Hari Minggu adalah hari libur di negara-negara Barat dan di beberapa negara di Bumi belahan Timur.
Bagi umat Kristen, hari Minggu merupakan hari untuk beristirahat dan beribadah/kebaktian di gereja.
Dalam agama pagan, hari Minggu juga hari beristirahat dan beribadah kepada dewa matahari. (Wikipedia).
Minggu adalah hari pertama dalam satu pekan. Kata Minggu diambil dari
bahasa Portugis, Domingo. Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata
Domingo dieja sebagai “Dominggu”.
Baru pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai “Minggu”.
Bangsa Portugis selama kurang lebih 85 tahun (1511 M – 1596 M) berinteraksi dengan Nusantara,
peninggalannya yang masih membekas sampai hari ini adalah di rubahnya hari Ahad menjadi
Minggu pada penanggalan nasional. Padahal ada tujuh hari dalam penanggalan nasional yang berasal dari saduran bahasa Arab, namun hanya satu yang dirubah yaitu hari Ahad.
peninggalannya yang masih membekas sampai hari ini adalah di rubahnya hari Ahad menjadi
Minggu pada penanggalan nasional. Padahal ada tujuh hari dalam penanggalan nasional yang berasal dari saduran bahasa Arab, namun hanya satu yang dirubah yaitu hari Ahad.
Bahasa Indonesia mengambil kata Minggu sebagai hari pertama dalam sepekan, bukan Ahad.
Padahal, hari lainnya mengambil dari bahasa Arab:
Senin –Istnain(Dua)
Selasa –Tsalatasah (Tiga)
Rabu –Arba’ah (Empat)
Kamis –Khomsah (Lima)
Jum’at –Jama’ah (Berkumpul, Kumpulan), yakni shalat Jumat yang wajib dilakukan secara berjamaah.
Sabtu –Sab’ah (Tujuh) atau Sabbat (hari yang disucikan pada zaman Nabi Musa as.)
Senin –Istnain(Dua)
Selasa –Tsalatasah (Tiga)
Rabu –Arba’ah (Empat)
Kamis –Khomsah (Lima)
Jum’at –Jama’ah (Berkumpul, Kumpulan), yakni shalat Jumat yang wajib dilakukan secara berjamaah.
Sabtu –Sab’ah (Tujuh) atau Sabbat (hari yang disucikan pada zaman Nabi Musa as.)
Umat Islam akan sangat senang jika hari pertama itu bukan Minggu, tapi Ahad. Selain “demi
konsistensi” mengadopsi nama hari dalam bahasa Arab,
konsistensi” mengadopsi nama hari dalam bahasa Arab,
Ahad juga bermakna khusus dalam literatur sejarah Islam.
Umat Islam sangat paham dengan sejarah keislaman Bilal Bin Rabah. Saat ia disiksa majikannya
karena memeluk Islam, yakni ditimpa batu besar di atas tubuhnya di tengah terik alam padang pasir, ia terus mengucapkan kata yang sangat populer hingga kini: “Ahad, Ahad, Ahad”.
Umat Islam sangat paham dengan sejarah keislaman Bilal Bin Rabah. Saat ia disiksa majikannya
karena memeluk Islam, yakni ditimpa batu besar di atas tubuhnya di tengah terik alam padang pasir, ia terus mengucapkan kata yang sangat populer hingga kini: “Ahad, Ahad, Ahad”.
Yang dimaksud “Ahad” oleh Bilal tak lain adalah “Yang Maha Esa”,
Tuhan yang satu, yakni Alloh Ta’ala, sebagaimana ayat 1 Al-Quran Surat
Al-Ikhlas: Qul huwAllohu Ahad , “Katakanlah! Dialah Alloh Yang Satu!”.
Jadi, Ahad bermakna sangat dalam, yaitu simbol tauhid/keesaan Alloh Ta’ala.
No comments:
Post a Comment