Allah Memiliki rencana yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Pemberian Allah adalah kejutan yang tak mampu kita bayangkan. Imam Ali bin Abi tholib pernah berpesan,
“Berharaplah kepada sesuatu yang tidak kau harapkan melebihi sesuatu yang kau harapkan”
Rezeki, nikmat dan pemberian Allah adalah misteri. Percayalah bahwa ada rencana Allah dibalik semua doa dan usaha kita. Nantikan kejutan-kejutan indah dari-Nya dan jangan pernah putus asa. Semoga Allah Merahmati kita semua.

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...