Sunday, December 30, 2018

Sedekah

Hasil gambar untuk sedekah
Ajaran seperti saling memberi dan mengasihi tanpa disadari sudah ditanamkan dari orangtua. Nggak harus bernilai besar. 

Sedekah bisa Sahabat Dream lakukan semampu yang dimiliki. Apalagi tepat sasaran. Diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan.
Hal-hal terkait sedekah juga terkandung di beberapa surat seperti Al Baqarah ayat 245, 261, 267, 274, dan An Nisa ayat 114.
Di masing-masing surat dan ayat itu, sedekah memiliki manfaat yang tak biasa buat siapa saja yang melakukan tanpa melihat pamrih.

Misal saja yang terdapat di Surat Al Baqarah ayat 261, bahwa barang siapa yang dapat ikhlas bersedekah di jalan Allah SWT, maka sedekah tersebut ibarat sebuah biji, di mana satu biji tersebut terdapat tujuh bulir yang nantinya akan muncul 100 biji lagi.

Dengan adanya ayat ini, keajaiban bersedekah yang diberikan Allah SWT berarti kita akan mendapatkan pahala sebanyak 700 kali lipat dari apa yang kita berikan kepada orang lain.

Sebenarnya sedekah tidak harus dilakukan oleh orang-orang berada atau orang kaya saja, sedekah juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari kalangan kelas bawah. Karena dengan bersedekah sebenarnya kita akan mendapatkan banyak sekali kebaikan-kebaikan yang sebenarnya tidak kita sadari. Apa sajakah kebaikan-kebaikan tersebut?

Inilah beberapa keajaiban sedekah yang tidak kita sadari 

Ternyata ada banyak sekali kebaikan bersedekah yang terkadang tidak kita ketahui di dalam Al-Qur’an. Kebaikan-kebaikan tersebut antara lain tertuang di dalam:

1. Surat Al-Baqarah ayat 245

Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah akan melipatgandakan pinjaman yang diberikan oleh kaum muslim. Pinjaman yang dimaksudkan disini adalah pinjaman yang berdasarkan jalan Allah. tidak hanya dua atau tiga kali lipat. Akan tetapi Allah akan melipatgandakan pinjaman tersebut dengan besaran yang tak terhingga.

2. Surat Al-Baqarah ayat 261

Lewat ayat ini dijelaskan bahwa barang siapa yang dapat ikhlas bersedekah di jalan Allah, maka sedekah tersebut ibarat1 buah biji, dimana satu biji tersebut terdapat 7 bulir yang nantinya akan muncul 100 biji lagi. dengan adanya ayat ini, keajaiban bersedekah yang diberikan oleh Allah berarti kita akan mendapatkan pahala sebanyak 700 kali lipat dari apa yang kita berikan kepada orang lain.

3. Surat Al-Baqarah ayat 267

Di dalam surat ini, Allah telah menjelaskan bahwa sedekah yang akan mendapatkan berbagai macam kebiakan adalah sedekah yang berasal dari keringat sendiri atau harta sendiri dan didapat dengan cara yang baik atau halal. Sedangkan untuk harta yang didapat dengan cara yang haram, itu hukum bersedekah juga haram. Meskipun niat bersedekah itu sangat tinggi, jika harta tersebut haram maka Allah tidak akan menganggapnya sebagai sebuah sedekah.

4. Surat Al-Baqarah ayat 274

Keajaiban bersedakah selanjutnya tertuang di dalam surat satu ini, di dalam surat ini dijelaskan bahwa barang siapa yang dapat bersekah mulai dari siang hingga malam, baik itu secara terbuka ataupun sembunyi-sembuyi, niscaya Allah akan memberikan ketenangan di hati mereka. Bahkan Allah juga akan menghilangkan rasa risau dari dalam diri mereka, terutama saat menghadapi masalah yang besar.

5. Surat An-Nisaa ayat 114

Surat terakhir yang menunjukan keajaiban sedekah adalah surat an-Nisaa ayat 114, dimana di dalam surat ini dijelaskan bahwa tidak ada kuam muslimin yang baik kecuali mereka mau bersedekah, karena dengan bersedakah Allah akan memberikan pahala yang sangat besar sekali, dan bahkan kaum muslimin yang mengajak orang muslim lain untuk bersedekah, mereka juga akan mendapatkan pahala yang besar tersebut.

Itulah berbagai macam keajaiban atau kebaikan melakukan sedekah di jalan Allah. kebaikan-kebaikan tersebut tidak bergantung besarnya sedekah yang kita keluarkan. Tetapi bergantung kepada keikhlasan dari diri kita sendiri. semoga bermanfaat. Salam sejahtra bagi kita semua.

Saturday, December 29, 2018

Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Hasil gambar untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu ciri yang hanya dijumpai pada kaum Muslim; tidak ada pada umat-umat lain. Bahkan keistimewaan umat Islam justru dicirikan dengan adanya sifat amar makruf nahi mungkar. Banyak ayat yang menyebut tentang amar makruf nahi mungkar dan menggandengkannya dengan sifat-sifat kaum Muslim. (Lihat: QS Ali Imran [3]: 110).
Menurut mufasir al-Qasimi, sifat tersebut (yakni amar makruf nahi mungkar, pen.) menjadi keutamaan yang Allah berikan kepada umat Islam, dan tidak diberikan kepada umat-umat lain (Al-Qasimi, Mukhtashar Min Mahâsini at-Ta‘wîl, hlm. 64, Dar an-Nafa’is).
Yang disebut dengan makruf menurut timbangan syariat Islam adalah setiap itikad (keyakinan), perbuatan (amal), perkataan (qawl), atau isyarat yang telah diakui oleh as-Syâri‘ Yang Mahabijaksana dan diperintahkan sebagai bentuk kewajiban (wujûb) maupun dorongan (nadb). (Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Amar Ma‘ruf Nahi Munkar, hlm. 19, Darul Furqan).
Dengan demikian, beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya; pada Hari Akhir, surga dan neraka, dan lain-lain dianggap sebagai perkara yang makruf dan diperintahkan, serta terkait dengan itikad (keyakinan/keimanan). Pelaksanaan shalat, shaum, zakat, haji, sedekah, berjihad fi sabilillah dan sejenisnya; tercakup di dalam perbuatan-perbuatan (amal) yang makruf. Mengucapkan kata-kata yang haq, memerintahkan untuk menjalankan kewajiban agama, dan melarang terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan; juga tergolong pada perkara yang makruf.
Jadi, makruf disini berarti al-khayr (kebaikan). Oleh karena itu, amar makruf berarti perintah atau dorongan untuk menjalankan perkara-perkara yang makruf (kebaikan), yang dituntut atau didorong oleh akidah dan syariat Islam. Sebaliknya, yang dinamakan dengan mungkar menurut timbangan syariat Islam adalah setiap itikad (keyakinan/keimanan), perbuatan (amal), ucapan (qawl) yang diingkari oleh as-Syâri‘ Yang Mahabijaksana dan harus dijauhi (Abu Faris, ibid, hlm. 20, Darul Furqan).


Dengan demikian, syirik kepada Allah, percaya pada ramalan bintang dan dukun, menyandarkan nasib pada mantera-mantera dan paranormal, dan sejenisnya, adalah keyakinan yang mungkar. Begitu pula minum-minuman keras (khamar), berzina, mencuri, ghîbah, berdusta, bersaksi palsu, tajassus (memata-matai) seorang Muslim, korupsi, suap, meminta bantuan militer kepada negara kafir untuk memerangi sekelompok umat Islam, tunduk pada dominasi negara-negara kafir, menelantarkan urusan rakyat, mengambil harta milik masyarakat (milik umum) tanpa legislasi syariat, menjalankan hukum thâghût (selain hukum Islam), dan sejenisnya; termasuk tindakan-tindakan mungkar.
Jadi, mungkar di sini berarti as-syarr (keburukan). Oleh karena itu, nahi mungkar berarti perintah untuk menjauhi perkara-perkara yang mungkar (keburukan), yang dihindari oleh akidah dan syariat Islam. Amar makruf nahi mungkar diwajibkan oleh syariat Islam. (Lihat: QS Ali Imran [3]: 104).
Adapun taghyîr al-munkar (mengubah kemungkaran) adalah juga diwajibkan atas setiap Muslim. Hanya saja, caranya telah ditentukan oleh Rasulullah saw. Beliau bersabda:
«مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ،
وَ ذَلِكَ اَضْعَفُ اْلإِمَانِ»
Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya. Akan tetapi, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR Muslim).
Menurut Qadli Iyadh, hadis itu terkait dengan sifat-sifat seseorang tatkala mengubah kemunkaran. Orang yang hendak mengubah kemungkaran berhak mengubahnya dengan berbagai cara yang dapat melenyapkan kemungkaran tersebut, baik melalui perkataan maupun perbuatan (tangan). Jika seseorang memiliki dugaan kuat (yakni jika diubah dengan tangan akan muncul kemungkaran yang lebih besar lagi, seperti menyebabkan risiko akan dibunuh atau orang lain bakal terbunuh karena perbuatannya), cukuplah mengubah kemungkaran itu dilakukan dengan lisan; diberi nasihat dan peringatan. Jika ia merasa khawatir bahwa ucapannya itu bisa berakibat pada risiko yang sama, cukuplah diingkari dengan hati. Itulah maksud hadis tersebut (An-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, jilid II/25).
Berdasarkan hal ini, seseorang yang mampu mengubah kemungkaran. Yang dimaksud dengan mengubah kemungkaran melalui hati adalah menasihati pelaku kemungkaran, kemudian (jika hal itu dilakukan, atau tidak mampu dilakukan karena adanya risiko kemungkaran yang lebih besar) memutuskan hubungannya dengan kemungkaran dan pelakunya melalui tindakan: tidak duduk bersama-sama pelaku yang tengah melaksanakan kezaliman atau tindakan mungkar; tidak minum-minum (khamar) bersama-sama; tidak makan-makan (makanan yang haram) secara bersama-sama dengan pelaku, tidak melayani/memfasilitasi dan mendorong mereka melakukan kemungkaran; dan sebagainya.
Dari paparan tersebut tampak bahwa pihak yang paling bertanggung jawab dalam melakukan amar makruf nahi mungkar dan mampu mengubah kemunkaran dengan tangan (kekuatan) adalah pemerintah atau negara. Negara memiliki seluruh pranata yang memungkinkannya bisa menjalankan amar makruf nahi mungkar dan melenyapkan kemungkaran dengan tangan (kekuatan)-nya seketika.
Masalahnya, di tengah-tengah kaum Muslim saat ini pemerintah atau negara telah berubah menjadi dâr al-kufr, syariat Islam diganti dengan sistem hukum thâghût, sekularisme dijadikan dasar negara, kedaulatan bukan di tangan Allah Swt. melainkan manusia (yaitu rakyat), kekufuran merajalela di seluruh lapisan, dari dasar hingga ke cabang-cabangnya, ideolologi kufur (seperti Komunisme, Kapitalisme-Demokrasi dan semacamnya) merajalela dan menjadi panutan kaum Muslim, bahkan dibelanya mati-matian. Artinya, negara telah menjadi pelaku atau pemelihara kemungkaran itu sendiri. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Jawabannya, bahwa kaum Muslim saat ini harus terlibat dalam proses taghyîr al-munkar secara global dan inqilâbî (revolusioner). Caranya adalah dengan mengembalikan lagi sistem hukum Islam melalui eksistensi negara yang mendasarkan diri, menjaga, melaksanakan dan mempropagandakan akidah dan syariat Islam; yaitu melalui Negara Khilafah yang merujuk pada manhaj Nabi saw. Tentu saja, semua itu harus melalui tahapan/metode yang dilandasi oleh perjalanan Rasulullah saw. membangun Negara Madinah, bukan berdasarkan metode lain.
Jika di tengah-tengah kaum Muslim tidak terbersit upaya untuk mengubahnya, bahkan dengan hati sekalipun (membiarkan dan tidak peduli dengan kondisi kaum Muslim saat ini yang didominasi oleh kekufuran), berarti iman dalam dirinya telah sirna, dan kemungkaran akan menyelimuti seluruh umat manusia. Pada akhirnya, pintu azab Allah yang sangat pedih akan terbuka. Rasulullah saw. bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلاَ
يُسْتَجَابُ لَكُمْ»
Demi jiwaku yang ada dalam genggamannya, kalian memerintahkah kemakrufan dan mencegah kemungkaran atau Allah akan menimpakan azab atas kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya, lalu doa kalian tidak akan dikabulkan. (HR at-Tirmidzi).

Olahraga Yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Hasil gambar untuk panahan
Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh kita agar tak mudah terkena penyakit. Tubuh yang bugar usai berolahraga akan membuat kita lebih produktif menjalani hari-hari kita dengan serangkaian aktivitas, tak terkecuali ibadah. Ternyata ajaran Islam pun sangat menyarankan umatnya untuk berolahraga, hal ini terbukti dari beberapa hadist mengenai aktivitas olahraga Rasulullah. Kata olahraga memang tidak secara langsung disebutkan, tapi kita dapat memahaminya dari penjelasan hadist tersebut.

1. Lari

Diceritakan oleh Aisyah RA: "Rasulullah SAW mendahuluiku, kemudian aku mendahului beliau, begitulah seterusnya. Hingga saat badanku sudah gemuk, kami pernah berlomba dan beliau yang memenangkan perlombaan itu. Kata beliau, "Kemenangan kali ini merupakan balasan atas kekalahan yang lalu." (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Hadist ini bercerita tentang perlombaan lari antara Rasulullah dengan istrinya. Para sahabat dulu juga terbiasa melakukan perlombaan lari cepat, dan Rasulullah SAW mengizinkannya. Lari adalah salah satu olahraga paling mudah yang bisa kita lakukan karena tanpa harus menggunakan alat tertentu. Adakah di antara kalian yang sudah terbiasa jogging atau berlari tiap harinya?

2. Gulat

Rukanah, seorang pegulat terkenal di Makkah pernah mengajak Rasulullah bergulat,
“Sesungguhnya Rasulullah gulat dengan Rukanah yang terkenal kekuatannya itu, kemudian ia berkata; Domba lawan domba. Kemudian Rasulullah bergulat dan beliau bersabda : Berjanjilah denganku untuk (melakukan gulat) lagi di lain waktu. Kemudian Rasulullah bergulat seraya bersabda: Berjanjilah denganku, lalu Rasulullah saw bergulat untuk ketiga kalinya. Kemudian orang itu bertanya; apa yang harus saya katakan kepada keluargaku? Rasulullah saw menjawab: Katakan “domba telah dimakan oleh serigala, dan seekor dombapun lari.” Kemudian apa pula yang saya katakan untuk yang ketiga? Rasulullah saw menjawab : Kami tidak dapat mengalahkan kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu.” (HR. Abu Daud).
Kalau olahraga yang satu ini butuh kemampuan khusus dan harus sering latihan agar mampu melakukannya dengan baik.

3. Panahan

Memanah adalah olahraga yang paling banyak disebutkan dalam hadist maupun Alquran. Beberapa hadist yang menganjurkan kita untuk belajar memanah adalah,
Rasulullah bersabda : “Lemparlah panahmu itu, dan saya bersama kamu sekalian.” (HR. Bukhari).
Rasulullah bersabda : “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (HR. Bazzar dan Thabrani).
Namun harus diperhatikan bahwa sasaran panahnya tidak boleh makhluk hidup, Ibnu Umar mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran memanah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Anggar

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata : “Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain anggar di hadapan Nabi , tiba-tiba Umar masuk kemudian mengambil kerikil dan melemparkannya kepada mereka. kemudian Rasulullah berkata kepada Umar : Biarkanlah mereka itu, wahai Umar.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang-orang Habasyah atau Ethiopia bermain anggar di dalam Masjid Nabawi, tempat yang mulia dan Rasulullah membiarkannya. Karena itu banyak yang menganggap permainan anggar ini sebagai salah satu olahraga yang disarankan oleh Rasulullah.

5. Berkuda

Hadits-hadits Rasulullah tentang berkuda sebenarnya sangat banyak. Beberapa di antaranya adalah,
“Sesungguhnya Rasulullah pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat Ibnu Majah: “Setiap hal yang melalaikan seorang Muslim hukumnya batil kecuali memanah dengan busur, melatih kuda, dan canda dengan istri.”
Dulu kuda digunakan sebagai kendaraan, kira-kira mengendarai mobil dan motor yang merupakan kendaraan zaman sekarang dianjurkan juga nggak ya?

6. Berenang

Dari segi kesehatan, olahraga renang sangat dianjurkan karena memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh karena mengombinasikan banyak hal. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Ajarilah anakmu (olahraga) berenang dan memanah " (HR. Dailami). Sayangnya hadist ini dianggap lemah, tapi tidak ada salahnya juga kalau kita mencoba menekuni olahraga renang.
Hadist-hadist di atas menjelaskan bahwa Islam sangat peduli dengan kesehatan, yuk mulai terapkan gaya hidup sehat mulai sekarang.


Monday, December 24, 2018

Gempa Bumi Bukan Fenomena Alam Biasa

Image result for gempa bumi
Memang benar, gempa bumi terjadi karena fenomena alam semisal pergerakan lempeng bumi dan lain-lain, akan tetapi bagi orang yang beriman, gempa bukan hanya sekedar bencana alam, akan tetapi juga tanda peringatan dari Allah agar manusia kembali kepada agamanya dan menjauhi maksiat. Allah yang menjadikan pergerakan lempeng bumi dan terjadilah gempa atas izin Allah. Allah mengirim gempa dan bencana alam sebagai peringatan kepada manusia.

Allah berfirman,
ﻭَﻣَﺎ ﻧُﺮْﺳِﻞُ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﺨْﻮِﻳﻔًﺎ
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.” (QS:Al-Isra’: 59).

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menjelaskan bahwa agar dengan sebab ini manusia sadar dan jera dari bermaksiat terus-menerus, beliau berkata
المقصود منها التخويف والترهيب ليرتدعوا عن ما هم عليه
“Maksud ayat ini adalah memberikan rasa takut agar manusia jera (efek jera dan berhenti) melakukan maksiat saat itu” (Tafsir As-Sa’di).

Ibnul Qayyim juga menjelaskan bahwa gempa bumi ini terjadi agar manusia meninggalkan kemaksiatan dan kembali kepada Allah, beliau berkata,
ﺃﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ ﺑﺎﻟﺘﻨﻔﺲ ﻓﺘﺤﺪﺙ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ ﻓﻴﺤﺪﺙ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﻌﺒﺎﺩﻩ ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ ﻭﺍﻹﻧﺎﺑﺔ ﻭﺍﻹﻗﻼﻉ ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺻﻴﻪ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺍﻟﻨﺪﻡ
“Allah –Subhanah- terkadang mengizinkan bumi untuk bernafas maka terjadilah gempa bumi yang dasyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri kepada Allah dan menyesal” (Miftah Daris Sa’adah 1/221).

Musibah karena akibat perbuatan kita sendiri
Perlu diketahui bahwa segala musibah dan kesusahan dunia adalah disebabkan dosa kita dan akibat perbuatan manusia sendiri.
Allah Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Ar-Rum: 41).

Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syura: 30).

Allah Ta’ala berfirman,
مَّآأَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللهِ وَمَآأَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri” (An-Nisa: 79).

Dan peringatan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa kerusakan dan musibah yang terjadi pada manusia karena banyaknya maksiat. Beliau bersabda,
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ وَمَا لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا ظَهَرَ فِيهِمُ الأَمْرَاضُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ فِي أَسْلَافِهِمِ وَمَا مَنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَ مَا لَمْ يُطَفِّفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِجَوْرِ السُّلْطَانِ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَالسِّنِينَ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ
“Hai orang-orang Muhajirin, lima perkara, jika kamu ditimpa lima perkara ini, aku mohon perlindungan kepada Allah agar kamu tidak mendapatkannya. Tidaklah muncul perbuatan keji (Zina,merampok, minum khamr, judi, dan lainnya) pada suatu masyarakat, sehingga mereka melakukannya dengan terang-terangan, kecuali akan tersebar penyakit-penyakit lainnya yang tidak ada pada orang-orang sebelum mereka. Dan tidaklah mereka menahan (tidak mengeluarkan) zakat hartanya, kecuali hujan dari langit juga akan ditahan dari mereka. Seandainya bukan karena hewan-hewan, manusia tidak akan diberi hujan. Tidaklah orang-orang mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan kezhaliman pemerintah, kehidupan yang susah, dan paceklik. Dan selama pemimpin-pemimpin (negara, masyarakat) tidak berhukum dengan kitab Allah, dan memilih-milih sebagian apa yang Allah turunkan, kecuali Allah menjadikan permusuhan yang keras di antara mereka” (HR Ibnu Majah, ash-Shahihah no. 106).

Kita pun diperintahkan agar beristigfar ketika terjadi gempa. Istigfar sangat mudah dilakukan dan itulah seharusnya yang dilakukan ketika terjadi gempa, bukan teriak-teriak atau kata-kata yang menunjukkan penyesalan dan murka atas takdir Allah.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,
” الواجب عند الزلازل وغيرها من الآيات والكسوف والرياح الشديدة والفياضانات البدار بالتوبة إلى الله سبحانه , والضراعة إليه وسؤاله العافية , والإكثار من ذكره واستغفاره
“Kewajiban ketika terjadi gempa bumi dan lainnya semisal gerhana, angin kuat, banjir, yaitu menyegerakan taubat, merendahkan diri kepada-Nya, meminta afiyah/keselamatan, memperbanyak dzikir dan ISTIHGFAR”



Sunday, December 23, 2018

Isy Kariman aw Mut Syahidan

Hasil gambar untuk prabowo subianto
Sungguh di luar dugaan saya. Ternyata, sudah segitu jauh pemahaman Prabowo Subianto (PS) tentang Islam. Tentang hidup menurut tuntutan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. 

Belum lama ini ada diskusi umum dengan PS. Yang kedua kalinya bagi saya. Ketika jumpa pertama tempohari, empat bulan lalu, obrolan dengan PS tidak panjang. Sekitar 15 menit saja. Jadwal beliau ketat, waktu itu. Dan saya beserta beberapa teman diberitahu mendadak. Diskusi yang kedua ini dihadiri 50-an orang. Boleh disebut diskusi tak bertopik. Obrolan bebas tapi sifatnya “current affairs”. Terfokus pada upaya untuk menyelamatkan Indonesia dari kekacauan pengelolaan yang berlangsung sekarang ini. 

Pak PS menyampaikan pengantar diskusi yang mengambil tempat di kediaman beliau di Jakarta. Saya tak heran lagi ketika Prabowo mengawali pengantar dengan sapaan sunnah, yaitu “assalam alaikum warahtamutullahi wa barakatuh”. Kita semua sering mendengar ini dari beliau.

PS selalu bersemangat ketika sampai pada soal keadilan. Soal kemiskinan. Ketidakberdayaan rakyat kecil, dlsb. Beliau selalu berapi-api tentang kedaulatan bangsa dan negara yang sekarang menjadi leceh gara-gara kecerobohan para penguasa. Pengantar Pak PS mengalir apa adanya. Kelihatan jelas beliau menguasai materi yang dia uraikan. Terstruktur dan terarah. Selalu dengan artikulasi dan akurasi yang tidak diragukan. Dia mengerti dan menguasai sepenuhnya persoalan mendasar yang membuat Indonesia menjadi terjajah secara ekonomi. Yang didikte oleh negara lain. Indonesia yang dikusai oleh orang asing. Dan didominasi oleh segelintir pemilik modal kelas konglomerat. 

Tibalah beliau pada solusi untuk problem-problem yang fundamental. Berlanjut ke penjelasan tentang cara untuk menjabarkan solusi itu. Pak PS sangat ‘passionate’ (sepenuh hati) ketika menguraikan keinginan beliau untuk menyelamatkan Indonesia dari ‘mismanagement’. Indonesia yang babak belur akibat ‘malpraktik’ yang dilakukan oleh para pemegang kekuasaan.

Ketika sampai di sini, Prabowo mengatakan dia akan berjuang keras, sekuat tenaga. Beliau mulai mengeluarkan slogan-slogan yang lumrah dikutip oleh para pejuang yang siap mengorbankan apa saja. Termasuk mengorbankan nyawa sekali pun. Pak PS berbicara semakin dalam. Beliau mengatakan, kalau harus mati untuk memperjuangkan kedaulatan Indonesia, keadilan dan kepentingan umat, tidak masalah. Itu kata Prabowo. 

“Sebab, mati itu pasti. Kematian itu pasti. Mati untuk memperjuangkan kemaslahatatan umat, berarti mati syahid,” ujar PS. Kemudian, tersebutlah oleh Pak Prabowo slogan yang sangat populer di kalangan para pejuang umat. Slogan inilah yang tak pernah saya sangka akan diucapkan oleh beliau.
“Isy Kariman au Mut Syahidan,” kata Pak PS sambil menjelaskan arti slogan ini. “Hidup Mulia atau Mati Syahid.”

Sewaktu menjelaskan slogan ini, saya agak tersentak. Sebab, selama ini yang saya dengar beliau itu mengaku belum banyak tahu agama. Dia tidak pernah berpura-pura paham. Tidak bersedia ditawarkan menjadi imam sholat. Beliau tidak berusaha mencitrakan diri dari sisi keberagamaan.

Setelah mendengar langsung PS mengucapkan “Isy Kariman au Mut Syahidan”, gambaran saya tentang keislaman mantan Danjen Kopassus ini menjadi berubah. Saya yakin beliau belajar serius dari guru meskipun saya tak tahu siapa guru Pak PS.

Bagi saya, yang tak kalah penting tentang slogan “Hidup Mulia atau Mati Syahid” itu adalah pengucapan (pronunciation) Pak Prabowo. Dia menyebutkan huruf “syim” (dalam ‘isy’ dan ‘syahidan’) dengan fasih dan akurat. Makhrajnya di sini tepat.

Satu lagi. Dalam pengantar diskusi itu, tampak jelas bahwa Pak PS tidak menjurus-juruskan uraian yang disampaikannya agar slogan itu bisa dia ucapkan. Sama sekali tidak ada kesan itu. Tidak beliau cari-carikan momen untuk menyebutkan itu. Semua terkatakan secara natural dan keluar dari pemahaman.

Jadi, dengan segala kekurangan tentang keberagamaan beliau, menurut hemat saya Pak Prabowo sudah siap dengan ramuan kebijakan yang tepat. Yaitu, blue print untuk memimpin Indonesia yang beragama dan beragam, kelak ketika beliau terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. InsyaAllah!


Saturday, December 22, 2018

Ad-Dajjal Mengaku Sebagai Rabb (2)

Hasil gambar untuk ad dajjal
Inilah fitnah besar yang akan terjadi saat Ad-Dajjal keluar. Ad-Dajjal akan meng-claim dirinya sebagai Rabb, pencipta, pemilik, pemelihara dan penguasa alam semesta…! Persis sebagaimana dahulu kala Fir’aun meng-claim dirinya sebagai Rabb di hadapan rakyat Mesir yang dipimpinnya.
فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى
“Maka dia (Fir’aun) mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: “Akulah Rabb-mu yang paling tinggi”. (QS An-Naazi’at 23-24)
Keluarnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal menjadi seperti pengulangan sejarah Fir’aun. Ad-Dajjal dan Fir’aun memang memiliki kesamaan yaitu kedua-duanya sama-sama merupakan penguasa zalim alias thaghut. Bahkan semua thaghut sepanjang zaman memiliki kesombongan yang mirip satu sama lainnya. Hanya saja ada yang mengaku secara terbuka bahwa dirinya adalah Rabb tandingan Allah, dan ada yang tidak menyatakannya secara lisan, tetapi sikap dan perilakunya kurang lebih sama, yaitu bertingkah seolah dirinya merupakan tandingan bagi Allah. Thaghut menuntut masyarakat untuk mentaati dirinya sebagaimana manusia semestinya mentaati Allah. Thaghut menuntut dirinya dicintai sebagaimana manusia semestinya mencintai Allah. Tetapi claim diri sebagai Rabb yang bakal dilakukan oleh puncak thaghut –yakni Ad-Dajjal- akan sangat berbeda dari yang pernah dilakukan oleh thaghut manapun sepanjang zaman. Mengapa? Karena Ad-Dajjal tidak saja bermodalkan kesombongan dan kekuasaan, tetapi ia bakal diizinkan Allah menampilkan sihir tingkat tinggi untuk meyakinkan manusia bahwa dirinya memang benar-benar Rabb tandingan Allah سبحانه و تعالى ..!! Dajjal bakal tampil dengan aneka keluar-biasaan alias hal-hal supra-natural yang menyebabkan banyak manusia menjadi sulit mengingkari bahwa Dajjal merupakan Rabb tandingan Allah. Perhatikanlah hadits Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم di bawah ini:
يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا فَإِنِّي سَأَصِفُهُ لَكُمْ صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا إِيَّاهُ
نَبِيٌّ قَبْلِي يَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا
“Wahai hamba Allah, wahai para manusia, teguhkanlah diri kalian, karena aku akan menerangkan sifat-sifatnya (Ad-Dajjal) yang belum pernah diterangkan oleh seorang Nabi pun sebelumku. Ia akan berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian.’ Sedangkan kalian tidak akan bisa melihat Allah kecuali setelah kalian meninggal. (IBNUMAJAH – 4067)Shahih

Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menerangkan kepada ummat Islam sifat-sifat Ad-Dajjal yang belum pernah diterangkan oleh seorang Nabipun sebelum beliau. Dan ketika Ad-Dajjal meng-claim dirinya adalah Rabb, Nabi memberikan satu kunci penting kepada kita agar tidak kena tipuan Dajjal. Nabi mengingatkan bahwa manusia tidak akan bisa melihat atau memandang Allah selagi masih hidup di dunia fana ini. Nanti, setelah meninggal dunia baru Allah izinkan manusia melihat Rabb semesta alam, yaitu Allah سبحانه و تعالى .
أَنَّ أُنَاسًا فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ
بِالظَّهِيرَةِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ وَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تُضَارُونَ
فِي رُؤْيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا كَمَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا
Sejumlah orang pada masa Rasulullah صلى الله عليه و سلم bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah kami dapat melihat Allah pada hari kiamat? Nabi صلى الله عليه و سلم menjawab. ‘Iya, ‘ apakah kalian merasa kesulitan melihat matahari yang terang benderang serta tidak ada mendung?” Mereka berkata: “Tidak wahai Rasulullah!” lalu Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Apakah kalian merasa kesulitan melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?”, mereka berkata; “Tidak, wahai Rasulullah!” Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat tanpa merasa kesulitan sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya (matahari dan bulan).” (HR Bukhari) Shahih
Tetapi masalahnya bukan sekedar mengaku sebagai Rabb. Ad-Dajjal kelak akan menampilkan berbagai atraksi supra-natural yang menyihir banyak manusia sehingga menjadi yakin bahwa Dajjal memang benar-benar Rabb tandingan Allah سبحانه و تعالى . Selanjutnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم bersabda:
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لِأَعْرَابِيٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِي صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولَانِ يَا بُنَيَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ
“Dan di antara fitnah (Ad-Dajjal) juga adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabb-mu? ‘ Laki-laki Arab tersebut menjawab, ‘Iya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia (Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.’ (HR Ibnu Majah – 4067)Shahih
Subhanallah…! Bayangkan, Allah bakal mengizinkan Dajjal meyakinkan seorang Arab bahwa dirinya benar-benar Rabb. Dan si Arab itu bakal mempercayainya karena Dajjal (seolah-olah) berhasil menghidupkan kembali kedua orang-tua si Arab tersebut yang sudah meninggal dunia. Kemudian kedua orang-tuanya itu bersaksi bahwa Ad-Dajjal memang Rabb si orang Arab itu. Kedua orang-tuanya berkata: ‘Wahai anakku, ikutilah ia (Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.’ Na’udzubillahi min dzaalika…!

Bukan hanya itu keluarbiasaan atau sihir Ad-Dajjal. Ia bahkan diizinkan menyembuhkan berbagai penyakit yang diidap manusia. Di antaranya menyembuhkan penyakit buta serta orang berkulit belang.
وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ
Nabiyullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sesungguhnya Ia (Ad-Dajjal) dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit belang, menghidupkan orang mati.” (HR Ahmad – 19292)
Semua hal di atas jelas berpotensi menyebabkan manusia menjadi takjub dan mudah mempercayai bahwa Ad-Dajjal adalah Rabb selain Alah سبحانه و تعالى . Apalagi mereka yang merasakan manfaat perbuatan Ad-Dajjal. Orang yang tadinya buta kemudian menjadi dapat melihat tentunya akan sangat berterimakasih kepada Ad-Dajjal. Orang yang tadinya berpenyakit kulit belang kemudian menjadi sembuh tentu akan sangat berterimakasih kepada Dajjal. Orang yang menyaksikan bahwa Dajjal sanggup menghidupkan orang yang sudah mati tentunya dengan mudah menjadi yakin bahwa Dajjal-lah Rabb yang menghidupkan dan mematikan makhluk….! Laa haula wa laa quwwata illa billaah…!
Selanjutnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menerangkan bahwa barangsiapa takjub menghadapi berbagai perkara supra-natural yang ditampilkan oleh Ad-Dajjal, maka ia bakal segera terfitnah oleh Dajjal. Sebab saat ia sedang takjub itulah Ad-Dajjal segera melontarkan pernyataan batil yang menjadi fitnah terbesar, yaitu: “Akulah Rabb kalian.” Dan barangsiapa membenarkan pengakuan batil Dajjal itu dengan kesaksian: “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnah Ad-Dajjal. Sebab manusia itu berarti telah melakukan puncak dosa yang tak bakal terampuni yaitu syirik (mempersekutukan) Allah….
وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ
“… dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.” Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya.” (HR Ahmad – 19292)
Sedangkan dosa syirik menyebabkan si pelaku tidak bakal terampuni jika dia tidak bertaubat dari dosa syirik tersebut sebelum ajal menjemput. Semua dosa selain syirik masih mungkin diampuni Allah. Tetapi tidak demikian halnya dengan dosa syirik.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisa 48)

Adapun terhadap mukmin sejati Ad-Dajjal tidak bakal berhasil memfitnahnya. Sebab seorang mukmin membekali dirinya dengan kemantapan iman-tauhid bahkan sejak Ad-Dajjal belum keluar.
وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ وَمَنْ قَالَ رَبِّيَ اللَّهُ
حَتَّى يَمُوتَ فَقَدْ عُصِمَ مِنْ فِتْنَتِهِ وَلَا فِتْنَةَ بَعْدَهُ عَلَيْهِ وَلَا عَذَاب
“… dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.” Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya. Dan siapa yang mengatakan: “Allah-lah Rabb-ku,” hingga ajal menjemputnya, maka ia telah terlindungi dari fitnah Dajjal, dan tidak ada lagi fitnah maupun siksa (Dajjal) terhadap dirinya.” (HR Ahmad – 19292)
Keadaan yang digambarkan hadits di atas sungguh sangat mirip dengan beberapa peristiwa yang terjadi sekarang. Para pengikut atau fans Lady Gaga sedemikian tersihirnya oleh tipuan Ratu Setan itu sehingga mem-publish lewat twitter pernyataan Gaga Akbar…! Na’udzubillahi min dzaalika. Suatu pernyataan yang bagi seorang mukmin sejati hanya berhak ditujukan kepada Allah سبحانه و تعالى yakni Allahu Akbar.
Para pembela thaghut syiah Bashar Asad di Suriah sedemikian tersihir oleh pesonanya sehingga memaksa rakyat muslim melafalkan kesaksian batil yaitu Laa ilaaha illa Bashar (tiada ilah selain Bashar Asad)…! Na’udzubillahi min dzaalika. Suatu pernyataan yang bagi seorang mukmin sejati hanya berhak ditujukan kepada Allah سبحانه و تعالى yakni Laa ilaaha illAllah.
Mukmin sejati menyadari pentingnya memelihara iman-tauhidnya bahkan sebelum puncak fitnah –yakni Ad-Dajjal- keluar ke tengah umat manusia. Bahkan ketika dunia diwarnai oleh aneka fitnah pra-Dajjal seorang mukmin telah bersusuah-payah memelihara iman-tauhidnya dengan tidak terjebak oleh aneka fitnah tersebut. Bahkan ketika dunia modern membentuk dirinya menjadi sebuah Novus Ordo Seclorum (tatanan dunia baru) alias Sistem Dajjal ia telah memasang sikap dan antisipasi memelihara iman-tauhidnya.
Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh budaya kafir yang memfitnah manusia dengan sajian hiburan semisal seorang Ratu Setan yang menyebarluaskan berbagai ritual setan dibungkus erotisme, pornografi serta gaya hidup lesbianisme dan gay. Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh ideologi kafir yang menyerukan sekularisme, pluralisme dan liberalisme dibungkus slogan palsu semisal sikap obyektif-universal, tidak diskriminatif, kebinekaan serta kebebasan. Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh sistem politik kafir yang menyerukan kedaulatan di tangan sekumpulan manusia bukan di Tangan Allah, Raja langit dan bumi, dibungkus dengan slogan menyesatkan semisal demokrasi. Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh sistem hukum kafir yang memberikan wewenang kepada manusia atau sekumpulan manusia untuk menetapkan legal-ilegal, baik-buruk serta halal-haramnya suatu perkara, padahal ini merupakan hak prerogratif milik Allah سبحانه و تعالى


Pantas bilamana Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم memperingatkan para sahabat agar memastikan diri dapat selamat menghadapi rangkaian fitnah sebelum keluarnya fitnah Ad-Dajjal. Sebab keselamatan iman-tauhid seseorang pada masa fitnah sebelum keluarnya fitnah Ad-Dajjal, menjamin keselamatan iman-tauhidnya ketika Ad-Dajjal keluar. Dan itu berarti sebaliknya, barangsiapa sebelum Ad-Dajjal keluar saja sudah terjerembab ke dalam aneka fitnah pra-Dajjal, maka jangan harap dirinya bakal sanggup selamat menghadapi fitnah Ad-Dajjal, sebab ia merupakan fitnah paling dahsyat sepanjang zaman…!
Jadi barangsiapa justeru menjadi pendukung dan pembela Ratu Setan, thaghut seperti Bashar Asad, faham sekularisme-pluralisme-liberalisme, sistem politik demokrasi, hukum produk manusia, berarti ia telah terfitnah oleh berbagai fitnah pra-Dajjal. Maka jangan harap ia bakal sanggup menghadapi fitnah Ad-Dajjal, sebab fitnah Ad-Dajjal merupakan puncak fitnah yang jauh lebih dahsyat daripada segenap fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal…!!!
لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ
كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ
الدَّجَّالِ
Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah صلى الله عليه و سلم lalu beliau bersabda: “Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Ad-Dajjal dan tidak ada seorangpun dapat selamat dari fitnah-fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula dari (fitnah Dajjal) sesudahnya, dan tidak ada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Ad-Dajjal.” (HR Ahmad – 22215) Shahih




Ad-Dajjal Mengaku Sebagai Rabb Tandingan Allah SWT

Hasil gambar untuk ad dajjal
Hidup di era penuh fitnah yang kita jalani dewasa ini menuntut kewaspadaan dan antisipasi menghadapi puncak fitnah, yaitu keluarnya Al-Masih Ad-Dajjal. Semua Nabi utusan Allah memperingatkan kaumnya masing-masing akan munculnya fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Tetapi hanya Nabi Akhir Zaman, yakni Muhammad صلى الله عليه و سلم yang memberikan gambaran paling rinci mengenai Ad-Dajjal. Hal ini wajar karena ummatnya-lah yang akan Allah taqdirkan berhadapan langsung dengan puncak fitnah tersebut.
إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْ نَبِيًّا إِلَّا حَذَّرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَأَنَا آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ وَأَنْتُمْ آخِرُ الْأُمَمِ وَهُوَ خَارِجٌ فِيكُمْ لَا مَحَالَةَ
“Rasulullah صلى الله عليه و سلم pernah berkhutbah: Sungguh, semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam, tidak ada fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Ad-Dajjal, dan tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan memperingatkan umatnya mengenai fitnah Ad-Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang terakhir dan kamu juga ummat yang terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Ad-Dajjal akan keluar di tengah-tengah kalian. (IBNUMAJAH – 4067) Shahih.

Dan telah terbukti bahwa sejak manusia dihadirkan ke muka bumi hingga hari ini Ad-Dajjal belum keluar. Tetapi Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menegaskan bahwa kita sebagai ummat terakhir alias ummat Akhir Zaman pasti akan berhadapan langsung dengan Ad-Dajjal. Nabi bersabda: “Sedangkan Aku adalah Nabi yang terakhir dan kamu juga ummat yang terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Ad-Dajjal akan keluar di tengah-tengah kalian.”

Dalam hadits lainnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menjelaskan bahwa ummat terakhir ini akan mengalami lima babak perjalanan sejarahnya. Dan ternyata kita yang hidup di era modern dewasa ini sedang berada di babak keempat dari lima babak perjalanan sejarah tersebut. Selama babak pertama, kedua maupun ketiga Ad-Dajjal belum Allah taqdirkan keluar ke tengah-tengah ummat manusia untuk menebar fitnah dahsyatnya. Sementara itu, di babak keempat yang masih berlangsung ini, ummat Islam meraskan sangat banyaknya fitnah yang kian menyebar dan kian memuncak.
Bayangkan…! Selama tigabelas abad perjalanan ummat Islam dunia merasakan rahmat dienullah Al-Islam sebagai aturan yang diterapkan oleh para pemimpin Islam, baik di babak pertama, kedua maupun ketiga. Kita tidak menutup mata adanya pasang-surut kebaikan dan keburukan sosok-sosok pemimpin Islam di masa-masa itu, terutama selama babak ketiga yaitu babak kepemimpinan Mulkan ‘Aadhdhon (raja-raja yang menggigit). Tetapi secara umum kebaikan ajaran Islam masih dinikmati masyarakat luas karena para pemimpin di masa itu masih berusaha memenuhi kriteria dirinya sebagai ulil amri minkum (para pemimpin di antara orang-orang beriman) sebab mereka masih memenuhi keharusan yang Allah sebutkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa 59)


Baik itu babak kenabian, babak khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah (khulafa ar-rasyidin) maupun babak mulkan ‘aadhdhon, para pemimpin Islam masih berusaha untuk setia memenuhi kriteria “… jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya)…” Berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat dan bernegara diselesaikan berdasarkan dan merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kehidupan bermasyarakat dan bernegara dilandasi oleh dienullah Al-Islam.
Namun begitu memasuki babak keempat, yang ditandai dengan runtuhnya secara formal tatanan bermasyarakat dan bernegara berlandaskan Islam (baca: al-khilafah al-Islamiyyah), maka Allah taqdirkan terjadinya perpindahan kepemimpinan dunia dari tangan para pemimpin Islam kepada masyarakat di luar ummat Islam. Allah menguji ummat Islam dengan diserahkannya kepemimpinan dunia kepada kaum kafir barat, Eropa kemudian Amerika, yang tidak lain adalah kaum yahudi dan nasrani. Akhirnya dunia tidak lagi menikmati rahmat diterapkannya dienullah Al-Islam. Dunia mulai mengalami ketidakjelasan tuntunan, arah dan tujuan. Dunia tidak di-manage oleh para pemimpin yang memberlakukan Islam sebagai solusi menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan. Kaum yahudi dan nasrani jelas tidak menjadikan hidayah/petunjuk Allah sebagai tuntunan di dalam memimpin dunia modern. Bagaimana mereka dapat menuntun ummat manusia ke jalan yang benar jika mereka sendiri tersesat?
Sejak limabelas abad yang lalu Nabi صلى الله عليه و سلم telah memprediksi bahwa Allah bakal taqdirkan kaum Yahudi dan Nasrani memegang kepemimpinan global dunia sehingga sebagian ummat Islam bakal mengekor kepada mereka dalam segenap aspek kehidupan sampai masuk ke lubang biawak alias kebinasaan..!
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ
لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
“Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekalipun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Muslim) Shahih

Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menyebut babak keempat perjalanan sejarah ummat Islam sebagai babak kepemimpinan Mulkan Jabbriyyan (para raja/penguasa yang memaksakan kehendaknya). Dan kita saat ini jelas membukitkan kebenaran prediksi Nabi tersebut..! Para pemimpin dunia modern –baik skala lokal apalagi global- memimpin manusia berlandaskan kehendaknya sendiri, bukan kehendak Allah dan Rasul-Nya. Ada yang memaksakan kehendaknya secara individual (para diktator) dan ada juga yang memaksakan kehendaknya secara kolektif (kerjasama badan eksekutif, legislatif dan yudikatif). Bagaimanapun bentuknya, semua tidak memimpin berdasarkan kehendak/petunjuk Allah dan Rasul-Nya..! Inilah babak paling kelam dalam sejarah ummat Islam..! Pantas bilamana ummat Islam yang faham dan cinta Islam sangat merasakan keprihatinan yang begitu mendalam hidup di era penuh fitnah ini.
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّا فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
“Babak(1) kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang babak ( 2)Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian , selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, kemudian datang babak ( 3)Raja-raja yang Menggigit selama beberapa masa, selanjutnya datang babak (4) Para penguasa yang memaksakan kehendak (diktator) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali babak ( 5)Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian . Kemudian Rasul صلى الله عليه و سلم terdiam.” (HR Ahmad Shahih)

Mengingat bahwa ini merupakan babak paling kelam dalam sejarah ummat Islam, maka sudah sepantasnya kita mempersiapkan diri menghadapi keluarnya puncak fitnah di babak ini. Sungguh kita patut menduga bahwa keluarnya Ad-Dajjal untuk menebar fitnah bakal berlangsung di babak keempat ini, babak dimana kita sedang hidup dewasa ini..!
Dan tahukah kita apa yang akan dinyatakan oleh Ad-Dajjal saat ia keluar ke tengah ummat manusia? Fitnah besar apakah yang akan ditampilkan olehnya? Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menjelaskan dalam hadits berikut:
يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا فَإِنِّي سَأَصِفُهُ لَكُمْ صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا
إِيَّاهُ نَبِيٌّ قَبْلِي يَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا
“Wahai hamba Allah, wahai para manusia, teguhkanlah diri kalian, karena aku akan menerangkan sifat-sifatnya (Ad-Dajjal) yang belum pernah diterangkan oleh seorang Nabi pun sebelumku. Ia (Ad-Dajjal) akan berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian.’ Sedangkan kalian tidak akan bisa melihat Allah kecuali setelah kalian meninggal.” (IBNUMAJAH – 4067)Shahih

Inilah fitnah besar yang akan terjadi saat Ad-Dajjal keluar. Ia akan mengaku dirinya sebagai Rabb…! Persis sebagaimana dahulu kala Fir’aun meng-claim dirinya sebagai Rabb di hadapan masyarakat Mesir yang dipimpinnya.
فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى

“Maka dia (Fir’aun) mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: “Akulah Rabb-mu yang paling tinggi”. (QS An-Naazi’at 23-24)
Keluarnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal menjadi seperti pengulangan sejarah Fir’aun. Sungguh Ad-Dajjal dan Fir’aun memang memiliki kesamaan yaitu dalam hal kedua-duanya sama-sama merupakan penguasa zalim alias thaghut. Bahkan semua thaghut sepanjang zaman pada hakikatnya memiliki kesombongan yang mirip antara satu sama lainnya. Hanya saja ada yang sampai ke derajat mengaku secara terbuka bahwa dirinya adalah Rabb tandingan Allah dan ada yang tidak menyatakannya secara lisan, tetapi sikap dan perilakunya kurang lebih sama, yaitu bertingkah seolah dirinya merupakan tandingan bagi Allah. Thaghut menuntut masyarakat untuk mentaati dirinya sebagaimana manusia semestinya mentaati Allah. Thaghut menuntut dirinya dicintai sebagaimana manusia semestinya mencintai Allah. Tetapi claim diri sebagai Rabb yang bakal dilakukan oleh puncak thaghut –yakni Ad-Dajjal- akan sangat berbeda dari yang pernah dilakukan oleh thaghut manapun sepanjang zaman. Mengapa? Karena Ad-Dajjal tidak saja bermodalkan kesombongan dan kekuasaan, tetapi ia bakal diizinkan Allah menampilkan sihir tingkat tinggi untuk meyakinkan manusia bahwa dirinya memang benar-benar Rabb tandingan Allah سبحانه و تعالى ..!!
(BERSAMBUNG)



Friday, December 21, 2018

Kisah Nabi Idris

Hasil gambar untuk nabi idris
Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam as. Dia adalah putra dari Qabil dan Iqlima (putra dan putri Nabi Adam as).

Saat itu, Allah memerintahkan Nabi Idris untuk mengajak seluruh manusia agar berjalan pada kebenaran. Saat itu dia adalah manusia pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya berusia 82 tahun.

Sebagai seorang nabi, dia memiliki mukjizat atau kelebihan, yaitu:

1. Manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena.
2. Nabi Idris diberi macam-macam pengetahuan mulai dari merawat kuda, ilmu perbintangan (falaq), hingga ilmu berhitung yang sekarang dikenal dengan matematika.
3. Nama Idris berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Nabi Idris pun kenal sangat senang belajar, dan tekun mengkaji fenomena alam semesta.
4. Nabi Idris adalah orang pertama yang pandai memotong dan menjahit pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit binatang sebagai penutup aurat.

Nabi Idris mendapat gelar sebagai 'Asadul Usud' yang artinya Singa, karena ia tidak pernah putus asa ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi umatnya yang kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia juga memiliki sifat pemaaf.

Nah, untuk melihat bagaimana kisah-kisah menarik dari nabi Idris, simak ulasannya berikut ini.
1. Nabi pertama yang melihat surga dan neraka
Suatu hari ketika Nabi Idris dan Malaikat Izroil beribadah bersama, kemudian Nabi Idris mengajukan permintaan unik.

"Bisakah Engkau membawa Saya melihat surga dan neraka, wahai Malaikat Izroil?" tanya nabi Idris as.

Malaikat Izroil pun menjawab, "Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaan darimu sungguh aneh. Mengapa Engkau meminta hal itu? Bahkan para malaikat pun takut melihat neraka, wahai Nabi Allah."

Nabi Idris menjawab, "Terus terang, Saya takut sekali dengan azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan iman Saya menjadi tebal setelah melihatnya."

Kemudian Malaikat Izroil meminta izin kepada Allah dan mendapatkan restu. Keduanya pun pergi untuk melihat neraka. Saat hampir dekat, Nabi Idris as langsung pingsan. Malaikat penjaga neraka merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris as tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar dahsyat, bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya. Nabi idris meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas.

Tujuan kedua, Malaikat Izroil mengantarkan Nabi Idris ke surga. Di sana, reaksi Nabi Idris pun sama, nyaris pingsan! Tapi bukan karena takut, melainkan takjub dengan psona dan keindahan semua yang ada di surga.

Dilihatnya sunga-sungai yang airnya begitu bening seperi kaca. Sementara itu di pingir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak dan emas. Lalu ada juga istana-istaina untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan harum.

Setelah puas berkeliling, Malaikat Izroil mengajak Nabi Idris as pulang ke bumi. Namun Nabi Idris enggan pulang dan ingin tetap berada di surga.

"Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang beriman lainnya," ujar Malaikat Izroil.

Kemudian Nabi Idris as menjawab, "saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kimata nanti,"
2. Mengerikannya sakaratul maut
Merdeka.com - Suatu ketika, Malaikat maut Izroil yang sudah bersahabat lama dengan Nabi Idris meminta izin kepada Allah untuk turun ke bumi untuk bertamu Nabi Idris. Dia merasa sangat rindu untuk bertemu dengan Nabi Idris. Dan Allah mengizinkan.

Malam itu, Nabi Idris kedatangan seorang pria yang membawa banyak sekali buah-buahan. Tentu saja dia adalah Malaikat Izroil yang menyamar. Nabi Idris tidak mengetahuinya.

Nabi Idris menawarkan makanan itu kepada Izroil namun ditolaknya. Akhirnya mereka berbincang-bincang dan keluar berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar. Tak terasa sudah empat hari mereka bersama. Karena sudah akrab, Nabi Idris mulai curiga dengan gerak gerik Sang Tamu. Dengan rasa penasaran yang tinggi akhirnya Nabi Idris pun bertanya.

Nabi Idris: Ya Tuanku. Siapa sebenarnya Anda?
Malaikat Izroil: Maaf Ya Nabi Allah, Saya sebenarnya adalah Izroil.
Nabi Idris: Malaikat Izroil? Kau kah itu? Sang Pencabut Nyawa?
Malaikat Izroil: Benar, ya Idris.
Nabi Idris: Sudah empat hari Engkau bersama denganku. apakah Engkau juga menunaikan tugasmu dalam mencabut nyawa makhluk-makhluk di dunia ini?
Malaikat Izroil: Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.
Nabi Idris: Wahai Malaikat Izroil. Lantas apa maksud kedatangan Engaku kemari? Adakah Engaku ingin mencabut nyawaku?
Malaikat Izroil: Tidak Idris. Saya datang memang utuk mengunjungimu, karena Saya rindu dan Allah mengizinkan Saya.
Nabi Idris: Wahai Izroil. Saya punya satu permintaan dan tolong kabulkan. Tolong cabut nyawa Saya. Dan minta izin ke Allah untuk mengembalikan nyawa Saya. Saya hanya ingin merasakan sakaratul maut yang banyak orang katakan sangat dahsyat.
Malaikat Izroil: Sesungguhnya Saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun, melainakn hanya dengan izin Allah.

Kemudian Allah mengabulkan permintaan Sang Nabi. Dan Malaikat Izroil pun mencabut nyawa Nabi Idris saat itu juga. Malaikat Izroil menangis melihat sahabatnya merasakan kesakitan. Setelah mati, Allah menghidupkan kembali Idris.

Setelah hidup nabi Idris menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan jika manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut dengan kedahsyatan yang sama. Nabi Idris tidak tega jika ada umatnya harus sengsara di ujung hidup dan mati. Sejak saat itu, Nabi Idris makin giat mengajak umatnya untuk senantiasa berbuat kebaikan dan jujur untuk hal-hal kebenaran.
3. Nasehat dari Nabi Idris AS
Nabi Idris memiliki banyak sekali ajaran yang diturunkan kepada umatnya. Tentu saja untuk dilakukan agar hidup lebih baik.

Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Nabi Idris as semasa hidupnya kepada para umat. Pesan atau nasehat itu antara lain:
1. Salat jenazah lebih sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat hanya Tuhan sesuai ukuran amal kebajikan.

2. Besarnya rasa syukur yang diucapkan, tetap tidak akan mampu mengalahkan besarnya nikmat Tuhan yang diberikan.

3. Sambutlah seruan Tuhan secara ikhlas, untuk shalat, puasa, maupun menaati semua perintah-Nya.

4. Hindari hasad alias dengki kepada sasama yang mendapat rezki, karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.

5. Menumpuk numpuk harta tidak ada manfaat bagi dirinya. Keenam, kehidupan handaknya diisi hikmah kebijakan (Maal anbiya fil Quranil Karim:78).


Wednesday, December 19, 2018

Tabut Musa

Hasil gambar untuk tabut musa
Tabut Perjanjian (The Ark of Covenant) dianggap oleh beberapa pihak sebagai misteri terbesar dari semua harta yang tersembunyi. Sampai saat ini benda bersejarah sekaligus benda misterius ini tetap menjadi tujuan dari setiap arkeolog modern dalam petualangannya. Tabut Perjanjian ini berisi sepuluh perintah yang ditulis di atas lempengan batu oleh Tuhan kepada Musa di Gunung Sinai.
Sepuluh Perintah Allah merupakan dasar perjanjian Allah dengan anak-anak Israel, yang terukir pada dua loh batu yang mengandung titah Tuhan bagi bani Israel. Menurut literatu Ibrani, Tabut sendiri adala sebuah peti yang dibuat oleh pengrajin dari Bezalel. Bentuknya terbuat dari kayu akasia dan dilapisi oleh emas. Memiliki panjang 1,5 meter, lebar 0,7 meter dan tinggi juga 0,7 meter.


Bangsa Israel menurut kisah mereka selalu membawa Tabut sepanjang mereka mengembara di padang gurun. Tabut ini mereka yakini memiliki kekuatan misterius terhadap musuh-musuh Israel. Menurut Alkitab, tembok-tembok Yerikho pun runtuh Ketika orang-orang Yahudi berjalan berkeliling dengan lembaran yang ada dalam Tabut perjanjian.

Setelah Kuil Pertama dibangun, Raja Salomo menempatkan Tabut Perjanjian di Bait Allah. Tabut Perjanjian itu disimpan di ruang khusus dalam Bait Suci yang disebut Kodesh Kodashim.
Tidak seorang pun diizinkan memasukinya kecuali Imam-imam tinggi Yahudi. Mereka pun hanya diperbolehkan masuk sekali dalam setahun yakni dalam momen Yom Kippur, yakni hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi. Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Tisyri dalam kalender Yahudi.

Namun dalam catatan sejarah, tahun 586 SM Kerajaan Yehuda diserbu oleh Kekaisaran Babilonia dibawah Nebukadnezard, dan kuil pun dihancurkan termasuk di dalamnya Tabut Perjanjian.
Hingga kini, beribu tahu pasca kejadian itu, Zionis Israel pun berusaha keras untuk mencari Tabut Perjanjian yang hilang. Konon menurut mereka, Tabut tersebut dipercaya memiliki kekuatan ghaib yang akan memberikan sentuhan sihir yang luar biasa kepada siapa pun yang menguasainya. Mereka pun juga digerakkan oleh faktor teologis dimana mereka meyakini bahwa Tabut adalah Mukjizat yang diberikan Tuhan kepada bangsa Yahudi. Sedangkan menurut Kitab Injil, Tabut merupakan sumber kekuatan tuhan yang bersemayam di dalamnya. Kekuatan tersebut antara lain:
• Membakar semua duri, membunuh ular dan kalajengking, serta mengeringkan air sungai dan meluapkanya kembali (Kitab Yosua 3: 15-17, 4: 10, dan 11: 18)
• Dapat menenangkan peperangan (Yosua 6:1-20).
• Memberi kemalangan kepada musuh yang menguasai Tabut, Digambarkan sebagai nenek moyang bangsa palestina (Kitab Samuel 6:5)

Namun sebagai umat muslim tentunya kita memiliki patokan sendiri dalam menjelaskan tabut. Kitab injil yang sudah diselewengkan oleh kaum Yahudi tidak bisa lagi dijadikan sandaran dalam menjelaskan mengenai Tabut ini. Penjelasan Injil sudah penuh dengan nuansa paganistik yang dipengaruhi oleh akar Kabbalah. Oleh karenanya sebagai umat Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya kita berlepas diri dari anggapan bahwa Tabut memiliki kekuatan mistis bagi orang yang menemukannya, karena sejatinya kekuatan itu hanyalah milik Allah.

Dalam Al Qur’an, penjelasan mengenai Tabut terangkum dalam surah Al Baqarah ayat 248, “dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi Raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.”

Kisah Al Baqarah ayat 248 hanyalah satu buah epik dari rangkaian cerita perperangan Bani Israel. Kisah ini bercerita tentang pasukan Thalut yang melawan Jalut dimana pada akhirnya Daud memenangkan duel melawan Jalut. Menurut Ath Thobari makna dari bunyi ayat “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi Raja, ialah kembalinya tabut kepadamu” adalah tanda-tanda Thalut akan menjadi raja.

Sesungguhnya Allah telah mengutus seorang raja kepada kalian walaupun bukan dari keturunan raja—adalah “dikembalikannya tabut yang didalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu.” Ia adalah tabut yang selalu dibawa oleh Bani Israil saat bertemu dengan musuh, bergerak bersamanya sehingga musuh tidak mampu menghadapi mereka dan tidak bisa mengalahkan mereka. Namun kemudian mereka mengabaikan perintah Allah swt, banyak berselisih dengan para nabi mereka, sehingga Allah swt melepaskan tabut itu dari tangan mereka kemudian dikembalikan lagi dan dirampas lagi pada waktu yang lain dan tidak dikembalikan lagi bahkan tidak akan sekali-kali dikembalikan kepada mereka selana-lamanya.

Namun dalam versi lainnya, Tabut sendiri konon sudah dihancurkan oleh Nabi Musa as sesaat ia turun dari gunung Sinai untuk menerima 10 perintah Tuhan bersamaan dengan Loh Batu. Kaum Bani Israel yang sedianya berjanji untuk beribadah kepada Allah kembali berbuat kufur dengan menyembah patung sapi emas saat ditinggal Nabi Musa as ke Gunung Sinai. Kekesalan Nabi Musa as membuatnya membanting dan menghancurkan Tabut bersamaan dengan Loh Batu. Tapi lagi-lagi ini masih menjadi perdebatan, ada yang mengatakan Nabi Musa as hanya menghancurkan Loh Batu yang berisi 10 perintah Tuhan tidak beserta dengan Tabut. Tapi yang jelas kisah ini terekam dengan baik di dalam Al Qur’an, sebagai pelajaran bagi kita semua.

“Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur. Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” (Al Baqarah: ayat 51-53)

Dalam melihat Tabut yang diyakini masih ada dan terus dicari oleh Yahudi, kita bisa menganalisa tiga hal dibalik itu semua. Pertama, Teologi Kebencian. Keberadaan Tabut di Masjid Al Quds adalah rekayasa mereka untuk menguasai Yerusalem. Dengan meyakini bahwa Tabut tersimpan dalam fondasi Al Quds, mereka bergerak mencari Tabut hingga mengeruk fondasi dasar mesjid yang pernah menjadi kiblat umat muslim ini. Kehancuran Mesjid Al Quds akan menjadi kebanggan tersendiri bagi mereka yang memang menaruh kebencian kepada kaum muslimin.
Selanjutnya, faktor kedua adalah motivasi paganistik-kabbalah yang mempercayai kesaktian Tabut. Mereka yang menemukan Tabut dipercaya akan mengalami transferisasi kekuatan mistik ke dalam tubuh dan jiwa mereka.


Ketiga, faktor teologis-politis. Selama ini kaum zionis, masih menganggap bahwa Tabut adalah karunia atau mu’jizat yang diberikan Tuhan kepada orang-orang Yahudi. Mereka meyakini apabila tabut itu berhasil ditemukan maka keagungan dan kejayaan mereka akan kembali dan dapat menguasai dunia lagi.

Namun, sekalipun Tabut masih ada dan Yahudi berhasil menemukannya, dengan akal sehat saja kita bisa mencerna: mana mungkin Allah memberikan rahmat dan mukjizat kepada bangsa yang terus membunuh nabi-nabiNya dan ingkar terhadap ajaranNya.

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS.Al Ma’idah : 82)
“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS Al-Baqarah: 65). Allahua’lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)

https://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/benarkah-tabut-the-ark-of-covenant-masih-ada-sekarang.htm#.XBrbSuKyTIU

Wednesday, December 12, 2018

Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal agar Tetap Oke

Hasil gambar untuk ginjal
Saat memasuki usia lanjut, salah satu pengobatan yang paling menjadi momok menakutkan adalah cuci darah. Pasalnya, pengobatan yang dilakukan akibat gangguan kesehatan ginjal yang sudah telanjur kronis itu memakan biaya yang tidak sedikit.

Lagipula, harus bolak-balik ke rumah sakit demi menjalankan cuci darah secara berkala bisa dibilang merupakan hal cukup merepotkan. Itulah sebabnya, kesehatan ginjal harus dijaga sejak dini.

Sakit ginjal, haruskah cuci darah?

Menurut spesialis penyakit ginjal Prof. dr. Jose Roesma, Sp.PD-KGH, Ph.D., ketika seseorang divonis terkena sakit ginjal, khususnya pada stadium awal, bukan berarti dia langsung disarankan untuk segera melakukan tindakan cuci darah.

Namun dalam masyarakat, anggapan sakit ginjal harus cuci darah masih ada. Padahal, cuci darah hanya diperuntukkan bagi penderita sakit ginjal yang sudah memasuki stadium 5 dan telah memiliki komplikasi.

Apabila Anda disarankan melakukan tindakan cuci darah, bisa dibilang kondisi ginjal Anda sudah cukup parah saat diperiksakan ke dokter. Sehingga, satu-satunya tindakan yang bisa disarankan oleh dokter adalah cuci darah.

Sedangkan, apabila saat diperiksa penyakit tersebut masih berada di stadium 1 atau 2, berarti ginjal Anda masih punya kesempatan yang besar untuk sembuh. Umumnya, dokter akan menyarankan untuk mengubah gaya hidup agar kadar keparahan ginjal Anda tidak meningkat.

Lakukan ini untuk menjaga kesehatan ginjal

Agar tidak semakin parah, kondisi ginjal Anda harus diperbaiki dengan melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah menerapkan gaya hidup sehat sepetri berikut ini:

1. Hindari faktor risiko diabetes dan hipertensiKini, penyakit ginjal yang menimpa masyarakat lebih sering disebabkan oleh faktor-faktor di luar organ ginjal itu sendiri. Contoh yang paling umum adalah diabetes dan hipertensi yang pada akhirnya menimbulkan komplikasi pada ginjal.

“Gejala dari diabetes dan darah tinggi itu tidak banyak. Sehingga, ketika penyakit tersebut sudah menjalar ke mana-mana, termasuk mengganggu kerja ginjal, barulah terdeteksi bahwa orang tersebut rupanya terkena kencing manis dan hipertensi.” jelas Prof. Jose.

Contoh lainnya, orang yang memiliki darah tinggi umumnya tidak akan terlalu memedulikan kondisinya sampai suatu saat kencingnya menjadi berbusa. Jika kencing sudah sampai berbusa, itu berarti hipertensi sudah menjalar sampai ke organ ginjal.

Jadi, ketika diperiksa ke dokter, yang menyebabkan fungsi ginjal terganggu adalah bukan dari organ ginjalnya itu sendiri, melainkan komplikasi dari penyakit hipertensi. Oleh sebab itu, tips pertama yang bisa Anda lakukan adalah menghindari faktor eksternal pemicu sakit ginjal, khususnya diabetes dan hipertensi.

Salah satu solusi yang bisa Anda ambil, tuntaskan dulu pengobatan terhadap dua penyakit tersebut. Selain itu, hindari diri risiko kedua penyakit tersebut supaya ginjal tidak ikut bermasalah.

2. Menjaga kebersihan organ genital

Langkah kedua yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal Anda adalah dengan menjaga kebersihan organ genital. Setelah buang air kecil, jangan lupa membersihkan organ intim dengan baik dan mengeringkannya dengan benar.

Bagi Anda yang aktif berhubungan seksual juga perlu berhati-hati. Sebab, sering melakukan hubungan seksual yang berisiko juga bisa menyebabkan infeksi kuman yang bisa menjalar sampai ke ginjal.

3. Hindari menahan kencing terlalu lama

Meski kerap disepelekan, nyatanya sering menahan kencing juga bisa merusak fungsi organ ginjal Anda. Keinginan dari buang air kecil sebenarnya menandakan bahwa kandung kemih Anda sudah penuh.

Nah, apabila Anda menahannya, kandung kemih berisiko kehilangan daya dorong serta elastisitasnya. Akibatnya, Anda akan merasakan anyang-ayangan, yaitu rasa ingin kencing yang terus-menerus, tetapi ketika ingin dikeluarkan, tidak ada air yang keluar dan alat berkemih cenderung terasa nyeri.

Kalau sudah demikian, risiko untuk terkena infeksi yang menjalar hingga ke ginjal pun sulit dihindari. Oleh sebab itu, setelah minum 2-3 gelas air, pergilah ke toilet untuk membuang urine meski tidak terlalu ingin kencing. Atau, setiap 4-6 jam sekali, cobalah untuk kencing. Sehingga, tubuh Anda menjadi terbiasa untuk melakukannya.

4. Perbanyak minum air putih dan hindari minuman isotonik

Ini adalah cara yang paling klasik untuk menjaga ginjal, yaitu perbanyak minum air putih dan menghindari minuman isotonik ataupun minuman berperasa lainnya.

“Minumlah air putih sebanyak 2 liter per hari dan sebaiknya tidak mengonsumsi minuman isotonik, kecuali Anda seorang atlet.” kata Prof. Jose.

Pasalnya, seorang atlet lebih banyak kehilangan garam dari tubuhnya akibat keringat yang keluar dari proses latihan yang intens. Sedangkan, jika Anda tidak terlalu sering berolahraga tetapi gemar mengonsumsi minuman isotonik, keseimbangan kadar garam di dalam tubuh justru bisa terganggu dan bisa menimbulkan permasalahan pada ginjal.

5. Terapkan pola makan sehat

Terakhir, terapkanlah pola makan sehat dan seimbang. Hindari makanan yang mengandung garam atau gula terlalu tinggi. Selain itu hindari pula makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, sehingga organ di dalam tubuh Anda tidak kesulitan dalam mencerna. Seimbangkan piring makan Anda dengan karbohidrat kompleks, serat, protein, dan lemak baik, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh, termasuk organ ginjal.

Itulah berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal. Jika Anda merasakan gangguan pada organ ginjal, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter sebelum menjadi komplikasi penyakit yang lebih parah. Sebab kembali lagi, tidak ada pengobatan yang paling ampuh selain melakukan pencegahan, seperti yang disarankan oleh Prof. Jose Roesma di atas.


Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...