Apa kriteria hidup yang lebih baik? mungkin pertanyaan ini bisa dijawab dengan berbagai macam versi jawaban. dan itu tergantung dari siapa yang menjawabnya. Kalau menurut saya pribadi, hidup yang lebih baik adalah jadi sendiri dan orang lain akan merasa nyaman ketika bersama anda. Berdasar pengalaman saya, ada beberapa tips yang (mungkin) bisa membantu anda untuk hidup lebih baik.
Buat orang disekitar anda nyaman ketika bersamamu.
Kadang tanpa kita sadari ketika kita berada di suatu lingkungan dan berkumpul dengan banyak orang, kita mungkin meraa cocok dan nyaman dengan Si A tapi kita kurang cocok dan nyaman dengan Si X. dan hal itu juga terjadi pada temen kita terhadap kita. Hal ini dapat dirasakan karena sifat dan ucapan yang kita bawa. Buatlah suasana senyaman mungkin. Jangan negatif thinking. Suasana ini akan semakin terasa ketika kita di lingkungan kerja dan berinteraksi dengan banyak orang.
Zikir dan renungkan apa yang terjadi setelah Sholat.
Setelah seharian kita berinteraksi dengan orang lain, kita merasa nyaman atau kurang nyaman. Mungkin malah ada sedikit masalah dengan teman kita. yang perlu kita lakukan adalah introspeksi diri apa yang terjadi. jangan menyalahkan keadaan. sekali lagi, berpikirlah positif. Bagi umat muslim sholat lima waktu adalah kewajiban utama. setelah sholat banyaklah berdzikir mohon ampunan. dari situ pikiran kita akan lebih tenang. Biasanya secara otomatis kita akan merenungkan apa yang telah terjadi dan lebih bisa berpikir jernih untuk menyelesaiakan permasalahan.
Jangan terlalu serius
Dalam memecahkan suatu permasalahan kita dituntut untuk lebih serius. Namun kita juga harus sadar bahwa ketika kita berada di tempat kerja kita tetap harus berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, ataupun bawahan. Kalau setiap saat kita serius maka rekan kerja kita mungkin agak segan dalam membina hubungan sosial dengan kita. Lebih baik kita sersan (bahasa lama tapi masih efektif) serius tapi santai. Dengan seperti itu kita masih bisa berinteraksi nyaman tapi permasalahan juga tetap bisa dipecahkan.
Berpikir positif setelah bangun tidur
Hal ini sering saya rasakan ketika bangun tidur. walaupun belum bisa sepenuhnya untuk berpikir positif, setidaknya kita sudah berusaha. Ketika permasalahan yang kita hadapi belum selesai, tentu hal ini akan berdampak ketika kita mau tidur, tidur, dan bahkan ketika kita bangun tidur. tidak ada permasalahn yang tidak ada jalan keluarnya.
Hindari debat kusir
Hindari debat kusir yang tidak bermanfaat, walaupun kita menang
bisa jadi dia menolak kebenaran karena gengsi kalah padahal dia mengakui kebenaran telah datang
bisa jadi dia menolak kebenaran karena gengsi kalah padahal dia mengakui kebenaran telah datang
Mengalah untuk menang, mundur selangkah (mengambil kuda-kuda) untuk
melompat jauh ke depan. itulah kemenangan bagi mereka yang berjiwa besar
menghidari debat tidak berguna
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي
رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ
بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas
kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran
surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada
di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di
atas surga.”
(Shahih at-Targib wat Tarhib, jilid 1, no. 138)
(Shahih at-Targib wat Tarhib, jilid 1, no. 138)
Luangkan waktu bersama orang yang berusia 60 tahun dan dibawah 6 tahun
Orang yang sudah berumur dari 60 tahun biasanya kaya akan pengalaman. Baik yang menyenangkan maupun yang bikin sedih. dari situ kita dapat belajar terhadap suatu permasalahan dan juga pemecahannya. Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru yang terbaik.
Kemudian kenapa kita juga harus memperhatikan anak yang berusia dibawah 6 tahun? Lazimya sifat anak masih kecil adalah kepolosannya. Polos di sini berarti akan kejujurannya. Kita bisa belajar dari anak kecil ketika bermain. Mereka lepas tertawa. Tanpa memikirkan apa yang telah terjadi. Hal positif yang bisa dipetik dari mereka adalah kita perlu melupakan sejenak semua permasalahan yang menghadang. Lepas dan tertawalah karena pada saat itu kita merasa ringan. Setelah itu kita akan mendapatkan tambahan energi untuk menyelesaikan permasalahan kita
Jangan bergosip
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan gosip, jika nda hidup di zaman ini pasti Anda tahu apa itu gosip. Ghibah adalah suatu perbuatan yang buruk, atau yang lebih kita kenal
dengan kata 'bergosip' sepertinya budaya bergosip sangat erat sekali
dengan kehidupan para kaum hawa, baik yang masih anak-anak, remaja,
maupun yang telah dewasa ataupun tua.
Makna Ghibah Secara bahasa, merupakan musytaq dari al-ghib, artinya lawan dari nampak, yaitu segala sesuatu yang tidak diketahui bagi manusia baik yang bersumber dari hati atau bukan dari hati. Maka ghibah menurut bahasa ialah membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya baik isi pembicaraan itu disenanginya ataupun tidak disenanginya, kebaikan maupun keburukan.
Secara definisi ghibah adalah seorang muslim membicarakan saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya tentang hal-hal keburukannya dan yang tidak disukainya, baik dengan tulisan maupun lisan, terang-terangan maupun sindiran. Menurut Ibnu Mas’ud r.a. definisi ghibah adalah
”Ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang kau ketahui pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak ada pada dirinya berarti itu adalah kedustaan.”
Rasulullah saw. bersabda:
apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan ghibah? Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui" beliau bersabda: "Engkau menyebutkan sesuatu kejelekan yang ada pada saudaramu" para sahabat berkata:" wahai rasulullah bagaimana jika apa yang dibicarakan tersebut ada padanya? maka rasulullah saw. bersabda: "Apabila apa yang ada padanya sesuai dengan apa yang engkau bicarakan maka engkau telah menggibahnya. Sedangkan apabila apa yang ada padanya tidak sesuai dengan apa yang engkau katakan maka engkau telah berdusta atasnya.” (H.R. Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)
Bentuk Dan Jenis Ghibah
Beberapa bentuk dan jenis ghibah, di antaranya:
1. Aib dalam agama. Seperti kata-kata pada sesama muslim: Dia itu fasiq, atau fajir (suka berbuat dosa), pengkhianat, zhalim, melalaikan shalat, meremehkan terhadap najis, tidak bersih kalau bersuci, tidak memberikan zakat pada yang semestinya, suka meng-ghibah, dan sebagainya.
2. Aib fisik. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buta, tuli, bisu, lidahnya pelat/cadel, pendek, jangkung, hitam, gendut, ceking, dan sebagainya.
3. Aib duniawi: Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu kurang ajar, suka meremehkan orang lain, tukang makan, tukang tidur, banyak omong, sering tidur bukan pada waktunya, duduk bukan pada tempatnya, dan sebagainya.
4. Aib keluarganya. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu bapaknya fasik, Cina, tukang batu, dan lain-lain.
5. Aib karakter. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buruk akhlaqnya, sombong, pendiam, terburu-buru, lemah, lemah hatinya, sembrono, dan lain-lain.
6. Aib pakaian. Kedodoran bajunya, kepanjangan, ketat, melewati mata kaki, kucel/dekil, dan sebagainya.
7. Ghibah di kalangan ulama. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Bagaimana sih kabarnya? (dengan maksud meremehkan), semoga Allah memperbaikinya, semoga Allah mengampuninya, kita memohon ‘afiah dari Allah, semoga Allah memaafkan kita karena kurang rasa malu, dan sebagainya semua kata dan doa yang maksudnya mengecilkan kedudukan orang lain.
8. Prasangka buruk tanpa alasan. Prasangka buruk merupakan ghibah hati.
9. Mendengar ghibah. Tanpa mengingkari/menegur, dan tidak meninggalkan majelis tersebut.
Makna Ghibah Secara bahasa, merupakan musytaq dari al-ghib, artinya lawan dari nampak, yaitu segala sesuatu yang tidak diketahui bagi manusia baik yang bersumber dari hati atau bukan dari hati. Maka ghibah menurut bahasa ialah membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya baik isi pembicaraan itu disenanginya ataupun tidak disenanginya, kebaikan maupun keburukan.
Secara definisi ghibah adalah seorang muslim membicarakan saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya tentang hal-hal keburukannya dan yang tidak disukainya, baik dengan tulisan maupun lisan, terang-terangan maupun sindiran. Menurut Ibnu Mas’ud r.a. definisi ghibah adalah
”Ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang kau ketahui pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak ada pada dirinya berarti itu adalah kedustaan.”
Rasulullah saw. bersabda:
apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan ghibah? Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui" beliau bersabda: "Engkau menyebutkan sesuatu kejelekan yang ada pada saudaramu" para sahabat berkata:" wahai rasulullah bagaimana jika apa yang dibicarakan tersebut ada padanya? maka rasulullah saw. bersabda: "Apabila apa yang ada padanya sesuai dengan apa yang engkau bicarakan maka engkau telah menggibahnya. Sedangkan apabila apa yang ada padanya tidak sesuai dengan apa yang engkau katakan maka engkau telah berdusta atasnya.” (H.R. Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)
Bentuk Dan Jenis Ghibah
Beberapa bentuk dan jenis ghibah, di antaranya:
1. Aib dalam agama. Seperti kata-kata pada sesama muslim: Dia itu fasiq, atau fajir (suka berbuat dosa), pengkhianat, zhalim, melalaikan shalat, meremehkan terhadap najis, tidak bersih kalau bersuci, tidak memberikan zakat pada yang semestinya, suka meng-ghibah, dan sebagainya.
2. Aib fisik. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buta, tuli, bisu, lidahnya pelat/cadel, pendek, jangkung, hitam, gendut, ceking, dan sebagainya.
3. Aib duniawi: Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu kurang ajar, suka meremehkan orang lain, tukang makan, tukang tidur, banyak omong, sering tidur bukan pada waktunya, duduk bukan pada tempatnya, dan sebagainya.
4. Aib keluarganya. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu bapaknya fasik, Cina, tukang batu, dan lain-lain.
5. Aib karakter. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buruk akhlaqnya, sombong, pendiam, terburu-buru, lemah, lemah hatinya, sembrono, dan lain-lain.
6. Aib pakaian. Kedodoran bajunya, kepanjangan, ketat, melewati mata kaki, kucel/dekil, dan sebagainya.
7. Ghibah di kalangan ulama. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Bagaimana sih kabarnya? (dengan maksud meremehkan), semoga Allah memperbaikinya, semoga Allah mengampuninya, kita memohon ‘afiah dari Allah, semoga Allah memaafkan kita karena kurang rasa malu, dan sebagainya semua kata dan doa yang maksudnya mengecilkan kedudukan orang lain.
8. Prasangka buruk tanpa alasan. Prasangka buruk merupakan ghibah hati.
9. Mendengar ghibah. Tanpa mengingkari/menegur, dan tidak meninggalkan majelis tersebut.
Hukum Ghibah Menurut Ayat di Dalam Al-Qur’an
وَلَا تَجَسَّسُــــوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًــــا
Artinya: Dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (QS.al-Hujurat:12)
وَلَا تَجَسَّسُــــوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًــــا
Artinya: Dan janganlah kamu mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (QS.al-Hujurat:12)
Jangan jadi pendendam
Dendam adalah efek dari keadaan hati yang terluka, kecewa, merasa
dizholimi. Semakin kuat rasa dendam di dalam dada seseorang, akan
semakin besar kemungkinan dua untuk marah, dengki hingga melakukan
perbuatan buruk. Na’udzubillaahi mindzalik.
Nabi Muhammad
Saw. adalah panutan terbaik. Beliau bersih senantiasa bersih dari rasa
dendam. Betapapun beliau dihina, dicaci, diboikot, disakiti secara
fisik, dan bentuk intimidasi lainnya, beliau tidak pernah dendam apalagi
membalas perbuatan buruk itu dengan keburukan serupa atau yang lebih
buruk. Rosululloh Saw. bahkan memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan
bagi mereka.
Apa yang orang lain pikirkan terhadapmu bukan urusanmu
Kamu tidak bisa mengatur apa yang orang lain pikirkan tentang kamu.
Urusanmu adalah apa yang kamu pikirkan tentang diri kamu sendiri. Kamu
dapat bekerja pada bagaimana kamu berpikir tentang diri kamu. Jika orang
berpikir negatif tentang kamu, tetapi kamu memiliki harga diri yang
kuat, maka kamu tidak akan terpengaruh dengan itu. Namun, jika kamu
tidak memiliki rasa percaya kepada diri kamu sendiri, tidak peduli
bagaimana orang lain memujimu, kamu akan selalu merasa bahwa kamu masih
belum cukup baik.
Istirahat yang cukup.
Bagi saya pribadi tidur yang cukup adalah kebutuhan utama. berdasar pengalaman sendiri, apabila kurang tidur dari 7 jam (lebih baik lagi 8 jam) maka kepala akan terasa pusing, mata perih, gampang masuk angin. dan yang paling fatal adalah gampang sekali sakit kalo kurang tidur. sebagai catatan, kuirang tidur lebih fatal dari kurang makan (in my opinion).
No comments:
Post a Comment