Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa sesungguhnya orang yang dicintai rasul dan paling dekat dengan tempat duduk Rasul di akhirat kelak adalah orang yang memiliki akhlaq baik. Namun, ada juga orang yang paling dibenci oleh Rasulullah dan paling jauh dengan beliau adalah al-Mutasyaddiqun, al-Mutafaihiqun, dan ats-Tsartsarun. Inilah golongan orang yang dibenci nabi:
1. Al-Mutasyaddiqun (orang yang berkata keji)
Orang yang dibenci Rasul pertama adalah orang yang mengganggu orang lain
dengan berkata keji. Orang ini hampir sama dengan ats-tsartsarun karena
ia banyak bicara tapi lebih ke mengolok-olok, mengejek, dan mencibir.
Orang yang seperti ini pastinya akan sering menyakiti orang lain.
Apabila kita mengejek manusia, berarti kita telah mengejek Sang
Penciptanya. Hal ini sangatlah dibenci oleh Rasulullah karena setiap
ciptaan Allah adalah sebaik-baik ciptaan. Selain itu, belum tentu diri
kita lebih baik daripada orang yang kita ejek tersebut. Ingatlah bahwa
orang yang kita aniaya memiliki doa yang mustajab sehingga jika ia
mendoakan keburukan terjadi pada kita maka dimungkinkan akan terjadi.
2. Al-Mutafaihiqun (orang sombong)
Allah adalah Maha Kuasa. Dialah yang memiliki segala yang ada di jagad
raya ini. Apa yang kita miliki sebenarnya bukanlah milik kita, melainkan
titipan Allah dimana pada suatu saat nanti, Dia dapat mengambilnya
sesuai kehendak-Nya. Lalu apa yang ingin kita sombongkan. Setiap manusia
itu sama di mata Allah, yang membedakannya hanyalah amal ibadahnya.
Oleh karena itu, sebagai manusia kita dilarang untuk menyombongkan diri
atas apa yang bukan milik kita. Rasul pun sangat membenci orang yang
sombong. Seharusnya, kita menjadikan Rasul sebagai contoh untuk tetap
rendah hati untuk menghindari golongan orang yang dibenci Muhammad SAW.
Seperti yang kita tahu bahwa Rasul telah dijamin oleh Allah akan masuk
surga. Meskipun demikian, hal itu tidak menjadikan Rasul sombong, beliau
justru terus beribadah dan meningkatkan keimanannya pada Allah.
3. Ats-Tsartsarun (orang yang banyak bicara)
Peribahasa mengatakan bahwa diam adalah emas. Hal inilah yang bisa
dijadikan pedoman bagi mereka yang suka berbicara. Apabila yang mereka
bicarakan adalah suatu kebaikan atau syiar agama, maka ha itu akan
mendatangkan kebaikan pada kita dan umat muslim. Namun, jika banyak
bicara itu dilakukan dengan membual, mengobral janji, atau membicarakan
orang lain, maka inilah yang dibenci oleh Rasulullah. Mulut adalah
harimaumu. Kita harus waspada terhadap mulut kita sendiri. Jangan sampai
mulut ini menyakiti orang lain yang bisa mendatangkan keburukan pada
kita. Inilah golongan orang yang dibenci Allah.
Sebagai umat muslim, kita harus menjadikan Rasulullah sebagai suri
tauladan dalam berperilaku. Beliau memiliki perilaku dan sifat yang
begitu mulia. Jika kita mengaku umat Rasul maka kita harus meneladani
perbuatan terpujinya ini agar dapat masuk ke dalam surga secara bersama.
Oleh karena itu, jauhilah apa yang dibenci Rasul dan dekati apa yang
disukai Rasul. InsyaAllah dengan usaha meningkatkan keimanan kita pada
Rasul juga akan meningkatkan keimanan kita pada Allah.
No comments:
Post a Comment