Banyak pertanyaan mengenai keberadaan Jin. Dari yang normatif sampai yang kontroversial. Tulisan berikut akan mengungkap keberadaan Jin menurut Islam. Mengupas rupa jin, cara menghadapi mereka dan sebagainya. Silahkan ikuti.
Bangsa Jin, sesungguhnya adalah benar-benar ada, seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an pada surat Al-Hijr ayat: 27:
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah liat
kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah
ciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Hanya keberadaan Jin memang tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Karena, seperti ditulis pada surat Al-A'rof: 27:
Artinya : Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari sutatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sebenarnya
ditidaktampakkan mereka sangat menguntungkan buat manusia dan merupakan
Rahmat Allah kepada manusia, karena keberadaan Jin yang jumlahnya lebih
banyak daripada manusia akan membuat manusia kesulitan untuk dapat
hidup berdampingan.
Seperti
disebutkan diatas, bangsa jin termasuk makhluk ghaib, tidak bisa kita
lihat tetapi sesungguhnya ada. Karena mereka gaib, tentunya mereka tidak
terikat dengan unsur kemanusiaan yang bersifat materialistik, seperti
penyakit dsb. Otomatis umur mereka lebih panjang daripada manusia.
Sehingga populasi jin lebih banyak daripada manusia. Inilah kenapa
bangsa jin lebih banyak daripada manusia. Ayat Al-Quran Al-A'rof: 179
membuktikan kalau jin juga berpopulasi seperti manusia:
Kutipannya Al-A'rof: 179: ' Mereka (Manusia & Jin) itu seperti binatang ternak'
Juga karena sifat jin yang gaib, sehingga mereka tidak terikat dengan ruang (space)
seperti yang manusia butuhkan. Ruangan seukuran 1 meter persegi mungkin
didiami oleh ribuan jin. Mari kita kaji ayat Al-Quran surat Al-Naml:
39:
Artinya :
Aku (Jin Ifrit) sanggup membawanya (singasana Balqis) kepada baginda
(Nabi Sulaiman) sebelum baginda berdiri dari persidangan ini.
Sesungguhnya aku cukup mampu berbuat demikian lagi dipercaya.
Ayat
ini membuktikan bila jarak yang jauh bukanlah masalah buat bangsa jin.
Karena ketidakterikatan mereka pada ruang, mudah saja mereka bepergian
ketempat yang jauh dalam sekejap, atau tinggal pada ruang yang dalam
ukuran manusia sangat kecil.
Rupa Jin
Sesuai penciptaanya, sesungguhnya bangsa jin terbuat dari api, seperti yang tertulis pada surat Al-Arof: 12:
Artinya : Saya (Iblis) lebih baik daripadanya (manusia). Engkau ciptakan saya dari api, dan engkau ciptakan dia dari tanah.
Dan bangsa jin mampu keluar masuk pada benda-benda lain termasuk manusia tanpa dapat dihambat.
Dalam hadits Bukhari disebutkan Nabi bersabda :
Artinya :
Sesungguhnya Ifrit, sebagian dari golongan Jin semalam menggangu saya,
agar saya berhenti melakukan sholat, namun Allah melindungi saya lalu
saya mau mengikatnya pada teras masjid sampai pagi hari agar kamu dapat
melihatnya. Tetapi saya ingat kepada nabi Sulaiman (kemampuan menguasai
Jin yang Allah berikan kepadanya) yang pernah berkata : Ya Allah,
ampunilah saya dan berilah saya kerajaan yang tidak pantas bagi
orang-orang sesudah saya. (Lihat Saba': 12).
Sedangkan
penampakkan sebagian bangsa jin, yaitu iblis bisa menyerupai apa saja
sesuai dengan bentuk-bentuk yang diinginkannya, ini sesuai dengan
keinginannya yang tertuang dalam surat Shad: 82-83:
Artinya : Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.'
Jadi dalam rangka menyesatkan manusia, Iblis dapat merubah dirinya kedalam bentuk apa saja yang diinginkannya.
Golongan Jin
Jin berbeda dengan malaikat, dimana semua malaikat pasti beriman.
Seperti
juga manusia, sesungguhnya bangsa jin terdiri dari banyak golongan,
tetapi dipisahkan dalam 2 kelompok besar, yaitu golongan pertama, yang
beriman kepada Allah dan telah menjadi mukmin. Sedang golongan kedua
yang bangkang kepada Allah, biasa disebut kafir. Mari kita lihat ayat
Al-Jin: 11:
Artinya :
Dan bahwasanya di antara kami (bangsa Jin) ada orang-orang yang sholeh,
dan adapula yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
Kewajiban
jin sama dengan kewajiban manusia, yaitu menyembah Allah dan
melaksanakan seluruh perintah-Nya, seperti tertuang dalam surat
Adz-Dzariyat: 56:
Artinya : Dan Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Demikian
juga balasan atas segala pengingkaran manusia dan jin lakukan, Allah
akan berikan balasan kepada manusia dan jin neraka yang sama seperti
dalam Al-Quran surat Al-A'rof: 179:
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia (untuk mereka yang kafir).
Jin
yang beriman dalam proporsi yang sama dengan yang kafir, keberadaan jin
yang beriman ini banyak disebutkan dalam Al-Qur'an diantaranya dalam
surat Al-Jin: 1-2:
Artinya :
Katakanlah hai Muhammad, 'Telah diwahyukan kepadaku, bahwa sekelompok
jin telah mendengar Al-Qur'an, lalu mereka berkata : Kami telah
mendengarkan pembacaan Al-Qur'an yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk
kepada jalan yang benar. Lalu kami beriman kepadanya. Dan kami
sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami.'
Bahkan dalam satu hadits disebutkan, dari riwayat Ibnu Mas'ud Nabi SAW bersabda :
Artinya : Aku juga diutuskakan kepada Jin.
Hadits lain menyebutkan Nabi SAW bersabda :
Artinya : Aku diperintah membacakan (menyampaikan) Al-Quran kepada Jin.
Disini sangat jelas bila ada sebagian golongan jin yang mukmin.
Termasuk dalam golongan pembangkang adalah :
1. Iblis
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-Baqaroh: 34:
Artinya : Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat; Bersujudlah kepada Adam; Maka mereka bersujud selain daripada Iblis.
Bangsa
Iblis ini golongan jin yang sangat jahat, bahkan Allah telah
menangguhkan umurnya hingga akhir zaman dalam tugasnya untuk menyesatkan
manusia, seperti yang tertulis dalam Al-Quran surat Shad: 80-81:
Artinya :
Allah berfirman : 'Sesungguhnya kamu (bangsa iblis) termasuk
orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah
ditentukan waktunya (hari kiamat)'.
2. Syaitan
Seperti tertuang dalam ayat Al-Qur'an surat Al-An'am: 112:
Kutipannya :
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan
dari bangsa manusia (orang yang memiliki sifat dasar seperti
syaitan) dan dari bangsa jin.
3. dan banyak lainnya seperti Ifrit, Maradah, A'wan, Ghawwashun, Thayyarun, Tawabi', Qurona', 'Ammar dsb. Dimana mereka bertugas untuk menipu daya manusia agar mengikuti jejak mereka nantinya, yaitu menghuni neraka jahanam.
Mengantisipasi Godaan Jin Kafir
Nabi Saw, pernah bersabda tentang hal-hal yang paling ditakuti dan menjadi musuh bagi bangsa jin pembangkang (Kafir) :
- Takut kepada Nabi sendiri.
- Seorang imam (pemimpin) yang adil.
- Orang kaya yang merendah hati.
- Pedagang yang jujur.
- Orang alim yang menjalankan sholat dengan khusyu'.
- Seorang mukmin yang memberikan nasehat yang baik.
- Mukmin yang sayang kepada sesamanya.
- Orang yang bertaubat dan konsisten dalam tobatnya
- Orang yang menjaga dirinya dari hal-hal yang haram.
- Orang yang selalu suci (berthaharoh).
- Mukmin yang dermawan
- Mukmin yang baik akhlaknya (tingkah lakunya).
- Mukmin yang berguna bagi seluruh umat ciptaan Allah.
- Orang yang hafal Al-Qur'an dan selalu membacanya.
- Orang yang selalu sholat tengah malam, ketika orang lain tidur.
Saya
pernah membaca buku 'Godaan Syaitan' karya Md. Ali Alhamidy, dimana
ditulis ketika Surat Ali Imran ayat 135, 136 diturunkan, terjadilah
sesuatu yang menggemparkan bagi para syaitan yang menjadi anak buah
Iblis. Sang Iblis terdengar meraung-raung menggelegar sehingga terdengar
keseluruh jagad raya ini. Para syaitan keheranan dan mendatangi rajanya
sang Iblis tersebut. Ada hal apakah yang mengakibatkan rajanya menjadi
sangat gusar '
Setelah
mereka mendatangi rajanya, akhirnya sang raja memberitahu bila telah
turun ayat Al-Qur'an yang sangat merugikan golongan mereka (para jin
kafir/pembangkang), yaitu bahwa seseorang yang berdosa, bila ia ingat
akan Tuhan, artinya ingat dan sadar akan kesalahannya, lalu dia minta
ampun kepada Allah, kemudian tidak melanjutkan lagi segala kesalahan
yang telah disadarinya tersebut, maka dia akan diberi ampun oleh Tuhan.
Dengan demikian maka sekarang tidak ada gunanya menggoda manusia, karena
kalau manusia lantas tobat, maka sia-sialah usaha mereka.
Berikut adalah surat Ali Imran ayat 135 & 136 :
Artinya :
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri (sengaja berbuat dosa), mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain daripada Allah ' Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah
ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya dan itulah sebaiknya
pahala orang yang beramal.
Dan
pada saat itu juga mereka berkumpul dan bermusyawarah bagaimana caranya
supaya turunnya ayat itu menjadi sia-sia juga bagi umat manusia.
Kemudian
diputuskan untuk menggoda manusia dengan cara setelah mereka berbuat
dosa, supaya malas bertobat. Kemudian membisiki dengan kata-kata manis
seperti : 'Besok sajalah bertobatnya kalau hatinya sudah tenang', karena
kita masih muda, masih ingin senang-senang dan ingin menikmati hidup.
Bila nanti semua keinginan kita terpuaskan, maka tentunya pintu tobat
selalu terbuka bagi Allah'..'. Dan mereka juga menugaskan beberapa
syaitan baik dari golongan jin maupun manusia, untuk menjaga dan
meneliti kondisi orang-orang tersebut agar selalu berbuat dosa, tanpa
pernah bertobat, dengan menimbulkan masalah-masalah dan
kesenangan-kesenangan baru.
Sedang
bagi golongan kafir yang ingin segera bertobat dan menjadi mukmin
selalu diberikan pandangan-pandangan keliru tentang Islam, bahkan dengan
jalan mem-palsu-kan bentuk Allah yang maha esa; seperti mencintai dan
menyenangi 'perwujudan' Allah dalam bentuk-bentuk tertentu, mengganggap
segala nik'mat dunia sebagai anugerah dari Allah, dsb; agar mereka
semakin engan untuk menjadi mukmin.
Dan
keputusan yang terakhir adalah agar manusia selalu menganggap terhadap
dosa-dosanya sebagai hal yang baik, tidak terasa kalau salah. Maka
dihiasilah amal perbuatan manusia tersebut dengan sutera halus sehingga
orang yang berbuat salah itu bila diperingatkan tidak akan menyadari
akan kesalahannya. Orang yang menasehati bahkan akan dianggap sebagai
musuhnya, karena mereka menganggap apa yang mereka kerjakan adalah benar
belaka.
Maka dengan keputusan ini bergembiralah hati sang Iblis dan anak buahnya, para syaitan.
Membentengi diri dari Godaan Jin Kafir.
Hati
manusia, sebagai perwujudan dari roh yang telah Allah isikan kedalam
jasad manusia, memiliki fitrah dan keinginan. Didalamnya terdapat
malaikat dan syaitan yang saling membisiki dengan hal-hal baik dan
jahat. Jika perbuatan baik kita lebih dominan, maka malaikat berperan
lebih banyak dalam hidup kita, demikian juga sebaliknya.
Tentang adanya syaitan yang mengganggu manusia, Nabi SAW, pernah menyatakan :
Artinya :
Masing-masing kamu memiliki syaitan,. Lalu para sahabat bertanya:
Apakah engkau juga ' Kemudian Nabi menjawab: Juga aku, hanya saja saya
ini telah ditolong oleh Allah Ta'ala terhadap mereka (para syaitan),
sehingga mereka menjadi mukmin, maka mereka tidak menyuruh kecuali hal
yang baik saja. (HR. Ibnu Mas'ud dan Muslim).
Agar kita tidak diganggu oleh mereka (para syaitan/jin dari golongan kafir), adalah mengerjakan hal sebagai berikut :
1. Selalu ber-Taqwa dan dzikir kepada Allah, karena seperti tertulis dalam surat Al-A'rof: 201:
Artinya : 'Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila ditimpa kepada mereka sesuatu gangguan was-was syaitan, mereka teringat (selalu berlindung) kepada Allah, maka ketika itu mereka menjadi orang-orang yang memiliki pemandangan.'
Artinya : 'Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, apabila ditimpa kepada mereka sesuatu gangguan was-was syaitan, mereka teringat (selalu berlindung) kepada Allah, maka ketika itu mereka menjadi orang-orang yang memiliki pemandangan.'
2. Selalu
berdzikir (ingat kepada Allah), merupakan alat pembasmi yang paling
ampuh untuk mengalahkan atau memperkecil pengaruhnya, seperti yang
disabdakan oleh Nabi SAW:
Artinya : 'Syaitan itu meletakkan belalainya pada hati anak Adam (manusia). Maka jika manusia itu berdzikir, maka syaitan itu mengendap (tidak dapat berbuat apa-apa), tetapi jika ia lengah dan tidak mengingat Allah, maka ia (syaitan) akan menelan (menguasai) hatinya (manusia).' (HR. Ibnu Abid-Dunya).
Artinya : 'Syaitan itu meletakkan belalainya pada hati anak Adam (manusia). Maka jika manusia itu berdzikir, maka syaitan itu mengendap (tidak dapat berbuat apa-apa), tetapi jika ia lengah dan tidak mengingat Allah, maka ia (syaitan) akan menelan (menguasai) hatinya (manusia).' (HR. Ibnu Abid-Dunya).
3. Berpuasa dan makan secukupnya, berarti membentengi masuknya syaitan kedalam hati, seperti yang pernah Nabi SAW katakan : Artinya : 'Sesungguhnya syaitan itu berjalan pada manusia lewat tempat jalannya darah. Maka sempitkanlah tempat berjalannya dengan lapar.' (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim serta Abu Dawud dan Ibnu Majah).
4. Mengerti
akan tabi'at (kebiasaan) mereka yang selalu mengganggu manusia seperti
yang tertulis didalam Al-Quran, upaya syaitan menggunakan berbagai cara
untuk mengganggu umat manusia :
Artinya : 'Kemudian demi Allah aku (Iblis) datangi mereka, dari belakang, kanan, maupun kirinya, dan tidaklah Engkau jumpai jumlah terbanyak dari mereka, bersyukur kepada Engkau.' (Al-Arof: 16-17).
Artinya : 'Kemudian demi Allah aku (Iblis) datangi mereka, dari belakang, kanan, maupun kirinya, dan tidaklah Engkau jumpai jumlah terbanyak dari mereka, bersyukur kepada Engkau.' (Al-Arof: 16-17).
No comments:
Post a Comment