Saat memasuki usia lanjut, salah satu pengobatan yang paling menjadi momok menakutkan adalah cuci darah. Pasalnya, pengobatan yang dilakukan akibat gangguan kesehatan ginjal yang sudah telanjur kronis itu memakan biaya yang tidak sedikit.
Lagipula, harus bolak-balik ke rumah sakit demi menjalankan cuci darah secara berkala bisa dibilang merupakan hal cukup merepotkan. Itulah sebabnya, kesehatan ginjal harus dijaga sejak dini.
Sakit ginjal, haruskah cuci darah?
Menurut spesialis penyakit ginjal Prof. dr. Jose Roesma, Sp.PD-KGH, Ph.D., ketika seseorang divonis terkena sakit ginjal, khususnya pada stadium awal, bukan berarti dia langsung disarankan untuk segera melakukan tindakan cuci darah.
Namun dalam masyarakat, anggapan sakit ginjal harus cuci darah masih ada. Padahal, cuci darah hanya diperuntukkan bagi penderita sakit ginjal yang sudah memasuki stadium 5 dan telah memiliki komplikasi.
Apabila Anda disarankan melakukan tindakan cuci darah, bisa dibilang kondisi ginjal Anda sudah cukup parah saat diperiksakan ke dokter. Sehingga, satu-satunya tindakan yang bisa disarankan oleh dokter adalah cuci darah.
Sedangkan, apabila saat diperiksa penyakit tersebut masih berada di stadium 1 atau 2, berarti ginjal Anda masih punya kesempatan yang besar untuk sembuh. Umumnya, dokter akan menyarankan untuk mengubah gaya hidup agar kadar keparahan ginjal Anda tidak meningkat.
Lakukan ini untuk menjaga kesehatan ginjal
Agar tidak semakin parah, kondisi ginjal Anda harus diperbaiki dengan melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah menerapkan gaya hidup sehat sepetri berikut ini:
1. Hindari faktor risiko diabetes dan hipertensiKini, penyakit ginjal yang menimpa masyarakat lebih sering disebabkan oleh faktor-faktor di luar organ ginjal itu sendiri. Contoh yang paling umum adalah diabetes dan hipertensi yang pada akhirnya menimbulkan komplikasi pada ginjal.
“Gejala dari diabetes dan darah tinggi itu tidak banyak. Sehingga, ketika penyakit tersebut sudah menjalar ke mana-mana, termasuk mengganggu kerja ginjal, barulah terdeteksi bahwa orang tersebut rupanya terkena kencing manis dan hipertensi.” jelas Prof. Jose.
Contoh lainnya, orang yang memiliki darah tinggi umumnya tidak akan terlalu memedulikan kondisinya sampai suatu saat kencingnya menjadi berbusa. Jika kencing sudah sampai berbusa, itu berarti hipertensi sudah menjalar sampai ke organ ginjal.
Jadi, ketika diperiksa ke dokter, yang menyebabkan fungsi ginjal terganggu adalah bukan dari organ ginjalnya itu sendiri, melainkan komplikasi dari penyakit hipertensi. Oleh sebab itu, tips pertama yang bisa Anda lakukan adalah menghindari faktor eksternal pemicu sakit ginjal, khususnya diabetes dan hipertensi.
Salah satu solusi yang bisa Anda ambil, tuntaskan dulu pengobatan terhadap dua penyakit tersebut. Selain itu, hindari diri risiko kedua penyakit tersebut supaya ginjal tidak ikut bermasalah.
2. Menjaga kebersihan organ genital
Langkah kedua yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal Anda adalah dengan menjaga kebersihan organ genital. Setelah buang air kecil, jangan lupa membersihkan organ intim dengan baik dan mengeringkannya dengan benar.
Bagi Anda yang aktif berhubungan seksual juga perlu berhati-hati. Sebab, sering melakukan hubungan seksual yang berisiko juga bisa menyebabkan infeksi kuman yang bisa menjalar sampai ke ginjal.
3. Hindari menahan kencing terlalu lama
Meski kerap disepelekan, nyatanya sering menahan kencing juga bisa merusak fungsi organ ginjal Anda. Keinginan dari buang air kecil sebenarnya menandakan bahwa kandung kemih Anda sudah penuh.
Nah, apabila Anda menahannya, kandung kemih berisiko kehilangan daya dorong serta elastisitasnya. Akibatnya, Anda akan merasakan anyang-ayangan, yaitu rasa ingin kencing yang terus-menerus, tetapi ketika ingin dikeluarkan, tidak ada air yang keluar dan alat berkemih cenderung terasa nyeri.
Kalau sudah demikian, risiko untuk terkena infeksi yang menjalar hingga ke ginjal pun sulit dihindari. Oleh sebab itu, setelah minum 2-3 gelas air, pergilah ke toilet untuk membuang urine meski tidak terlalu ingin kencing. Atau, setiap 4-6 jam sekali, cobalah untuk kencing. Sehingga, tubuh Anda menjadi terbiasa untuk melakukannya.
4. Perbanyak minum air putih dan hindari minuman isotonik
Ini adalah cara yang paling klasik untuk menjaga ginjal, yaitu perbanyak minum air putih dan menghindari minuman isotonik ataupun minuman berperasa lainnya.
“Minumlah air putih sebanyak 2 liter per hari dan sebaiknya tidak mengonsumsi minuman isotonik, kecuali Anda seorang atlet.” kata Prof. Jose.
Pasalnya, seorang atlet lebih banyak kehilangan garam dari tubuhnya akibat keringat yang keluar dari proses latihan yang intens. Sedangkan, jika Anda tidak terlalu sering berolahraga tetapi gemar mengonsumsi minuman isotonik, keseimbangan kadar garam di dalam tubuh justru bisa terganggu dan bisa menimbulkan permasalahan pada ginjal.
5. Terapkan pola makan sehat
Terakhir, terapkanlah pola makan sehat dan seimbang. Hindari makanan yang mengandung garam atau gula terlalu tinggi. Selain itu hindari pula makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, sehingga organ di dalam tubuh Anda tidak kesulitan dalam mencerna. Seimbangkan piring makan Anda dengan karbohidrat kompleks, serat, protein, dan lemak baik, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh, termasuk organ ginjal.
Itulah berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal. Jika Anda merasakan gangguan pada organ ginjal, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter sebelum menjadi komplikasi penyakit yang lebih parah. Sebab kembali lagi, tidak ada pengobatan yang paling ampuh selain melakukan pencegahan, seperti yang disarankan oleh Prof. Jose Roesma di atas.
No comments:
Post a Comment