Inilah fitnah besar yang akan terjadi saat Ad-Dajjal keluar.
Ad-Dajjal akan meng-claim dirinya sebagai Rabb, pencipta, pemilik,
pemelihara dan penguasa alam semesta…! Persis sebagaimana dahulu kala
Fir’aun meng-claim dirinya sebagai Rabb di hadapan rakyat Mesir yang
dipimpinnya.
فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى
“Maka dia (Fir’aun) mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu
berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: “Akulah Rabb-mu yang paling
tinggi”. (QS An-Naazi’at 23-24)
Keluarnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal menjadi seperti pengulangan
sejarah Fir’aun. Ad-Dajjal dan Fir’aun memang memiliki kesamaan yaitu
kedua-duanya sama-sama merupakan penguasa zalim alias thaghut.
Bahkan semua thaghut sepanjang zaman memiliki kesombongan yang mirip
satu sama lainnya. Hanya saja ada yang mengaku secara terbuka bahwa
dirinya adalah Rabb tandingan Allah, dan ada yang tidak menyatakannya
secara lisan, tetapi sikap dan perilakunya kurang lebih sama, yaitu
bertingkah seolah dirinya merupakan tandingan bagi Allah. Thaghut
menuntut masyarakat untuk mentaati dirinya sebagaimana manusia
semestinya mentaati Allah. Thaghut menuntut dirinya dicintai sebagaimana
manusia semestinya mencintai Allah. Tetapi claim diri sebagai Rabb yang
bakal dilakukan oleh puncak thaghut –yakni Ad-Dajjal- akan sangat
berbeda dari yang pernah dilakukan oleh thaghut manapun sepanjang zaman.
Mengapa? Karena Ad-Dajjal tidak saja bermodalkan kesombongan dan
kekuasaan, tetapi ia bakal diizinkan Allah menampilkan sihir tingkat
tinggi untuk meyakinkan manusia bahwa dirinya memang benar-benar Rabb
tandingan Allah سبحانه و تعالى ..!! Dajjal bakal tampil dengan aneka
keluar-biasaan alias hal-hal supra-natural yang menyebabkan
banyak manusia menjadi sulit mengingkari bahwa Dajjal merupakan Rabb
tandingan Allah. Perhatikanlah hadits Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم
di bawah ini:
يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا فَإِنِّي سَأَصِفُهُ لَكُمْ صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا إِيَّاهُ
نَبِيٌّ قَبْلِي يَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا
“Wahai hamba Allah, wahai para manusia, teguhkanlah diri kalian,
karena aku akan menerangkan sifat-sifatnya (Ad-Dajjal) yang belum pernah
diterangkan oleh seorang Nabi pun sebelumku. Ia akan berkata: ‘Aku
adalah Rabb kalian.’ Sedangkan kalian tidak akan bisa melihat Allah
kecuali setelah kalian meninggal. (IBNUMAJAH – 4067)Shahih
Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menerangkan kepada ummat Islam
sifat-sifat Ad-Dajjal yang belum pernah diterangkan oleh seorang Nabipun
sebelum beliau. Dan ketika Ad-Dajjal meng-claim dirinya adalah Rabb,
Nabi memberikan satu kunci penting kepada kita agar tidak kena tipuan
Dajjal. Nabi mengingatkan bahwa manusia tidak akan bisa melihat atau
memandang Allah selagi masih hidup di dunia fana ini. Nanti, setelah
meninggal dunia baru Allah izinkan manusia melihat Rabb semesta alam,
yaitu Allah سبحانه و تعالى .
أَنَّ أُنَاسًا فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ
بِالظَّهِيرَةِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ وَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تُضَارُونَ
فِي رُؤْيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا كَمَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا
Sejumlah orang pada masa Rasulullah صلى الله عليه و سلم bertanya;
‘Ya Rasulullah, apakah kami dapat melihat Allah pada hari kiamat? Nabi
صلى الله عليه و سلم menjawab. ‘Iya, ‘ apakah kalian merasa kesulitan
melihat matahari yang terang benderang serta tidak ada mendung?” Mereka
berkata: “Tidak wahai Rasulullah!” lalu Rasulullah صلى الله عليه و سلم
bersabda: “Apakah kalian merasa kesulitan melihat rembulan pada malam
purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?”, mereka berkata; “Tidak,
wahai Rasulullah!” Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
“Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat tanpa
merasa kesulitan sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya
(matahari dan bulan).” (HR Bukhari) Shahih
Tetapi masalahnya bukan sekedar mengaku sebagai Rabb. Ad-Dajjal kelak akan menampilkan berbagai atraksi supra-natural
yang menyihir banyak manusia sehingga menjadi yakin bahwa Dajjal memang
benar-benar Rabb tandingan Allah سبحانه و تعالى . Selanjutnya Nabi
Muhammad صلى الله عليه و سلم bersabda:
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لِأَعْرَابِيٍّ
أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّي
رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِي صُورَةِ
أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولَانِ يَا بُنَيَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ
“Dan di antara fitnah (Ad-Dajjal) juga adalah, ia akan berkata
kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat
membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi
bahwa aku adalah Rabb-mu? ‘ Laki-laki Arab tersebut menjawab, ‘Iya.’
Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah
dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia
(Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.’ (HR Ibnu Majah –
4067)Shahih
Subhanallah…! Bayangkan, Allah bakal mengizinkan Dajjal
meyakinkan seorang Arab bahwa dirinya benar-benar Rabb. Dan si Arab itu
bakal mempercayainya karena Dajjal (seolah-olah) berhasil menghidupkan
kembali kedua orang-tua si Arab tersebut yang sudah meninggal dunia.
Kemudian kedua orang-tuanya itu bersaksi bahwa Ad-Dajjal memang Rabb si
orang Arab itu. Kedua orang-tuanya berkata: ‘Wahai anakku, ikutilah ia (Ad-Dajjal), sesungguhnya dia adalah Rabb-mu.’ Na’udzubillahi min dzaalika…!
Bukan hanya itu keluarbiasaan atau sihir Ad-Dajjal. Ia bahkan
diizinkan menyembuhkan berbagai penyakit yang diidap manusia. Di
antaranya menyembuhkan penyakit buta serta orang berkulit belang.
وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ
Nabiyullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sesungguhnya Ia
(Ad-Dajjal) dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit belang,
menghidupkan orang mati.” (HR Ahmad – 19292)
Semua hal di atas jelas berpotensi menyebabkan manusia menjadi takjub
dan mudah mempercayai bahwa Ad-Dajjal adalah Rabb selain Alah سبحانه و
تعالى . Apalagi mereka yang merasakan manfaat perbuatan Ad-Dajjal. Orang
yang tadinya buta kemudian menjadi dapat melihat tentunya akan sangat
berterimakasih kepada Ad-Dajjal. Orang yang tadinya berpenyakit kulit
belang kemudian menjadi sembuh tentu akan sangat berterimakasih kepada
Dajjal. Orang yang menyaksikan bahwa Dajjal sanggup menghidupkan orang
yang sudah mati tentunya dengan mudah menjadi yakin bahwa Dajjal-lah
Rabb yang menghidupkan dan mematikan makhluk….! Laa haula wa laa quwwata illa billaah…!
Selanjutnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menerangkan bahwa barangsiapa takjub menghadapi berbagai perkara supra-natural
yang ditampilkan oleh Ad-Dajjal, maka ia bakal segera terfitnah oleh
Dajjal. Sebab saat ia sedang takjub itulah Ad-Dajjal segera melontarkan
pernyataan batil yang menjadi fitnah terbesar, yaitu: “Akulah Rabb kalian.” Dan barangsiapa membenarkan pengakuan batil Dajjal itu dengan kesaksian: “Engkau adalah Rabb-ku,” maka
ia telah terkena fitnah Ad-Dajjal. Sebab manusia itu berarti telah
melakukan puncak dosa yang tak bakal terampuni yaitu syirik
(mempersekutukan) Allah….
وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ
“… dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.”
Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena
fitnahnya.” (HR Ahmad – 19292)
Sedangkan dosa syirik menyebabkan si pelaku tidak bakal terampuni
jika dia tidak bertaubat dari dosa syirik tersebut sebelum ajal
menjemput. Semua dosa selain syirik masih mungkin diampuni Allah. Tetapi
tidak demikian halnya dengan dosa syirik.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh
ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisa 48)
Adapun terhadap mukmin sejati Ad-Dajjal tidak bakal berhasil
memfitnahnya. Sebab seorang mukmin membekali dirinya dengan kemantapan
iman-tauhid bahkan sejak Ad-Dajjal belum keluar.
وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ وَمَنْ قَالَ رَبِّيَ اللَّهُ
حَتَّى يَمُوتَ فَقَدْ عُصِمَ مِنْ فِتْنَتِهِ وَلَا فِتْنَةَ بَعْدَهُ عَلَيْهِ وَلَا عَذَاب
“… dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.”
Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena
fitnahnya. Dan siapa yang mengatakan: “Allah-lah Rabb-ku,” hingga ajal
menjemputnya, maka ia telah terlindungi dari fitnah Dajjal, dan tidak
ada lagi fitnah maupun siksa (Dajjal) terhadap dirinya.” (HR Ahmad –
19292)
Keadaan yang digambarkan hadits di atas sungguh sangat mirip dengan
beberapa peristiwa yang terjadi sekarang. Para pengikut atau fans Lady
Gaga sedemikian tersihirnya oleh tipuan Ratu Setan itu sehingga
mem-publish lewat twitter pernyataan Gaga Akbar…! Na’udzubillahi min dzaalika. Suatu pernyataan yang bagi seorang mukmin sejati hanya berhak ditujukan kepada Allah سبحانه و تعالى yakni Allahu Akbar.
Para pembela thaghut syiah Bashar Asad di Suriah sedemikian tersihir
oleh pesonanya sehingga memaksa rakyat muslim melafalkan kesaksian batil
yaitu Laa ilaaha illa Bashar (tiada ilah selain Bashar Asad)…! Na’udzubillahi min dzaalika. Suatu pernyataan yang bagi seorang mukmin sejati hanya berhak ditujukan kepada Allah سبحانه و تعالى yakni Laa ilaaha illAllah.
Mukmin sejati menyadari pentingnya memelihara iman-tauhidnya bahkan
sebelum puncak fitnah –yakni Ad-Dajjal- keluar ke tengah umat manusia.
Bahkan ketika dunia diwarnai oleh aneka fitnah pra-Dajjal seorang mukmin
telah bersusuah-payah memelihara iman-tauhidnya dengan tidak terjebak
oleh aneka fitnah tersebut. Bahkan ketika dunia modern membentuk dirinya
menjadi sebuah Novus Ordo Seclorum (tatanan dunia baru) alias Sistem Dajjal ia telah memasang sikap dan antisipasi memelihara iman-tauhidnya.
Seorang mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh budaya kafir yang
memfitnah manusia dengan sajian hiburan semisal seorang Ratu Setan yang
menyebarluaskan berbagai ritual setan dibungkus erotisme, pornografi
serta gaya hidup lesbianisme dan gay. Seorang mukmin sejati tidak bakal
tertipu oleh ideologi kafir yang menyerukan sekularisme, pluralisme dan
liberalisme dibungkus slogan palsu semisal sikap obyektif-universal,
tidak diskriminatif, kebinekaan serta kebebasan. Seorang mukmin sejati
tidak bakal tertipu oleh sistem politik kafir yang menyerukan kedaulatan
di tangan sekumpulan manusia bukan di Tangan Allah, Raja langit dan
bumi, dibungkus dengan slogan menyesatkan semisal demokrasi. Seorang
mukmin sejati tidak bakal tertipu oleh sistem hukum kafir yang
memberikan wewenang kepada manusia atau sekumpulan manusia untuk
menetapkan legal-ilegal, baik-buruk serta halal-haramnya suatu perkara,
padahal ini merupakan hak prerogratif milik Allah سبحانه و تعالى
Pantas bilamana Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم memperingatkan para
sahabat agar memastikan diri dapat selamat menghadapi rangkaian fitnah
sebelum keluarnya fitnah Ad-Dajjal. Sebab keselamatan iman-tauhid
seseorang pada masa fitnah sebelum keluarnya fitnah Ad-Dajjal, menjamin
keselamatan iman-tauhidnya ketika Ad-Dajjal keluar. Dan itu berarti
sebaliknya, barangsiapa sebelum Ad-Dajjal keluar saja sudah terjerembab
ke dalam aneka fitnah pra-Dajjal, maka jangan harap dirinya bakal
sanggup selamat menghadapi fitnah Ad-Dajjal, sebab ia merupakan fitnah
paling dahsyat sepanjang zaman…!
Jadi barangsiapa justeru menjadi pendukung dan pembela Ratu Setan,
thaghut seperti Bashar Asad, faham sekularisme-pluralisme-liberalisme,
sistem politik demokrasi, hukum produk manusia, berarti ia telah
terfitnah oleh berbagai fitnah pra-Dajjal. Maka jangan harap ia bakal
sanggup menghadapi fitnah Ad-Dajjal, sebab fitnah Ad-Dajjal merupakan
puncak fitnah yang jauh lebih dahsyat daripada segenap fitnah sebelum
fitnah Ad-Dajjal…!!!
لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ
كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ
الدَّجَّالِ
Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah صلى الله عليه و سلم
lalu beliau bersabda: “Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku
takutkan dari fitnahnya Ad-Dajjal dan tidak ada seorangpun dapat selamat
dari fitnah-fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat
pula dari (fitnah Dajjal) sesudahnya, dan tidak ada fitnah yang dibuat
sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah
Ad-Dajjal.” (HR Ahmad – 22215) Shahih
No comments:
Post a Comment