Tuesday, November 29, 2016

Waktu Terbaik Dan Mustajab Untuk Berdoa

Hasil gambar untuk berdoa
Di antara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Swt. Adalah memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang mustajab. Allah menjanjikan bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut akan dikabulkan. Di antara waktu-waktu itu ialah:

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah mencintai hamba-Nya yang berdoa di sepertiga malam yang terakhir. Allah berfirman tentang cirri-ciri orang yang bertakwa, salah satunya,”Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan.”(QS.Adz-Dzakariyat[51]: 18)
Sepertiga malam yang paling terakhir ialah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Allah mengabulkan setiap doa hamba-Nya. Rasulullah bersabda ,”Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian Allah berfirman,”Orang yang berdoa kepada-ku akan aku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Kuakan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.”’ (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Ketika berbuka puasa 
Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan , karena di waktu itu manusia merasakan salah satu kebahagian ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahan lapar dan dahaga, sebagaimana hadits:
“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagian: Kebahagian ketika berbuka puasa dan kebahagian ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak.”(HR.Muslim).

3. Ketika lailatul qadar 
Lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan, sebagaimana firman Allah Swt.”Lailatul qadar lebih baik dari 100 bulan.” (QS. Al-Qadr[97]:3)

4. Ketika Adzan berkumandang 
Selain dianjurkan untuk menjawa adzan dengan lafadz yang sama, pada saat adzan dikumandangkan juga termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah bersabda,”Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan, yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika dua kubu saling menyerang.” (HR. Abu Dawud).

5. Di antara adzan dan iqamah
Waktu jeda antara adzan dan iqamah juga termasuk waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah,”Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR.Tirmidzi)

6. Ketika sedang sujud dalam shalat
Rasulullah bersabda,”Seorang hamba berada paling dengan Rabb-nya saat ia sedang bersujud. Maka, perbanyaklah berdoa pada waktu itu.”(HR.Muslim)

7. Pada hari jumat
Rasulullah Saw. Bersabda,”Dalam hari jumat terdapat waktu yang jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti apa yang ia minta akan diberikan.”Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR.Bukhari dan Muslim)

8. Ketika Hari Arafah 
Hari Arafah hari ketika para jemaah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jamaah haji maupun seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab, Rasulullah Saw. Bersabda,”Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah.”(HR. Tirmidzi)

Sunday, November 27, 2016

Panasnya Di Padang Mahsyar

Hasil gambar untuk padang mahsyar
Disaat terjadinya hari qiamat itu, Allah Swt. telah memusnahkan serta menghancurkan segala makhluk, baik itu makhluk yg kecil maupun makhkluk yg besar, bahkan gunung-gunung yg bersar, gedung-gedung yg menjulang tinggi dan juga bertingkat-tingkat serta pohon-pohon yg rindang sudah hancur lebur tiada berbekas sedikitpun.

Sehingga semua keadaan telah menjadi rata tiada tempat untuk berteduh ataupun berlari. Dan disaat itu Allah Swt. telah mengumpulkan orang-orang yg terdahulu sampai orang-orang yg terakhir, semua di suatu arena tanah lapang atau yg disebut dengan Padang Mahsyar.

Karena pada hari itu adalah merupakan suatu hari terakhir, maka matahari itu keadaannya sangat dekat sekali dengan kepala-kepala mereka, sehingga bukan main panasnya, takutny, sengsaranya serta beratnya dalam menghadapi panas di Padang Mahsya itu.

Dari sini ini telah menjadi jelaslah sudah bahwa seluruh makhluk yg ada di Padang Mahsyar semuanya dalam keadaan kepanasan yg sangat, karena dekatnya matahari dengan kepala-kepala manusia, maka mereka itu bercucuran keringat, sampai-sampai keluarnya keringat itu bagaikan orang yg sedang mandi.
Dalam sebuah hadist telah dijelaskan yg diriwayatkan oleh Ibu Umar, bahwasannya Rasulullah Saw. telah bersabda yaitu: ""Sesungguhnya matahari itu dekat pada hari qiamat, sehingga keringat seseorang itu dapat sampai ditengah telinganya"".

Hadist tersebut diatas adalah riwayat dari Imam Abu Daud dan Al Hakim.
Hadist tersebutlah yg telah memberitakan pada hari qiamat nanti antara matahari dengan kepala itu sangat dekatnya, maka seluruh manusia itu telah mengeluarkan keringatny sehingga sampai setengah telinganya.
Bahkan juga telah dittegaskan didalam hadist shahih yg telah diberitakan oleh Ibnu Umar ra. bahwasannya Rasulullah Saw. telah bersabda, yaitu: ""Bakal berdiri orang-orang yg menghadap Tuhan Rabbil 'Alamin, hingga tenggelam salah satu seseorang dalam peluhnya sampai ketelinganya".
(Hadist riwayat Bukhari Muslim).

Disamping itu juga telah disebutkan dalam hadist yg lainnya, akibat dari panasnya di Padang Mahsyar itu sampai-sampai mengalirlah keringat manusia itu diatas tanah tujuh puluh hasta, di samping itu mereka telah tenggelam dalam keringantnya hingga kemulut serta telinga mereka. Sebab sangat panasnya keadaan di Padang Mahsyar nanti.

Sampai akhirnya sahabat Abi Hurairah telah memberitakan bahwasannya Rasulullah Saw. telah berdabda yg mana artinya adalah sebagai berikut: ""Akan perpeluh orang-orang dihari qiamat hingga mengalir mereka diatas tanah tujuh puluh hasta dan tenggelam mereka dalam peluhnnya sampai ke mulut hingga ketelinganya"".
(hadist tersebut adalah riwayat dari Imam Bukhari dan juga Imam Muslim).

Jadi ringkasnya disini adalah bahwa hakekatnya matahari serta sangat panasnya, maka keadaan manusia itu bagaikan mandi dan tenggerlam dalam keringatnya masing-masing, itu semua adalah tergantung amal perbuatannya sendiri.

Karena saking panasnya dari sorotan matahari tersebut maka keringat manusia itu ada yg sampai mata kakinya, ada yg sampai apada lututnya dan ada pula yg sampai tenggelam sampai kemulutnya.
Demikian itulah keterangan dari hadist shahih dan untuk mengakhiri dari keterangan-keterangan berikut ini akan disajikan sebuah hadist yg telah diberitakan oleh Al Miqdad ra, berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: ""Matahari akan didekatkan kepada manusia di Padang Mahsyar di hari qiamat sekedar satu mil...

Maka ketika itu manusia akan mandi peluh menurut amal perbuatannya, maka diantaranya mereka ada yg peluhnya hanya sampai ke mata kaki, dan ada yg sampai kelututnya, dan mulutnya""
Rasulullah Saw. sambil berisyarat dengan tangannya kelisannya""
(Hadist riwayat dari Imam Muslim)

Saturday, November 26, 2016

Noda Hitam di Dahi

Hasil gambar untuk noda hitam di dahi
Saat ini sudah tidak asing bagi kita melihat orang-orang yang memiliki noda hitam di dahi mereka. Banyak yang mengatakan, noda tersebut timbul karena seseorang sering melakukan sujud. Benarkah hal itu?
Istilah ‘Bekas sujud’ di dahi yang bisa dilihat dalam surat ke-48, yaitu Surat Muhammad dan perhatikan ayat yang ke-29.
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,” (QS. Muhammad: 29).
Jika diperhatikan isi informasi ayat di atas, istilah ‘bekas sujud’ bukan hanya populer di dalam Quran, melainkan juga ada di dalam kitab sebelumnya, seperti Taurat dan Injil, yang asli tentunya. Dan ‘bekas sujud’ itu menjadi ciri khas para shahabat nabi Muhammad SAW.
Namun ada hal yang perlu digaris-bawahi secara hati-hati. Sebab banyak di antara umat Islam yang kemudian memahami ayat ini secara harfiyah. Bekas sujud itu kemudian dipahami sebagai warna kulit yang kehitaman di dahi seseorang.
Apakah memang benar? Dan apakah warna kehitaman di dahi itu selalu menunjukkan keimanan dan ketaqawaan seseorang?
Nah, di sini kita harus sedikit lebih cermat. Memang bisa saja karena seseorang banyak melakukan shalat, termasuk shalat malam, maka secara tidak sengaja, dahinya jadi berwarna kehitaman. Tentu hal ini baik, bukan sekedar karena dahinya berwarna hitam, tetapi karena memang banyak shalat.
Namun kalau secara sengaja ditekan-tekannya dahinya ke lantai, agar bisa membekas dan akhirnya berwarna kehitaman, tentu lain urusannya. Sebab esensi ayat itu bukan para warna hitam di dahi, melainkan karena banyaknya shalat.
Dan banyak shalat itulah yang ingin dikemukakan oleh ayat ini, yakni bahwa mereka adalah orang yang sering dan banyak melakukan shalat. Dan disebutkan dengan istilah bekas sujud, karena sujud itu identik dengan shalat, ditambah lagi sujud itu selalu dilakukan 2 kali dalam satu rakaat. Padahal semua gerakan yang lain hanya dilakukan 1 kali saja.
Kita harus hati-hati dalam masalah dahi hitam ini, sebab alih-alih mendapat pahala, boleh jadi kalau diiringi dengan rasa sombong dan riya’, malah akan jadi bumerang.

Bukankah Allah SWT telah berfirman tentang celakanya orang yang shalat namun lalai dan berperilakuriya’. Dan salah satu pintu riya’ dari ibadah shalat ini adalah memamerkan dahi yang berwarna kehitaman itu di depan manusia. Lalu seolah berbangga bahwa dirinya adalah orang paling dekat kepada Allah serta selalu paling benar dalam semua hal.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya. (QS. Al-Maun: 1-3)
Bekas Sujud Akan Nampak di Akhirat
Kita menemukan hadits yang shahih terkait dengan fungsi ‘bekas sujud’ ini. Namun manfaatnya bukan untuk dikenal orang di alam dunia ini, melainkan untuk bisa dikenali Allah SWT di akhirat nanti.
Jika Allah ingin memberikan rahmat kepada ahli neraka, maka Dia memerintahkan malaikat untuk mengeluarkan mereka yang menyembah Allah. Lalu malaikat mengeluarkan mereka. Mereka dikenali karena ada bekas sujud pada wajahnya. Dan Allah mengharamkan neraka untuk memakan tanda bekas sujud sehingga mereka keluar dari neraka. Seluruh anak Adam bisa dimakan api neraka, kecuali bekas sujud. (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa orang yang shalatnya baik di dunia ini dan punya bekas sujud, nanti di akhirat kalau sudah terlanjur masuk neraka, akan dikeluarkan dari dalamnya. Dan cara untuk mengenalinya adalah dari cahaya bekas sujud yang memancar dari dahinya.
Dan bahwa cahaya bekas sujud itu tidak akan hilang termakan oleh panasnya api neraka.
Adapun bekas sujud yang sifatnya seperti cahaya di akhirat nanti, kita dapati keterangannya dari hadits lainnya berikut ini.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun dari umatku kecuali aku mengenalnya pada hari kiamat kelak.” Para shahabat bertanya, “Ya Rasulallah, bagaimana anda mengenali mereka di tengah banyaknya makhluk?” Beliau menjawab, “Tidakkah kamu lihat, jika di antara sekumpulan kuda yang berwarna hitam terdapat seekor kuda yang berwarna putih di dahi dan kakinya? Bukankah kamu dapat mengenalinya?” “Ya”, jawab shahabat. “Sesungguhnya pada hari itu umatku memancarkan cahaya putih dari wajahnya bekas sujud dan bekas air wudhu’. (HR Ahmad dan Tirmizy)
Semoga Allah SWT menjadikan dahi kita ini memancarkan cahaya di akhirat nanti, sehingga termasuk orang yang akan dibela oleh Rasulullah SAW.

Ashabu Rayati Suud

Gambar terkait



Zaman Kemunculan
Berdasar riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashabu Rayati Suud adalah disaat kemunculan Al Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan Ashabu Rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum kemunculan Al Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak mewakili satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam yang ada jelas tidak mungkin muncul dengan sekejab, simsalabim. Keberadaan mereka sudah ada dan embrio mereka terus tumbuh di tengah kerasnya kecamuk perang dan debu-debu mesiu. Ciri khas mereka dalam riwayat di atas memilik kemampuan membunuh lawan yang tidak pernah dimilik oleh kaum sebelumnya menggambarkan betapa dahsyatnya daya tempur dan strategi militer yang mereka punyai. Riwayat ini juga mengisyaratkan bahwa aktifitas mereka sebelum kemunculan Al Mahdi adalah jihad (qital / perang), hal yang menjadi ciri khas Thaifah Manshurah di akhir zaman.


ASHABU RAYATI SUUD AKAN MUNCUL DARI TIMUR KHURASAN, BENARKAH MEREKA TALIBAN DAN AL QAEDA ?? ... Wallahu Allam Bie Shoab. 
Kemunculan salah satu tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq, dll) yang dikenal dengan Taliban dan Al Qaeda memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashabu Rayati Suud yang dijanjikan? Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan Muslim yang paling ditakuti oleh kaum kafir AS dan Eropa karena kehebatan tempur mereka, juga cita-cita mereka yang radikal,

mendirikan negara Islam dari ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko. Mereka adalah Muslim fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di Madinah pada masa Rosulullah SAW. Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabatnya; beriman, berhijrah, berjihad*, mendirikan negara Islam, melaksanakan kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman internasional,

mendapat ujian paling berat dalam menyatakan keimanannya, dikepung oleh pasukan ahzab (pasukan sekutu) dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitis kehidupan mereka.

Friday, November 25, 2016

Negara Tanpa Pajak

Gambar terkait
Program Tax Amnesty yang sedang gencar di laukan oleh pemerintah menuai pro dan kontra. Apakah benar harus dengan cara seperti itu? Karena dunia perpajakan di Indonesia pernah digegerkan oleh kasus makelar pajak. Makelar kasus yang melibatkan salah seorang pegawai Ditjen Pajak, Gayus Tambunan, menyulut gerakan boikot pajak terutama di dunia maya, dan ini dikhawatirkan bakal mengancam penerimaan negara dari pajak. Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua Badan Anggaran DPR Harry Azhar Aziz, Jumat (26/3). Bahkan sebagian orang berpendapat bahwa pajak adalah darah kehidupan (life blood) negara. Pajak dibayar negara tegak; pajak diboikot negara ambruk. Benarkah tanpa pajak, negara akan ambruk? Bagaimana posisi pajak dalam sistem ekonomi Islam? Benarkah pajak mewujudkan keadilan?

Berbagai upaya dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk meningkatkan pendapatan negara dari pajak baik melalui penyadaran penting pajak dalam pembangunan maupun melalui iklan di media yang terkenal dengan semboyannya "Apa Kata Dunia?" Hasilnya memang luar biasa, pendapatan negara dari pajak semakin meningkat dari tahun ke tahun, misalnya pada 1989 sumber pendapatan negara dari pajak masih sekitar 51 persen tetapi pada 2006 pendapatan negara dari pajak meningkat menjadi 75 persen, sisanya dari pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pinjaman.

Namun ironisnya, ketika rakyat digenjot untuk membayar pajak, pada saat yang sama pemerintah semakin mudahnya mengobral kekayaan alam dan barang tambang dengan harga murah. Hal itu dilakukan melalui projek privatisasi dan swastanisasi, yaitu penyerahan pengelolaan SDA ke swasta khususnya asing melalui peningkatan investasi yang dilegalkan melalui UU seperti UU SDA, UU Pertambangan Mineral dan Batubara, UU Penanamaan Modal, dan lain-lain. Akhirnya terjadilah kondisi yang ironis. Rakyat dikejar-kejar dengan pajak, sementara kekayaan barang tambang dan SDA lain yang melimpah ruah justru dinikmati perusahaan asing. Oleh karena itu, sebenarnya naiknya sumber pendapatan negara dari pajak semakin menunjukkan kokohnya ekonomi neoliberal yang diterapkan oleh pemerintah.

Pada sisi pengeluaran negara, fungsi pajak yang secara teorinya memiliki fungsi regulasi atau distribusi dari orang kaya untuk orang miskin ternyata baru sebatas iklan karena kenyataannya setiap APBN yang dihasilkan selalu tidak prorakyat. Sebagai contoh, APBN 2010 dinilai masih pro terhadap birokrasi dan kapitalis, hal ini bisa dilihat dengan menurunnya anggaran subsidi dari Rp 166, 9 triliun (RAPBN 2009) menjadi Rp 144,3 triliun (RAPBN 2010) sedangkan pengeluaran didominasi oleh peningkatan gaji dari Rp 133 triliun (RAPBN 2009) menjadi Rp 161 triliun (RAPBN 2010) dan pembayaran bunga utang yang sangat tinggi Rp 115 triliun.

Makelar kasus yang melibatkan Gayus, karyawan golongan III A di Ditjen Pajak yang menangani kasus keberatan pajak yang diajukan lebih dari seratus perusahaan semakin menambah kekecewaan para pembayar pajak. Yang terbayang di benak mereka, golongan III A saja mampu melakukan korupsi Rp 28 miliar, bagaimana dengan pejabat-pejabat yang ada di atasnya? Maka sebenarnya hal yang wajar ketika muncul fenomena boikot pajak karena bisa jadi para pembayar pajak menyadari bahwa ternyata pajak hanya sebagai alat eksploitasi untuk kepentingan para kapitalis dan birokrat.

Dalam sistem ekonomi Islam, penerimaan negara tidak boleh bertumpu pada pajak. Menurut Abdul Qadim Zallum dalam bukunya, Sistem Keuangan Negara dalam Sistem Islam, sumber pendapatan negara bertumpu pada pengelolaan negara atas kepemilikan umum seperti sumber daya alam di antaranya kekayaan hutan, minyak, gas, dan barang-barang tambang lainnya yang menguasai hajat hidup orang banyak. Pada pemilikan umum ini, hanya negara yang b erperan sebagai pengelola. Dengan demikian, syariat Islam melarang pemberian hak khusus kepada orang atau kelompok orang (swasta), apalagi swasta asing. Sayangnya, yang justru terjadi adalah banyak kekayaan alam (hasil hutan, minyak bumi, barang tambang, dan lain-lain)--yang sejatinya milik rakyat--diserahkan begitu saja kepada swasta bahkan swasta asing, atas nama swastanisasi dan privatisasi. Jutaan ton emas dan tembaga di bumi Papua, misalnya, diserahkan kepada PT Freeport, sedangkan miliaran barel minyak di Blok Cepu diserahkan kepada Exxon Mobil. Kontrak blok gas tangguh yang berpotensi merugikan negara Rp 750 triliun (25 tahun) diberikan ke Cina.

Oleh karena itu, yang kita butuhkan saat ini bukan pemimpin yang terus-menerus memoroti rakyat dengan pajak melalui iklan yang menyesatkan, tetapi yang kita butuhkan adalah pemimpin yang mampu mengembalikan kekayaan alam atau sumber daya alam milik rakyat (saat ini hampir 90 persen sumber daya alam kita dikuasai asing) dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Tentu hal ini akan terealisasi kalau kita kita bebas dari cengkeraman neoliberal dan menggantinya dengan sistem ekonomi yang manusiawi, yaitu sistem ekonomi berbasis syariah.[]

Penulis, Koordinator Mata Kuliah Ekonomi Syariah- Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia dan kandidat Doktor Bidang Ilmu Ekonomi Unpad.

sumber: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=136386

Thursday, November 24, 2016

Al-Imam Mahdi Dengan Kedatangannya

Hasil gambar untuk imam mahdi

PANJI HITAM DARI TIMUR Black Flag From The East 


1. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Al-Mahdi akan datang setelah muncul Panji-panji Hitam dari sebelah Timur yang mana pasukan itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun. (Ibnu Majah)

2. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Orang ramai daripada Timur akan muncul, kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada al-Mahdi.

3. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Panji-panji Hitam akan keluar dari Khurasan (Setelah Pemuda Bani Tamim bertemu al-Haris Harras dan pada masa itu juga kawan-kawan al-Mahdi (tentera-tenteranya) keluar menuju Baitulmaqdis.

4. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Al-Mahdi akan dibaiat di antara Hajar Aswad dan Makam Ibrahim oleh sejumlah orang yang mengikuti Perang Badar (iaitu Pemuda Bani Tamim dan pasukannya), kemudian datang kumpulan orang dari Iraq, dan para Wali Abdal dari penduduk Syam untuk berikrar kepadanya. Dan akan datang pula pasukan daripada Syam (sufyani) yang kemudiannya ditelan bumi di al-Baidak dekat Zul Hulaifah. Semuanya binasa melainkan si pembawa berita sahaja.(Abu Daud & Al-Hakim)

5. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Tiga ratus empat belas orang yang di antaranya adalah perempuan, bergabung dengan al-Mahdi yang akan bertindak ke atas setiap pemimpin yang berbuat zalim dan menegakkan keadilan seperti yang diharap-harapkan oleh semua orang. Setelah itu, tidak ada kebaikan lagi di muka bumi ini yang melebihi kebaikan pada masa al-Mahdi.

6. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Pembawa bendera al-Mahdi adalah seorang lelaki daripada suku Tamim yang datang dari Timur.

7. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. Maksudnya ialah al-Mahdi.(Ibnu Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)


8. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Sebelum al-Mahdi (muncul), As-Sufyani akan muncul dengan 360 pasukan berkuda. Kemudian dengan diiringi 30,000 pasukan yang dipimpin oleh Kalb, iaitu bapa saudaranya. As-Sufyani kemudian mengerahkan askarnya ke Iraq. Dalam serangan ini, 100,000 orang terbunuh di Zaura iaitu suatu bandar di Timur. Setelah itu mereka menyerang Kufah pula. Ketika itu muncullah Panji-panji (Hitam) dari Timur. Lantas ada satu pertanyaan, wahai Rasullulah, bagaimana kami dapat mengenalinya? Nabi SAW menjawab, Dia adalah dari keturunanku, perawakannya mirip kepada Bani Israel, seolah-olah wajahnya bercahaya-cahaya laksana bintang, pipi kanannya bertahi lalat hitam. Dia tampan orangnya, yang berusia 40 tahun. Dia akan didatangi oleh Wali-wali Abdal dari Syam, tokoh-tokoh Nujabat dari Mesir, Asoib dari Timur dan para pengikutnya.

9. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Sentiasa akan ada satu toifah dari kalangan umatku yang sanggup menzahirkan kebenaran. Mereka tidak dapat dirosakkan (dikalahkan) oleh orang-orang yang menentangnya, hinggalah datang perintah Allah (hari kiamat).

10. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Dari Ibnu Masud RA, katanya, ketika kami berada di sisi Rasullulah SAW, tiba-tiba datang sekumpulan anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat mereka, maka kedua-dua mata banginda SAW dilinangi air mata dan wajah baginda berubah. Aku pun bertanya, Mengapakah kami melihat pada wajah Tuan sesuatu yang tidak kami sukai? Baginda menjawab, Kami Ahlul Bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dari penyingkiran selepasku kelak sehinggalah datang suatu kaum dari Timur yang membawa bersama-sama mereka Panji-panji Hitam. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikannya, maka mereka pun berjuang dan beroleh kejayaan lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu tetapi mereka tidak menerima sehinggalan mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang akan memenuhkan bumi ini dengan keadilan seperti halnya bumi ini dipenuhi dengan kedurjanaan sebelumnya. Sesiapa yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka itu, walaupun terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya dia adalah al-Mahdi.(Ibnu Majah)

11. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Daripada al-Hasan, bahawa Nabi SAW menyebut bala yang akan menimpa kaum keluarganya, hinggalah Allah mengutuskan Panji-panji Hitam dari Timur. Sesiapa yang menolongnya akan ditolong pula oleh Allah. Sesiapa yang menghinanya akan dihinakan pula oleh Allah, hinggalah mereka mendatangi seorang lelaki yang namanyna seperi nama aku. Mereka pun melantiknya memimpin mereka, maka Allah pun membantu dan menolongnya.(Nuaim bin Hammad)


12. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Akan datang Panji-panji Hitam dari Timur, seolah-olah hati mereka adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka, sekalipun merangkak di atas salji.(Al-Hafiz Abu Naim)

13. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Akan keluar seorang lelaki dari seberang sungai yang dikatakan Al-Haris bin Harras, yang di hadapannya ada seorang lelaki yang dikatakan al-Mansur, dialah yang akan memudahkan urusan atau membela keluarga Nabi SAW seperti pihak Quraisy yang membela Rasulullah SAW. Wajib setiap mukmin menolongnya atau baginda bersabda, Wajib setiap orang mukmin menerimanya. (Abu Daud, an-NasaâI, al-Baihaqi & al-Husin)


14. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Sesungguhnya ketika zahir al-Mahdi, menyerulah malaikat dari atas kepalanya, Ini al-Mahdi Khalifah Allah, maka kamu ikutilah dia. Seluruh manusia tunduk dan patuh kepadanya dan mengecapi kasih sayangnya. Sesungguhnya al-Mahdi itu menguasai Timur dan Barat. Dan adalah yang berbaiat kepadanya di antara Rukun dan Maqam, yang pertama adalah sejumlah pasukan Badar (314 orang). Kemudian Abdal dari Syam mendatanginya, dikuti oleh Nujabak dari Mesir dan Asoib dari Timur. Setelah itu Allah mengutuskan kepadanya tentera dari Khurasan dengan Panji-panji Hitam dan mereka menuju ke Syam. Allah menutus kepadanya 3,000 malaikat dan ahli (Ashabul) Kahfi adalah antara pembantunya.


15. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Sesiapa yang berpegang (teguh) dengan sunnahku ketika umatku sedang rosak, baginya seratus pahala syahid.(Iman Muslim)

16. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Ada tiga orang adik-beradik yang saling berperang sesama sendiri berhampiran tempat simpanan Kaabah kamu. Ketiga-tiganya adalah anak seorang khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang menjadi khalifah. Kemudian muncullah Bendera Hitam dari arah Timur, lalu mereka membunuh kamu semua (yang sedang berperang saudara itu) dengan satu pembunuhan yang (sangat banyak) belum pernah berlaku sebelum ini oleh sesuatu kaum. Kemudia baginda menuturkan sesuatu yang tidak saya ingatinya. Kemudian baginda bersabda, apabila kamu semua melihatnya, hendaklah berbaiat kepadanya walaupun terpaksa merangkak di atas salji kerana dia adalah Khalifah Allah, iaitu al-Mahdi.(Ibnu Majah)

17. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala urusan untuk al-Mahdi, yakin pemerintahnya.(Ibnu Majah)

18. Sabda Nabi Muhammad SAW:

Apabila keluar Panji-panji Hitam dari arah Khurasan, tidak akan ada sesuatu apa pun yang dapat menolaknya hinggalah dipacakkan di Ilya.(At-Tarmizi)

ASHABU RAYATI SUUD- Pasukan Panji Hitam –Generasi Taifah Manshurah yang Dijanjikan Kemunculannya di Akhir Zaman

THAIFAH MANSHURAH, SENANTIASA ADA HINGGA HARI KIAMAT

Dalam berbagai hadits yang shahih telah dijelaskan bahwa akan senantiasa ada kelompok umat Islam yang berpegang teguh di atas kebenaran. Mereka melaksanakan Al Qur'an dan As Sunnah dengan konsekuen, memperjuangkan tegaknya syari'at Islam, dan meraih kemenangan atas musuh-musuh Islam, baik dari kalangan kaum kafir, munafik dan murtadin.

Kelompok Islam ini disebut Ath Thaifah Al Manshurah atau kelompok yang mendapat kemenangan. Kelompok ini akan senantiasa ada sampai saat bertiupnya angin lembut yang mewafatkan seluruh kaum beriman dari umat Islam menjelang hari kiamat kelak. Kelompok ini diawali dari Rasulullah SAW beserta segenap sahabatnya, berlanjut dengan generasi-generasi Islam selanjutnya, sampai generasi Islam yang menyertai Imam Mahdi dan Nabi Isa AS dalam memerangi Dajjal dan memerintah dunia berdasar syari'at Islam.

Hadits-hadits tentan Ath Thaifah Al Manshurah diriwayatkan banyak jalur dari sembilan belas (19) sahabat. Menurut penelitian sejumlah ulama hadits, hadits-hadits tentang Ath Thaifah Al Manshurah telah mencapai derajat muttawatir.

Kelompok umat Islam ini adalah kelompok elit umat Islam. Mereka adalah sekelompok kecil kaum fundamentalis Islam, di tengah kelompok umat Islam yang telah lalai dari kewajiban berpegang teguh dengan Al Qur'an dan As Sunnah. Mereka adalah "muslim-muslim militan' yang sangat dikhawatirkan oleh AS dan Barat. Rasululllah SAW menamakan kelompok ini sebagai Ath Thaifah Al Manshurah, kelompok yang mendapatkan kemenangan materi maupun spiritual.

Di antara hadits-hadits tentang Ath Thaifah Al Manshurah tersebut adalah sebagai berikut:

"Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (kamu berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Alloh sementara keadaan mereka tetap seperti itu" {HR. Muslim : Kitabul Imarah No. 3544 dan Tirmidzi : Kitabul Fitan No. 2155}

ASHABU RAYATI SUUD, GENERASI AKHIR THAIFAH MANSHURAH YANG DIJANJIKAN ALLAH Dan Rasulullah. 

Dalam sebuah riwayat tentang thaifah manshurah disebutkan, "Akan senantiasa ada sekelompok uumatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal." {HR. Muslim : Kitabul Fitan No. 3550}

Riwayat tersebut menjelaskan bahwa diakhir zaman kelompok Thaifah Manshurah adalah mereka yang bergabung dengan Al Mahdi untuk memerangi musuh-musuh Islam, dimana Dajjal akan dikalahkan oelh kelompok ini. Parameter kebenaran saat itu adalah mereka yang bersama Al Mahdi, sedang mereka yang menolak Al Mahdi adalah munafik (hal itu sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits fitnah duhaima'). Sedangkan kelompok Thaifah Manshurah yang memberikan dukungan kepada Al Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud (Pasukan Panji Hitam dari Khurasan).

Diriwayatkan oleh sahabat Tsauban:

"Akan berperang tiga orang dari sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah pitera Khalifah. Tetapi tak seorangpun di anatara mereka yang menguasainya. Kemudian munculah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu." Kemudian beliau SAW menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu beliau SAW berkata : maka jika kamu melihatnya, berbai'atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah Khalifah Alloh Al Mahdi." {Sunan Ibnu Majjah, Kitabul Fitan bab Khurujil Mahdi 2:1467. Mustadrak Al Hakim 4:463-464. Dan dia berkata, "Ini adalah hadits shahih menurut sarat Syaikhoni." An Nihayah fil Fitan 1:29 dengan tahqiq DR. Thana Zaini}

Tanda Kiamat dalam Hadits Shahih Rasulullah

Gambar terkait
Kiamat berdasarkan kumpulan-kumpulan Hadist dalam Islam. Apakah salah satu dari tanda-tanda itu sudah muncul?
Hadist ini diperoleh dari kumpulan beberapa sumber:

1. Hampir tibanya fitnah dan terbukanya dinding Yakjuj dan Makjuj

* Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.: Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari).

Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya:

Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128)

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw.,

beliau bersabda: Hari ini dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis) melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk sampai ke pangkal ibu jari). (Shahih Muslim No.5130)

2. Pembenaman tentara yang menyerbu KaB'bah

* Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam tidurnya,
maka kami bertanya: Wahai Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan? Beliau menjawab: Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang datang menuju Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung di Baitullah, s
ehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka dibenamkan. Kami bertanya:

Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau menjawab:

Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim No.5134)

3. Turunnya fitnah bagaikan turunnya air hujan

* Hadis riwayat Usamah ra.: Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan.
(Shahih Muslim No.5135)

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw.

bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan.
Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

4. Jika dua orang muslim bertarung, masing-masing menghunus pedang

* Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila dua orang muslim saling bertarung dengan menghunus pedang mereka, maka pembunuh dan yang terbunuh, keduanya akan masuk neraka. Aku (Abu Bakrah) bertanya atau beliau ditanya: Wahai Rasulullah, kalau yang membunuh itu sudah jelas berdosa,
tetapi bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab: Karena sesungguhnya ia juga ingin membunuh saudaranya. (Shahih Muslim No.5139) * Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142) * Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah haraj itu? Beliau menjawab: Pembunuhan, pembunuhan. (Shahih Muslim No.5143)

5. Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat

* Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.: Hudzaifah bin Yaman berkata: Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengetahui setiap fitnah yang akan terjadi dari sejak zamanku sekarang sampai hari kiamat,
karena Rasulullah saw. pernah membisikkan kepadaku sesuatu tentang hal itu yang tidak pernah dibicarakan kepada orang selainku. Tetapi Rasulullah saw.

pernah bersabda ketika beliau bicara dalam suatu majelis yang aku hadiri tentang fitnah. Kemudian Rasulullah saw. bersabda sambil menyebutkan satu-persatu fitnah-fitnah itu di antaranya adalah tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan sesuatu apa pun, di antaranya juga ada fitnah yang seperti hembusan angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang besar. (Shahih Muslim No.5146)

6. Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)

7. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)

8. Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya matahari, tempat dua tanduk setan muncul

* Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

9. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih Muslim No.5173)

10. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw.
bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175) * Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seorang lelaki muncul dari Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya. (Shahih Muslim No.5182)
* Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi suatu kaum yang wajahnya seperti perisai dan kiamat tidak akan tiba sebelum kalian memerangi suatu kaum yang sandalnya terbuat dari bulu. (Shahih Muslim No.5184)

* Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200) * Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru:

Hai orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi. (Shahih Muslim No.5203) * Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda:

Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)

11. Tentang Ibnu Shayyad

* Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab:

Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia.

Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (Shahih Muslim No.5209) * Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad Al-Munkadir ia berkata: Aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah demi Allah bahwa Ibnu Shaid adalah seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa kamu bersumpah demi Allah? Dia menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah tentang hal itu di hadapan Nabi saw. dan beliau tidak mengingkarinya. (Shahih Muslim No.5214)

* Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Bahwa Umar bin Khathab pergi bersama Rasulullah saw. dalam suatu rombongan menuju tempat Ibnu Shayyad dan menjumpainya sedang bermain dengan anak-anak kecil di dekat gedung Bani Maghalah, sedangkan pada waktu itu Ibnu Shayyad sudah mendekati usia balig.

Ia tidak merasa kalau ada Nabi saw. sehingga beliau menepuk punggungnya lalu Nabi berkata kepada Ibnu Shayyad: Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?

Ibnu Shayyad memandang beliau lalu berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan orang-orang yang buta huruf. Lalu Ibnu Shayyad balik bertanya kepada Rasulullah saw.: Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan Allah? Beliau menolaknya dan bersabda: Aku beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: Apa yang kamu lihat?

Ibnu Shayyad berkata:

Aku didatangi orang yang jujur dan pendusta. Maka Rasulullah saw. bersabda:Perkara ini telah menjadi kabur bagimu. Lalu Rasulullah melanjutkan: Aku menyembunyikan sesuatu untukmu.

Ibnu Shayyad berkata: Asap. Beliau bersabda: Pergilah kau orang yang hina! Kamu tidak akan melewati derajatmu! Umar bin Khathab berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya! Beliau bersabda: Kalau dia Dajjal, dia tidak akan dapat dikalahkan, kalau bukan maka tidak ada baiknya kamu membunuh dia. Salim bin Abdullah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: Sesudah demikian,

Rasulullah dan Ubay bin Kaab Al-Anshari pergi menuju ke kebun korma di mana terdapat Ibnu Shayyad. Setelah masuk ke kebun beliau segera berlindung di balik batang pohon korma mencari kelengahan untuk mendengarkan sesuatu yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum Ibnu Shayyad melihat beliau. Maka Rasulullah saw.


dapat melihat ia sedang berbaring di atas tikar kasar sambil mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami. Tiba-tiba ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah saw. yang sedang bersembunyi di balik batang pohon korma lalu menyapa Ibnu Shayyad: Hai Shaaf, (nama panggilan Ibnu Shayyad), ini ada Muhammad! Lalu bangunlah Ibnu Shayyad.

Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Seandainya ibunya membiarkannya, maka akan jelaslah perkara dia. Diceritakan oleh Salim, bahwa Abdullah bin Umar berkata: Maka Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah orang banyak lalu memuji Allah dengan apa yang layak bagi-Nya kemudian menyebut Dajjal seraya bersabda: Sungguh aku peringatkan kamu darinya dan tiada seorang nabi pun kecuali pasti memperingatkan kaumnya dari Dajjal tersebut.

Nabi Nuh as. telah memperingatkan kaumnya, tetapi aku terangkan kepadamu sesuatu yang belum pernah diterangkan nabi-nabi kepada kaumnya. Ketahuilah, Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Allah Maha Suci lagi Maha Luhur tidak buta. (Shahih Muslim No.5215)

12. Dajjal LAKNATULLAH dan sifat-sifatnya

* Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis “kaaf”, “faa”, “raa”. (Shahih Muslim No.5219) * Hadis riwayat Hudzaifah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu buta mata kirinya,

berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. (Shahih Muslim No.5222) * Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya?

Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih Muslim No.5227)

13. Ciri-ciri Dajjal, ia tidak dapat memasuki Madinah, ia mematikan dan menghidupkan seorang beriman


* Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. pernah bercerita kepada kami suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara yang beliau ceritakan kepada kami adalah: Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki jalan-jalan Madinah, kemudian ia tiba di tanah lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik di antara manusia atau termasuk manusia terbaik menemuinya dan berkata:

Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah saw. kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku? Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya kembali.

Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu hendak membunuhnya kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim No.5229)

14. Dajjal adalah perkara kecil bagi Allah

* Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata: Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi saw. tentang Dajjal lebih banyak dari apa yang aku tanyakan. Beliau bersabda: Kenapa kamu bersusah-payah menanyakan hal itu? Sesungguhnya ia tidak akan membahayakan kamu.
Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mereka mengatakan bahwa Dajjal itu membawa makanan dan sungai? Beliau menjawab: Perkaranya lebih ringan di hadapan Allah dari itu. (Shahih Muslim No.5231)

15. Kisah mata-mata Dajjal

* Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya.
Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal. (Shahih Muslim No.5236)

16. Dekatnya waktu kiamat

* Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat).
(Shahih Muslim No.5244)

* Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw.

bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245) * Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Apabila orang-orang Arab badui datang menghadap Nabi saw. mereka bertanya: Kapankah kiamat akan tiba?

Lalu beliau memandang kepada orang yang paling muda di antara mereka dan bersabda: Seandainya dia hidup, sebelum dia menjadi tua renta, maka kiamat akan terjadi.
(Shahih Muslim No.5248)

* Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw.: Kapankah kiamat akan tiba? Di sebelahnya terdapat seorang pemuda Ansar yang masih belia bernama Muhammad, maka Rasulullah saw. bersabda: Ketika pemuda ini hidup lama, maka sebelum ia mencapai usia tua renta kiamat sudah tiba. (Shahih Muslim No.5249)

17. Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala

* Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah,

apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.
Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan,

sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5253)


Wednesday, November 23, 2016

Surga Untuk Siapa?

Gambar terkait
Dalam Islam kita yakini bahwa hanya orang-orang Islam sajalah yang akan masuk surga. Sedang non Muslim tidak akan masuk surga. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk,” (QS. Al Bayyinah: 6). Mengapa mereka tak bisa masuk surga?

Satu-satunya alasan karena mereka tidak memiliki iman di dalam hatinya. Sedang, agar bisa masuk pada tempat terindah sepanjang masa, maka ia harus beriman pada Allah. Sebagaimana manusia, Allah pun tidak mau diduakan. Sedang non Muslim, kita tahu mereka menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Jadi, sebaik apapun mereka tetap tidak memperoleh surganya Allah.

Ada sebuah dialog antara kyai dan liberal yang membicarakan tentang kebaikan non Muslim. Tetapi, sebaik apapun non Muslim, mereka tidak akan masuk surga. Inilah yang membuat liberal menganggap bahwa Tuhan itu jahat. Tapi, sang kyai bisa membantah dan membuat liberal itu bungkam. Memang, apa yang dikatakan oleh sang kyai? Yuk simak dialognya!

Liberal: Kyai, ada orang baek banget, anti korupsi, bangun mesjid, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal dan dia bukan Muslim, masuk mana?
Kyai: Maaf… Neraka…
Liberal: Lahh? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?
Kyai: Karena dia bukan Muslim.
Liberal: Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.
Kyai: Allah tidak jahat, hanya adil.
Liberal: Adil dari mane?
Kyai: Kamu sekolahnya apa?
Liberal: Ane mah Master Sains lulusan Amerika Kyai, kenape?
Kyai: Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari Amerika?
Liberal: Karena kemaren ane kuliah di sana, diwisuda di sana.
Kyai: Namamu terdaftar di sana? Kamu mendaftar?
Liberal: Ya jelas dong Kyai, ini ijazah juga masih basah.
Kyai: Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?
Liberal: Jelas enggak Kyai, itu namanya mahasiswa ilegal. Sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.
Kyai: Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?
Liberal: *terdiam*
Kyai: Gimana?
Liberal: Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.
Kyai: Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat (mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah) adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.
Kisah ini tersebar secara viral di internet. Kami melansirnya dari www.kabarmakkah.com.

Tuesday, November 22, 2016

Apakah Shalat Isya Boleh Diakhirkan?

Hasil gambar untuk sholat isya
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan/menunda shalat Isya` hingga 1/3 malam atau setengahnya.." (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizy).

Dari anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW menunda shalat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat. (HR Muttafaqun Alaihi).
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Waktu shalat Isya` hingga tengah malam." (HR Muslim dan Nasai).

Para ulama sebagiannya mengatakan bahwa waktu pelaksanaan shalat Isya hingga agak larut merupakan waktu mukhtar (pilihan). Akan tetapi sebaiknya tidak tidur dulu sebelum shalat ‘Isya’. Sebab hal ini akan beresiko terlewat, selain memang merupakan hal yang tidak disukai.

Kalau sekedar ingin bisa bangun malam, tekniknya bukan dengan cara demikian. Tapi dengan tidur lebih cepat, kondisi badan cukup istirahat, serta bangunnya tidak terlalu malam. Mungkin setengah jam sebelum datangnya waktu shubuh sudah lumayan untuk bisa melakukan tahajjud. 

Shalat tahajjud itu yang penting bukan semata-mata lamanya, melainkan rutinnya yang perlu diperhatikan. Adalah lebih baik shalat tahajjud hanya setengah jam atau 15 menit tapi rutin setiap hari, ketimbang shalat tahajjud 3 jam tapi hanya jarang-jarang. Bukankah kita sudah tahu ungkapan khairul amali dawamuhu wa in qalla (sebaiknya-baik perbuatan adalah yang rutin meski hanya sedikit-sedikit)?

Setengah jam atau 15 menit itu bisa disiasati dengan bangun lebih awal sebelum shubuh. Untuk bisa demikian, maka tidurnya jangan terlalu larut malam. Kalau bisa jam 9 malam sudah tidur, boleh dibilang sudah cukup ideal. Dan secara biologis, tubuh sudah cukup istirahat bila bangun jam 04:00 atau 04:15 dini hari. Dengan asumsi waktu shubuh masuk jam 04:30. Berarti tubuh anda sudah cukup istirahat selama 7 jam lamanya. Tentu sangat cukup buat mengistirahatkan tubuh yang memang juga punya hak.
Cara begini akan jauh lebih baik, karena tubuh anda akan terasa lebih segar begitu bangun, sehingga kalau pun anda melakukan shalat tahajjud, akan lebih ringan dan konsentrasi, tidak diganggu ngantuk. Teknik ini juga jauh lebih manusiawi dari pada anda tidur larut malam, lalu ‘diganggu’ dengan kewajiban untuk melakukan shalat ‘Isya’ tengah malam dengan alasan biar bisa tahajjud.

Saturday, November 19, 2016

Sholat Shubuh Berjamaah

Hasil gambar untuk subuh berjamaah
Seorang ulama Pakistan, Syeikh Maulana Tariq Jamil menyampaikan pengalaman dakwahnya ketika pergi da’wah di negri Yordania.
Ketika di Yordania, ia pergi ke daerah perbatasan Yordan-Israel. Sampai di daerah perbatasan, ketika rombongannya Syeikh Maulana Tariq Jamil selesai menunaikan shalat Shubuh di salah satu masjid di dekat perbatasan, tiba-tiba seorang tentara Israel dari luar melihat ke arah dalam Masjid.
Setelah melihat sebentar lalu tentara Israel itu langsung pergi.
Syeikh Maulana Tariq Jamil menghampiri tentara Israel itu dan bertanya apa yang dia tadi lakukan.
“Saya hanya ingin melihat berapa jumlah orang Islam yang hadir shalat shubuh di Masjid,” kata tentara Israel itu.
Syeikh Maulana Tariq Jamil sambil keheranan bertanya, “Kenapa?”
Si tentara Israel menjawab, “Di dalam kitab kami (Kitab Taurat) ada tertulis, ‘Jika di seluruh dunia jumlah orang Islam yang hadir untuk shalat Shubuh berjamaah di masjid sama banyak dengan jumlah jamaah shalat Jumat, maka saat itu Israel akan hancur.’ Tetapi ketika tadi saya lihat di masjid jumlah orang Islam yang datang untuk shalat Shubuh berjamaah masih sedikit, maka hati saya tenang, karena umat Islam pasti tidak akan bisa mengalahkan kami.”
Mendengar pembicaraan ini Syeikh Maulana Tariq Jamil sangat keheranan.
Seperti sudah ketahui bahwa shalat shubuh adalah shalat yang paling sulit ditunaikan. Karena shubuh adalah saat masih gelap, dingin dan saat orang-orang sedang tidur. Jika shalat shubuh dapat ditunaikan, maka shalat lainnya pastilah akan mudah ditunaikan.
Orang Yahudi selalu berusaha dengan berbagai cara supaya umat Islam bisa meninggalkan shalat lima waktunya. Karena orang Yahudi paham jika Orang Islam meninggalkan kewajibannya ini, maka Allah SWT pasti tidak akan menolong umat Islam. Sehingga semua usaha umat Islam untuk membela Palestin selalu mengalami kegagalan. Allahu alam bi shawwab. [Sumber: fahriconqueror]

Bulan Terbelah (Lagi)

Hasil gambar untuk bulan terbelah
elah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka melihat suatu tanda, mereka berpaling dan berkata, “Sihir yang terus menerus,” (Al-Qamar [54]: 1-2).

Suatu hari di sebuah seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Cardiff di Wales, Inggris, awal tahun 2000-an. Hadir di situ Dr Zaglul An-Najjar, penulis buku Pembuktian Sains dalam Sunah. Seorang laki-laki berkebangsaan Inggris berdiri dan meminta izin untuk berbicara. Ia mengenalkan dirinya bernama David M Pidcock, seorang Muslim dan tengah memimpin sebuah organisasi Islam di negaranya. Sebelumnya ia non-Muslim. Peristiwa ke-Islaman-nya berawal ketika seorang sahabat Muslim meminjamkan Al-Qur’an kepadanya. Kebetulan saat itu ia tengah intens mempelajari agama-agama di dunia.

Pidcock mulai mempelajari halaman demi halaman Al-Qur’an hingga tiba pada Surat Al-Qomar: 1 – 2. Ia tak percaya isi surat itu. Maka ia langsung menutup Al-Qur’an dan meninggalkannya. Allah rupanya berkehendak lain. Tak berapa lama kemudian ia menonton siaran televisi BBC. Seorang penyiar tengah mewawancarai tiga astronom Amerika Serikat (AS) tentang aktivitas mendaratkan manusia ke bulan. Saat itu tahun 1978.

Sang penyiar mengkritik kebijakan pemerintah AS yang mengirim manusia ke bulan. Kebijakan itu telah menghabiskan biaya sekitar 100 juta dolar AS. Ini pemborosan. Bila dana tersebut diberikan kepada jutaan orang yang kelaparan akan jauh lebih berfaedah. Para ilmuwan itu membela diri. Mereka mengatakan bahwa perjalanan tersebut telah membuktikan satu fakta penting yang seandainya mereka mengeluarkan dan berkali-kali lipat dari dana itu untuk membuat manusia yakin dan menerima fakta tersebut, tetap tak ada seorang pun yang akan mempercayainya.

Si penyiar sontak bertanya, “Fakta apa itu?” Para ilmuwan itu menjawab bahwa bulan pada masa dahulu kala pernah terbelah, kemudian melekat lagi. Bekas-bekas yang menunjukkan fakta ini sangat terlihat di permukaan bulan sampai ke dalam perut bulan.

Begitu mendengar ini saya langsung melompat dari kursi yang saya duduki di depan televisi dan berkata dalam hati bahwa sebuah mukjizat telah terjadi pada Muhammad 1.400 tahun yang lalu,” kata Pidcock. “Al-Qur’an telah menyebutkannya dengan perincian yang begitu mengagumkan. Ini pasti agama yang benar,” kata Pidcock lagi. Ia pun memeluk Islam.

Peristiwa terbelahnya bulan banyak dilansir berbagai kitab hadits dan sirah berdasarkan penuturan sejumlah sahabat, di antaranya Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhum. Sejarah India dan Cina Kuno juga telah menceritakan peristiwa ini.

Kutipan dari buku “1000 Mukzijat Nabi akhir Zaman (Mukzijat Rasulullah” oleh Dr. Mushtafa Murad halaman 8-9, sebagai berikut ini. Terbelahnya bulan juga merupakan salah satu mukzijat Rasulullah SAW, yakni bulan terbelah dua hingga sebuah gunung berada di antara keduanya.

Dirawikan dari Anas, ia berkata, “Penduduk Makkah pernah meminta Nabi untuk menunjukkan sebuah mukzijat, maka bulan di Makkah terbelah dua. Beliau lalu membaca firman Allah, “Telah dekat (datangnya) saat itu (hari kiamat) dan telah terbelah bulan.” (QS. Al-Qamar [54]). Mendengar hal ini, orang-orang kafir Quraisy mengatakan, “Bila ia telah berhasil menyihir kita”. Akan tetapi sebagian yang cerdas dari mereka berkata, “sihir memang bisa menimpa dan mengelabuhi orang yang hadir dan menyaksikannya, namun sihir tidak akan mampu mengelabui (semua) manusia”. (HR. Al-Baihaqi).

Beberapa pendapat bermunculan tentang pemahaman “terbelahnya bulan” dalam ayat (QS. Al-Qamar [54]) di atas. Ir. Agus Haryo Sudarmojo dalam bukunya “Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Qur’an” di halaman 66-68, mengutarakan satu per satu sebagai berikut ini.

Pendapat Pertama. Secara Geo-Sains memang telah terbukti bahwa dahulu kala bulan pernah terbelah akibat benturan asteroid. Data perbatuan bulan menyajikan informasi adanya jalur batuan metamorf yang menembus bulan. Jalur itu berawal dari permukaan hingga ke inti dan menembus ke permukaan bulan di sisi yang berseberangan. Hal ini hanya dapat dijelaskan bila bulan pernah terbelah dan menyatu kembali. Pergesekan saat terjadi penyatuan bagian-bagian batuan bulan menimbulkan tekanan (P) dan temperatur (T) yang tinggi dan selanjutnya mebentuk jalur metamorf.

Pendapat kedua. DR Khalifa dari NASA telah menjelaskan pengertian ayat tersebut, yaitu bahwa tidak seorang pun dapat menyangkal kebenaran Surah Al-Qamar Ayat 1. Kita dapat merujuk suatu kenyataan bahwa Neil Amstrong dan Aldrin meninggalkan bulan dengan membawa batuan bulan sebanyak 21 kg untuk contoh penelitian. Itulah yang dimaksud denganpengertian terbelahnya bulan, dan inilah yang membuat sang ilmuan NASA itu memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Khalifa.

Pendapat ketiga. Suatu saat bulan akan terbelah bila mendekati kiamat. Secara sains, hal ini juga dimungkinkan apabila asteroid membentur bulan sehingga bulan lenyap dan hancur. Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sangat mungkin terwujud. Bulan pernah terbelah di masa lalu dan akan kembali terbelah di masa yang akan datang berdasakan data-data sains. Wallahu’alam .
Sumber: ajaibdananeh

Friday, November 18, 2016

Kejayaan Islam di Akhir Zaman

Gambar terkait
Secara garis besar periode sejarah kepemimpinan Islam terbagi ke dalam lima periode utama berdasarkan sebuah Hadits Shahih Nabi riwayat Imam Ahmad: “Periode an-Nubuwwah (kenabian) akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan atas manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’aala mengangkatnya, kemudian datang periode mulkan aadhdhon (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa, selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’aala, setelah itu akan terulang kembali periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam,”
(HR Ahmad 17680).

Periode pertama adalah Kepemimpinan langsung Nabi Muhammad yang disebut sebagai masa An-Nubuwwah (Kenabian). Periode kedua merupakan Kepemimpinan para sahabat utama yakni Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattb, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang dikenal dengan julukan Khulafaur Rasyidin. Di dalam hadits tersebut periode ini dikenal sebagai periode Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian).

Sesudah itu, kata Nabi, pada periode ketiga umat Islam akan mengalami kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit). Ini merupakan periode dimana umat Islam memiliki para pemimpin umat yang tetap mengaku dan dijuluki sebagai Khalifah (pemimpin umat). Mereka masih menyebut pemerintahannya sebagai Khilafah Islamiyyah (Kekhalifahan Islam/Pemerintahan Islam), namun pola penetapan seorang khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan cara pewarisan tahta laksana sistem kerajaan turun-temurun, tidak berdasarkan cara musyawarah. Itulah sebabnya mereka dijuluki oleh Nabi sebagai para Mulkan atau Raja-raja.

Kemudian disebut sebagai Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) karena betapapun keadaannya, para raja tersebut masih ”menggigit” Al-Qur’an dan As-Sunnah, dua sumber utama nilai-nilai dan hukum-hukum Islam, kendati tidak sebaik para Khulafaur Rasyidin yang ”menggenggam” Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pada periode ketiga ini, Dunia Islam tampak mengalami degradasi dibandingkan pada periode
kedua. Namun demikian, sebagai sebuah sistem, maka periode ketiga masih menyaksikan berlakunya sistem Islam dalam hal pemerintahan.

Masalahnya tinggal apakah khalifah (pemimpin) yang memimpin merupakan sosok yang adil ataukah zalim. Ada kalanya adil seperti Umar bin Abdul Aziz, namun ada kalanya juga seorang yang zalim. Periode ini merupakan periode paling lama dalam sejarah Islam, ia berlangsung sekitar 13 abad, semenjak Kekhalifahan Bani Umayyah, lalu dilanjutkan oleh Kekhalifahan Bani Abbasiyyah, kemudian Kekhalifahan Bani Umayyah di Spanyol, dan berakhir dengan Kekhalifahan Turki Utsmani.

Lalu bagaimana gerangan nasib umat Islam selanjutnya? Berdasarkan hadits Nabi riwayat Imam Ahmad tersebut, Nabi menyebutkan bahwa periode keempat disebut sebagai periode Mulkan Jabbariyyan (Para Raja/Penguasa yang Memaksakan Kehendak) alias para penguasa yang memaksakan kehendak yang berarti mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya. Saudaraku, periode itulah yang sedang kita lalui sekarang ini. Suatu periode dimana umat Islam hidup tanpa seorang khalifah (pemimpin umat) yang layak memimpin dan melindungi mereka. Tidak saja kehilangan seorang khalifah, namun umat Islam bahkan tidak lagi dinaungi oleh sistem pemerintahan Islam bernama Khilafah Islamiyyah (sistem pemerintahan Islam Al-Khilafah Al-Islamiyyah) yang tepatnya dimulai sejak tanggal 3 Maret 1924 ketika Mustafa Kemal Pasha di Turki memproklamirkan pembubaran sistem pemerintahan Islam tersebut. Suatu pemerintahan yang sesungguhnya merupakan warisan ideologis-sosial-politik-budaya umat yang bermula sejak kepemimpinan Nabi Muhammad di kota Madinah 15 abad yang lalu. Pada periode inilah umat Islam Babak Belur.

Umat Islam terkotak-kotak (terbagi-bagi) menjadi lebih dari 50 negara. Tidak menjadi satu kesatuan di bawah satu orang pemimpin (khilafah) lagi seperti pada ketiga periode terdahulu. Inilah periode paling kelam dalam sejarah Islam. Umat Islam menjadi “santapan” musuh-musuhnya dikarenakan mereka terpecah-pecah. Bisa kita saksikan sekarang, dimana kita, umat Islam ini menjadi umat yang dengan mudahnya “dipermainkan” oleh orang-orang non-Islam.

Saudaraku, betapapun pahitnya periode keempat ini, tidak selayaknya kita berputus asa dan kehilangan harapan bahwa sesungguhnya harga diri kita sebagai umat terbaik di dunia dapat dibangun kembali.
Sebab berdasarkan hadits periodisasi di atas kita temukan harapan dimana Nabi kita menyatakan bahwa periode keempat ini bukanlah periode terakhir sejarah umat Islam. Masih ada satu periode lagi yang akan kita jelang, yaitu periode kelima, suatu periode berjayanya kembali umat ini dengan tegaknya kembali Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian).

Pada periode ini, Umat Islam akan menyaksikan munculnya kembali para pemimpin sekaliber Khulafaur Rasyidin di akhir zaman. Umat Islam akan kembali menyatu di bawah satu orang pemimpin (khilafah). Umat Islam akan memiliki kembali rumah syar’i mereka, yaitu Al-Khilafah Al-Islamiyyah (sistem pemerintahan Islam). Umat Islam akan kembali menjadi “pemimpin dunia” seperti pada masa periode pertama, kedua, dan ketiga. Umat Islam akan kembali menjadi umat yang disegani di dunia.
Insya Allah, periode itu akan kita songsong. Yang paling penting sekarang ini umat Islam harus memelihara kesabaran, istiqomah dan optimisme mereka akan masa depannya sebagai umat terbaik di dunia, sebagai umat Rahmatan Lil’Alamin.

Saudaraku, semoga penjelasan singkat mengenai Hadits Shahih Nabi Muhammad SAW riwayat Imam Ahmad ini bisa menjadi penambah semangat kita di dalam beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Amin.

Sunday, November 13, 2016

Malhamah Kubro

Hasil gambar untuk perang akhir zaman
Tentang negeri Syam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan: “Pergilah ke Syam karena ia adalah bumi pilhan Allah, Dia memilih hamba-hamba terbaik-Nya untuk kesana. Jika kalian tidak mau maka pergilah ke Yaman kalian dan minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Syam dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim; dishahihkan Syaikh Al-Albani).

“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351)

“Sesungguhnya kekuatan muslimin pada waktu itu di Ghuthah, di samping kota yang bernama Damaskus yang paling terbaik di negeri Syam.” (HR. Abu Daud no. 4300)

Bahkan secara khusus Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoa’kan negeri Syam dengan do’a yang luar biasa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan: “Ya Allah, berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami.” (HR. Al-Bukhari).

Imam Izz bin Abdussalam berkata, “Sesungguhnya kekuatan di kerajaan Islam, sebagian besar pasukannya yang berani di negeri Syam.” (Targhib Ahlil- Islam Fi Sukna Biladisy-Syam hal. 5)

Suriah adalah bagian dari negeri Syam. Inilah negeri yang dibuka pertama kali oleh khalifah ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu. Tidak sedikit sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang shalih yang berhijrah kesana karena keutamaan-keutamaan negeri Syam. Dari negeri yang penuh berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar, seperti: Imam Nawawi rahimahullah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, Ibnu Katsir rahimahullah, dan yang lainnya.

Dalam salah satu muhadharah Syaikh Nabil al-Awadhi al-Kuwaity ditanya, “Ada apa dengan Suriah?”

Maka dijawab, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka bukanlah golongan kaum muslimin.” (HR. Muslim).

“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya.” (HR. Al-Bukhari).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.” (HR. Muslim No. 2586).

Karena kita semua muslim Alhamdulillah, karena kita beriman kepada Allah Ta’ala. Karena Qur’an kita satu, Tuhan kita satu, syariat kita satu, tidak ada sekat dan pembatas yang menghalangi kita. Bukan karena nasionalisme dan kolonialisme yang telah memisahkan kita. Semua itu akan menjadi sampah sejarah dan umat ini akan kembali menjadi umat yang satu sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu kenapa mesti Suriah? Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menguraikan keutamaannya, tidakkah kalian dengar hadits tentang akhir zaman?

Berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Akan ada nanti tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman.” Rasulullah ditanya, “Kemanakah saya harus bergabung? “.. Pergilah ke Syam.” (HR. Abu Dawud).

Dalam riwayat lain: “.. Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya di negeri tersebut.” (Shahih Tirmidzi).

Segala keberkahan ada di negeri tersebut, inilah Syam.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam.” [HR. Ahmad No. 21781, Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].

Syam, kita biasa melihat seperti negeri lain pada umumnya. Negeri kaum muslimin yang tentram, negeri yang biasa-biasa saja. Sekarang lihatlah revolusi yang terjadi disana, Allah Ta’ala menyiapkannya untuk hal lain, perhatikanlah slogan-slogan mereka: “Kami hanya memiliki-Mu ya Allah, kami hanya memiliki-Mu. Seluruh dunia meninggalkan mereka, semua meninggalkan.. Sehingga mereka sadar bahwa tidak ada kemenangan kecuali dari Allah, slogan mereka : “Hasbunallah wa ni’mal wakiil.. Cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik penolong.”

Negeri mereka akan berubah kearah kebaikan yang akan diberikan Allah. Allah Ta’ala menginginkan kebaikan untuk umat ini, penundaan kemenangan.. saya memandangnya sebagai kebaikan. Kebaikan untuk umat ini, kita tidak mengetahui apa yang Allah persiapkan untuk negeri ini. Setiap tetes darah akan memberkahi negeri ini, semakin menyuburkan tanahnya.

Allah Subhanahu wa ta ‘ala berfirman, “Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169).

Revolusi di Libya, Tunisia, Mesir dan Yaman adalah revolusi yang berkah, tapi sifatnya perjuangan lokal. Tetapi yang terjadi di Suriah berada ditangan umat bersama, era baru untuk umat ini. Memang benar, apa yang terjadi di negeri-negeri tersebut adalah babak baru untuk umat ini. Tapi yang terjadi di Suriah adalah babak yang berbeda.

Pertama, ini adalah peperangan untuk eksistensi umat ini, dan dengan izin Allah kita akan menjadi umat yang eksis kembali.

Kedua, akibat tragedi Suriah.. dan saya ingatkan kalian kalimat ini, akan ada perubahan besar menunggu umat ini. Imbas kemenangan Suriah dan kebangkitan umat.. sekali lagi di Suriah, dan kejayaan umat akan kembali di Suriah.. perubahan besar akan terjadi. Dominasi kekuatan akan berubah, dan semua kejahatan super power akan berakhir. Rencana besar yang diinginkan musuh untuk umat ini akan diberantas, dengan izin Allah. Ini jawaban pada mereka yang bertanya “Kenapa mesti Suriah?” mereka tidak memahami bahwa Suriah akan mengubah sejarah umat atas izin-Nya.

Syam berdasarkan sejarah adalah negeri yang terdiri dari beberapa negara saat ini, yaitu : Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon. Jadi yang dimaksud negeri Syam dalam literatur sejarah Islam adalah wilayah dalam empat negara ini, dan Damaskus adalah ibukotanya. Tapi sayang wilayah ini sekarang telah terpecah menjadi empat negara sebagai dampak dari imprealisme barat di masa lalu.

Negri Syam pada umumnya diberkahi oleh Allah Azza wa Jalla, terbukti banyak dari kalangan para Nabi ‘Alaihimussalaam yang lahir dan tinggal di sana. Tanahnya yang subur dengan berbagai hasil buminya terutama zaitun hingga sekarang terasa. Termasuk Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, telah diperjalankan oleh Allah ke sana (Baitul Maqdis) sebelum menuju sidratul muntaha; sebagaimana dalam kisah isra’ mi’raj yang masyhur. Dalam salah satu ayat dinyatakan yang maknanya “…..yang kami berkahi di sekelilingnya…” (QS, Al-Isra’: 1).

Para mufassirin menyatakan tentang negri Syam pada umumnya dan mengenai kota Al-Quds di Palestina khususnya bahwa Allah menjadikan di sekelilinganya barakah bagi penduduknya dalam kehidupan, perbekalan, pertanian dan cocok tanam1. Di sekelilingnya banyak pohon dan sungai serta kesuburan tanah yang terus menerus2.

Sementara dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyatakan: “Ya Allah berkahilah kami yang ada di kota Madinah, berkahilah dalam takaran kami (sha’ dan mud), berkahilah Yaman dan Syam kami. Kemudian beliau menghadap kearah matahari lalu bersabda: Dari sini muncul tanduk setan, dari sini terdapat goncangan dan fitnah. (HR. Ahmad dan Al-Bukhari) ”3

Bahkan hingga akhir zaman pun terdapat nash berupa hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam akan Allah turunkan pada akhir zaman di manaar al-baidha’ di Damaskus dan manusia dibangkitkan dan dikumpulkan di bumi Syam4.

Kondisi Syam [Suriah] Sekarang

Semenjak bulan Maret 2011 yang lalu hingga saat ini, negeri Syam atau khususnya Suriah sedang terkoyak. Siapapun yang melihat tragedi disana dan yang menimpa kaum muslimin sunni di sana pasti akan mengelus dada dan tak kuasa untuk menahan air matanya. Mereka dibantai, dan yang membantai dari kalangan mereka sendiri. Kaum sunni yang tadinya merupakan mayoritas penduduk negeri itu di siksa dan dianiaya disebabkan karena aqidah yang pertama sebelum karena sebab politik. Kaum Syi’ah yang merupakan minoritas penduduk negeri itu mendapat dukungan dari Iran (yang notabenenya adalah negara syi’ah terbesar). Hanya saja kalangan Nushairiyah yang ada di sana menjadi kuat karena presidennya mendukung mereka.

Mengenai sebab dikuasai Suriah oleh kaum Nushairiyah karena ahlussunnah di sana tidak peduli terhadap urusan ini, mereka berselisih diantara sesamanya dan musuh mengambil manfaat dari keadaan ini. Padahal ahlussunnah di Suriah mereka berjumlah 86 % dari penduduk, sementara yang lain 6% dari kaum Nashara dll. Telah tercatat bahwa pada tahun 1982 di Suriah juga terjadi pembantaian sebanyak 45.000 orang di masa pemerintahan ayahanda presiden mereka sekarang Hafidh Al-Asad. Tadinya penduduk Suriah berharap anaknya akan menjadi pemimpin yang bijak dan arif tidak sebagaimana ayahnya, namun sebagaimana pepatah kita mengatakan ”Buah tidak jauh dari pohonnya” sementara pepatah Arab mengatakan: ma fil aabaa’ fil abnaa’ “Apa yang dimiliki orang tua berupa watak, akan menurun pada anaknya”. Bassyar sebagai presiden sekarang ini tidak hanya menelan korban jiwa yang selama ini terjadi untuk mempertahankan kekuasaannya, namun bangunan-bangunan juga menjadi hancur bahkan masjid-masjid pun tak terhindarkan menjadi sasaran mereka. Mushhaf Al-Qur’an yang suci pun mereka nodai dengan merobek atau mengotorinya serta mencampakkannya di tempat sampah atau tempat najis lainnya.

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla membalas perbuatan keji para syi’ah dan antek-anteknya… menghancurkan dan meluluh-lantakkan barisan yang berniat menghancurkan Islam dan kaum muslimin. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.. Semoga Allah Jalla wa ‘ala menolong dan memenangkan perjuangan para mujahidin di negeri Syam, baik di Suriah dan Palestina.. Allahumma aamiin.

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...