Sunday, January 18, 2015

Jangan Mudah Sembarang Curhat ( di Medsos )






SETIAP manusia pasti mengalami berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan. Bahkan, sampai ada yang merasa bahwa hidup ini sudah tak berarti lagi. Nah, dalam keadaan seperti ini, biasanya orang-orang terdekat yang menjadi pendengar keluh kesah mereka, telah bersedia memasang telinga untuk mendengarkan curhatan mereka.

Mungkin Anda pernah melakukan curhat pada orang lain? Atau bahkan sering? Ya, itulah manusia sebagai makhluk sosial. Dalam keadaan sedang galau alias gelisah atau hati yang tak karuan, mereka pasti akan mencari orang-orang terdekatnya untuk meluapkan isi hati dan pikiran mereka.

Namun, ada hal yang harus Anda ketahui. Kita boleh-boleh saja curhat kepada orang-orang terdekat kita, tapi apakah kita memikirkan bahwa mereka mau mendengarkan curhatan kita itu? Tentu tidak kan? Karena biasanya, saking terbawa oleh suasana hati dan pikiran yang sedang tidak karuan itu, membuat kita lupa bahwa orang lain pun pasti memiliki masalah.

Jika kita curhat pada teman dekat misalnya, saat itu memang ia rela meluangkan waktunya untuk mendengarkan curhatan kita, tapi apakah di kemudian hari ia akan melakukan hal yang sama? Belum tentu. Karena manusia memiliki keadaan hati yang cenderung berubah-ubah. Boleh jadi, beberapa hari mendatang, terdapat konflik antara Anda dan dia. Dan, biasanya orang yang sudah melampaui puncak emosi, mulutnya sudah tak bisa terkunci rapat lagi. Jadi, apa yang Anda curhatkan saat itu, bisa jadi terbongkar hanya karena masalah yang sepele.

Bukan hanya teman, saudara sekandung pun terkadang ada yang melakukan hal serupa. Kita tidak tahu isi hati dan pikiran oranglain. Kita pun tak dapat memprediksi seberapa lama, kedekatan kita dengan orang-orang yang memang dianggap dekat itu bertahan.

Dan sekarang yang lagi ngetren adalah curhatan di berbagai media sosial. Kadang curhatan tersebut berbuah dengan cibiran yang berujung pada permusuhan antar teman. Yang lebih celaka lagi bukan curhatan yang ditampilkan, tapi hujatan yang berujung pada masalah hukum. Kalau di lihat, Curhatan di media sosial juga berujung pada membuka aib sendiri tanpa di sadari
 
Maka dari itu, jika memang Anda tak mampu lagi memendam kejanggalan yang ada pada hati dan pikiran Anda, ada dua tempat yang dapat dijadikan peraduan Anda. Mereka adalah orangtua, terutama ibu dan Allah SWT.
Orangtua dapat menjadi sosok yang dijadikan bahan pengaduan bagi kita. Mengapa? Karena, semarah apa pun orangtua terhadap kita, ia tak akan mungkin tega mengumbar aib anaknya sendiri. Tapi, namanya manusia pasti memiliki kelemahan. Dan satu kelemahannya ialah usia. Ya, kita tak bisa selamanya curhat kepada mereka, karena suatu saat nanti, mereka pasti akan pergi meninggalkan kita.
Hanya ada satu yang kekal, yakni Allah SWT. Selain rahasia kita aman pada-Nya, ia pun akan selalu ada untuk mendengarkan keluh kesah kita. Bahkan, hingga ajal menjemput kita. Karena, Allah SWT itu Mahasegalanya. Allah akan merasa senang kepada hamba-Nya yang meminta pertolongan kepada Dia.
Selain dapat meluapkan isi hati dan pikiran yang mengganjal, ketenangan dan kenyamanan pun dijamin oleh Allah SWT. Kita bisa dengan puasnya meluapkan unek-unek yang mengganggu pikiran. Bukan hanya itu, dengan hanya melakukan curhat kepada Allah, maka hal itu menjadi bukti bahwa kita sangat membutuhkan-Nya. Dan menjadi cerminan diri, bahwa kita bukanlah orang yang sombong, yang tak disukai oleh Allah SWT.

No comments:

Post a Comment

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...