Tahukah
Anda sebenarnya mengeluh di media sosial itu bukan solusi yang baik untuk
memperbaiki masalah. Perlu diketahui, curhat (berlebihan) di media sosial
justru malah mengundang permasalahan baru. Malu-maluin…
Alih-alih ingin mendulang simpati atau mendapatkan solusi, yang
kita terima malah caci maki, “Cuma gitu aja enggak bisa,” atau “dih, cemen
banget!” atau yang serupa lainnya.
Padahal, bisa jadi ketika yang berkomentar seperti itu
mendapatkan cobaan serupa ngeluhnya lebih dahsyat. Tapi mau gimana lagi, bahasa
tulisan dan lisan memang berbeda. Kalau ingin curhat ya sebaiknya cerita ke
orang-orang yang benar-benar kita percaya, bukan ke semua orang yang sebagian
besar tidak tahu keseharian kita dan sebaliknya.
Adapun keburukan-keburukan yang akan didapatkan ketika curhat
berlebihan di media sosial, antara lain:
1. Mempermalukan diri sendiri
“Ih, ternyata dia gitu ya di dunia maya padahal di dunia nyata
kayak kuat gitu,” lagi-lagi bukannya mendapat solusi, yang ada malah
mempermalukan diri sendiri.
2. Menghabiskan kuota hanya untuk
hal-hal yang kurang produktif
Menghabiskan kuota untuk hal-hal enggak
produktif berarti menghabiskan uang. Sama-sama menggunakan kuota, mendingan
untuk hal-hal yang bermanfaat misal jualan, mendengarkan ceramah di youtube,
belajar gratis di grup WA, atau yang lain.
3. Bisa berkembang ke mana-mana
Saat ini zaman sensitif. Masalah yang
awalnya hanya satu kota gara-gara di-share di media sosial bisa berkembang jadi
sedunia. Mending kalau masalah prinsip, kalau enggak? Bukankah hal ini
buang-buang waktu saja.
Orang yang cerdas dan kuat bukanlah
orang yang tidak pernah mengeluh, tapi tahu secara pasti dia harus mengeluh ke
siapa. Sebaiknya sih memang kita tidak membiarkan apa yang kita rasakan
“berceceran” di dunia maya. Bila pun ingin cerita masalah pribadi, ceritalah ke
orang yang benar-benar amanah dan bisa dipercaya. Dan yang pasti, curhat sama
Allah jangan pernah lupa. Wallahu’alam bishowab.
No comments:
Post a Comment