Wednesday, April 17, 2019

Tiga Kelompok Manusia Ini Tidak Akan Diajak Bicara oleh Allah Kelak

Kelak, di yaumil akhir hari kiamat ada tiga kelompok manusia yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah dengan belas kasih. Dosanya tidak disucikan, Allah enggan melihat mereka.

Kelompok manusia itu, akan Allah hisab secara terperinci. Tiap detik dan menit waktu yang dijalaninya, akan dihisab. Sungguh celaka orang yang seperti ini.
Seandainya Allah merinci hisabNya terhadap hamba-hambaNya, niscaya Allah menyiksa mereka. Tapi Allah tidak berbuat zhalim kepada mereka. Namun, ketiga jenis kelompok manusia tersebut akan menjadi orang yang paling sengsara kelak dihari kiamat.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim, dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka.”

Siapa ketiga kelompok tersebut?
Pertama, orang tua pezina.
Pada umumnya, orang yang sudah tua nafsu syahwatnya menurun. Kondisi kesehatannya tidak prima seperti dahulu kala saat masih muda. Namun orang tua ini melakukan zina, hal tersebut dilakukannya karena itu memang hobinya.
Orang tua sudah banyak makan asam garam kehidupan, sepatutnya semakin tua semakin taat dalam beribadah—semakin dekat—kepada Allah. Bukan malah menjadi pezina.

Kedua, raja atau pemimpin pendusta.
Saat masa pemilu—ajang pesta rakyat dalam memilih pemimpinnya—para calon-calon pemimpin itu biasanya berkampanye dengan menaburkan janji-janji manis.
Akan tetapi setelah terpilih, ia melalaikan apa yang telah dijanjikan sebelumnya. Menjadi seorang pemimpin, memiliki kekuasaan dan kewenangan, seharusnya membuat apa yang diucapkannya dapat dengan mudah terlaksana. Jika saat ini anda adalah seorang pemimpin, maka segera laksanakan janji-janji yang telah terucap.
Ketiga, orang miskin sombong. 
Kesombongan adalah enggan menerima kebenaran, menolaknya dan memandang rendah terhadapnya. Dan hal itu terjadi karena adanya perasaan tinggi hati dan agung.
Biasanya hal-hal yang disombongkan manusia antara lain ilmu pengetahuan, status sosial dan nasab—garis keturunan—harta kekayaan, banyaknya pengikut—pendukung—dan golongan.
Orang miskin tapi sombong. Apa yang mau disombongkan?
Orang miskin tetapi ucapannya setinggi langit. Mengatakan apa yang tiada dalam dirinya, tidak sesuai dengan kenyataan. Kelak ia akan susah di dunia, sengsara pula di akhirat.
Setiap diri sejatinya memiliki potensi melakukan tiga keadaan di atas. Mungkin saat ini belum mengalami. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat akan melakukannya.
Bila belum mengalami, ingatlah akan ancaman dan siksaan pedih yang menanti di akhirat. Hendaklah memohon perlindungan kepada Allah dari hal-hal tersebut.
Jika saat ini sedang mengalaminya, segera bertaubat memohon ampunan kepada Allah sebelum ditutupnya pintu taubat. Memperbanyak ibadah dan amal sholeh agar dapat menghapus segala kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Wallahu a’lam.

https://www.islampos.com/ketahuilah-tiga-kelompok-manusia-ini-tidak-akan-diajak-bicara-oleh-allah-kelak-18007/?fbclid=IwAR2Km54Z2mZo5Vkgk6l25DmnWDEjwAx2l4tfjm39UfggNrUDaNn7Z6MTmwI

Sunday, April 14, 2019

Para Penghapal Al-Quran Kaya Raya

Hasil gambar untuk penghafal alquran
Mungkin banyak yang bertanya dan (mungkin) sedikit mengernyitkan dahi melihat judul di atas.  Begitu agung dan mulianya penghafal Al Qur’an. Sampai-sampai Rasulullah SAW mengabarkan betapa mulianya dirinya hingga Allah meridhoinya untuk menaiki derajat-derajat Surga. 

Inilah kemuliaan yang sesungguhnya, manakala sang hamba mengagungkan penciptanya dengan menghafal kalam-Nya.

Rasulullah SAW bersabda: “Penghafal Al Qur’an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur’an akan berkata: ’Wahai Tuhanku bebaskanlah dia.’ Kemudian orang itu dipakaikan mahkota kehormatan. Al-Qur’an kembali meminta: ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah.’ Maka orang itu dipakaikan jubah karomah. Kemudian Al Qur’an memohon lagi: ‘Wahai Tuhanku ridhoilah dia.’ Maka Allah pun meridhoinya. Dan diperintahkan kepada orang itu: ‘Bacalah dan terus naiki derajat-derajat Surga.’ Dan Allah menambahkan setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR. Tirmidzi)


Orang yang Kelak Dibangkitkan bersama Malaikat

Hasil gambar untuk baca alquran
Saat dibangkitkan, manusia akan dikelompokkan menjadi berkelompok-kelompok dengan berbagai macam rupa dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya. Hal ini tertera dalam  firman Allah SWT: “Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok.” (QS. An-Naba ayat 18)
Pada hari itu, semua manusia hanya akan memikirkan dirinya sendiri. Bahkan, ketika orang tua, suami, dan anak disebelahnya diseret oleh malaikat, mereka tidak akan saling menolong karena lebih mementingkan nasibnya sendiri.

“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, dia berada bersama para malaikat yang terhormat dan orang yang terbata-bata di dalam membaca Al-Qur’an serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (Potongan Hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha no. 244-(898), kitab Al-Musafirin wa Qashruha, bab. 38).

Setan Paling Benci Hal Ini

Hasil gambar untuk sujud
Anda harus tahu siapa musuh yang nyata bagi manusia... Ya, dia adalah setan. Setan sangat membenci manusia. Dia tak ingin jika manusia berada dalam kebahagiaan. Dia tak senang, jika manusia berada di jalan kebenaran. Dia tidak akan biarkan manusia berpegang teguh pada penjagaan keimanannya.
 
Maka, kita harus waspada terhadap setan. Setan akan berusaha meluncurkan serangan demi serangan agar iman kita goyah. Mulai dari cara yang paling halus hingga kasar, ia lakukan. Dan serangannya telah banyak melumpuhkan manusia. Hingga, tak sedikit manusia berada dalam kesesatan. Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Salah satu hal yang dapat kita lakukan ialah melakukan hal yang sangat dibenci oleh setan. Apa itu? Setan sangat benci pada orang yang bersujud. Mengapa? Sebab, karena perintah sujud ia diusir dari surga. Karena perintah sujud pula, ia menjadi makhluk hina, hingga memiliki dendam pada Adam dan keturunannya.
Sujud merupakan sarana yang lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan sujud, seseorang akan merasakan kenikmatan yang luar biasa. Di mana getaran hati begitu terasa. Sebab, komunikasi dengan Allah SWT terasa lebih khusyuk.

Sujud juga menunjukkan bahwa diri kita ialah makhluk yang lemah. Kita tak bisa hidup tanpa Allah SWT. Kita sangat membutuhkan-Nya. Allah bagaikan Raja di alam semesta, yang bisa memberikan apa saja yang kita pinta. Hanya dengan lebih dekat dengan-Nya, Dia akan merasa senang, dan mengabulkan apa yang kita pinta.

Itulah indahnya sujud. Hal yang sangat dibenci setan ini, sangat menguntungkan kita. Selain membuat setan menjadi marah, juga lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Jadi, jangan pernah kita berhenti untuk bersujud kepada-Nya.

Perkara Sumber Segala Dosa

Hasil gambar untuk sombong
Setiap manusia di dunia ini, tidak ada yang luput dari dosa. Maka dari itu  manusia hendaknya selalu meminta ampunan kepada Allah Azza Wajalla salah satunya dengan cara beristighfar sebanyak banyaknya.

Ternyata, dosa yang kita lakukan tidak terlepas dari tiga sifat yang dimiliki manusia. Sifat apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.

Pertama adalah kesombongan (al kibr).

Sifat inilah yang dimiliki oleh Iblis sehingga dia menyimpang ke jalan kesesatan. Sifat sombong inilah yang membuat iblis tetap dalam kekafirannya. Sifat sombong inilah yang membuat seseorang sulit masuk surga yang penuh kelezatan. Bahkan tidak akan masuk surga orang yang memiliki sifat sombong.

Tidak akan masuk surga yaitu orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar semut kecil.” (HR. Muslim).

Kedua adalah tamak (al hirsh).

Sifat inilah yang membuat Adam keluar dari surga karena tamak memakan buah yang sudah dilarang Allah Subhanallahu Wata’ala. Sifat tamak atau rakus membuat seseorang mudah terjerumus dalam maksiat.

Ketiga adalah sifat dengki (al hasad).

Sifat inilah yang akan membuat seseorang melampau batas dan berbuat zholim pada orang lain. Bahkan segala cara dilakukan untuk memuaskan rasa dengkinya. Wallahu A’lam.

Monday, April 8, 2019

Doa Minta Panjang Umur, Bolehkah?


Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Sebagian membolehkannya, sebagian lagi melarang.

Yang melarang berdalil dengan hadis riwayat Ummu Habibah, salah seorang istri Nabi. Ia pernah berdoa, “Ya Allah! Bahagiakanlah aku dengan menjadi istri Rasulullah, serta dengan Abu Syfan dan saudaraku Mu’awiyah.”

Mendengar itu Nabi SAW berkata, “Sungguh engkau telah meminta kepada Allah ajal yang telah ditentukan, hari-hari yang telah ditetapkan dan rizki yang telah terbagi. Sesuatu tak akan dipercepat sebelum waktunya. Seandainya engkau memohon kepada Allah agar engkau terhindar dari azab neraka atau azab kubur, niscaya itu lebih baik dan lebih utama,” (HR. Imam Ahmad).

Imam an-Nawawi mengomentari hadis tersebut bahwasanya hadis ini diketahui tidak bolehnya berdoa agar dipanjangkan umurnya. Namun jika ada yang bertanya apakah hikmah dari larangan berdoa panjang mur? Mengapa pula memohon terhindar dari azab kubur lebih disukai? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut adalah bahwa umur telah ditetapkan. Namun berdoa agar terhindar dari azab api neraka dan azab kubur adalah ibadah.

Ada lagi yang bertanya: Bukankah kita bertawakal pada segala ketentuan Allah? Jawabannya, berbuatlah! Karena segala sesuatu telah dimudahkan urusannya.
Berdoa panjang umur tidak termasuk ibadah. Seperti halnya, tidak baik meninggalkan shalat, puasa dan dzikir hanya karena bertwakal atas takdir Allah. Wallahu a’lam.

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...