Krisis emosional yang dialami seseorang ketika berada di pertengahan usia 20an, umumnya diderita oleh mereka yang berusia 25-34 tahun disebut juga Quarter Life Crisis. Beberapa tanda kamu mengalami Quarter Life Crisis antara lain kecemasan, frustasi, ketidakpuasan dengan arah hidupmu, merasa tak memiliki tujuan, meragukan dan bingung dengan diri sendiri. Ini normal kok! Tapi...
Kalau dibiarkan saja, perasaan-perasaan itu bisa berubah dari sekadar
kegelisahan, menjadi depresi atau lebih buruk...menyebabkan bunuh diri.
Kalau kamu sekarang mulai merasa frustasi dan ragu pada dirimu sendiri,
bisa jadi kamu mulai masuk fase ini. Ada 7 langkah sederhana yang bisa
kamu ambil untuk mengatasi Quarter Life Crisis yang sedang kamu alami kok!
1. Kenali dirimu sendiri dan temukan 3 nilai yang ingin kamu pegang dalam hidupmu.
Nilai-nilai ini akan menjadi esensi dirimu. Misalnya nilai
kreativitas, pertumbuhan, kejujuran, ketekunan, dan lain-lain. Memang
semuanya baik, namun kalau kamu bisa menemukan tiga prioritasmu, kamu
akan lebih bisa fokus dalam melakukan semua aktivitasmu.
2. Bersihkan pikiranmu.
Tak hanya tubuh yang perlu detoks, pikiran juga. Saat ini, setiap hari otak kita overload
dengan informasi dan komunikasi, jauh lebih banyak dari yang bisa
diprosesnya. Akibatnya, otakmu akan terganggu. Saringlah semuanya
menjadi apa yang penting dan yang cocok untuk kita. Bersihkanlah
pikiranmu dengan ketenangan dan beri makanlah otakmu dengan hal-hal yang
positif.
3. Milikilah sikap bertanggung jawab penuh.
Sikapmu itu adalah sepenuhnya pilihanmu. Sikap bertanggung jawab
secara penuh, 100 persen, berarti kamu masih akan menerima apapun
tanggung jawab yang muncul sekalipun sesuatu itu bukan salahmu. Lain
kali, apabila kamu frustasi atau merasa marah akan sesuatu hal, coba
tanyai dirimu sendiri "Apa sih kontribusiku terhadap situasi ini? Apa
yang harus aku ubah jika situasi seperti ini terjadi lagi di masa
mendatang?"
4. Berlatihlah untuk merespon, bukan bereaksi.
Kerap kali kita menjawab seseorang sebagai bentuk reaksi kita
terhadap apa yang baru saja selesai dikatakan atau baru terjadi. Memberi
respon berarti kita memberi jeda dari apa yang baru saja terjadi atau
dikatakan. Jeda ini adalah untuk kita memutuskan apa yang akan kita
lakukan atau kita katakan. Biasakan memberi respon yang sejalan dengan
nilaimu dan sikap bertanggung jawabmu.
5. Pilih satu tujuan, dan nikmatilah perjalananmu ke sana.
Tentukan tujuan hidupmu dan belajarlah menikmati proses yang harus
kamu lewati untuk mencapai tujuan itu. Titik ini bisa kamu capai setelah
kamu menetapkan valuemu dengan jelas. Hargailah proses dan perjalanan
yang harus kamu lewati ini karena ini akan menjadi bagian penting dalam
hidupmu dan berkontribusi dalam mencapai tujuanmu. Take pride!
6. Miliki keseimbangan.
Keseimbangan di sini lebih ke arah bagaimana kamu menyeimbangkan
kesehatan fisikmu, kesehatan pikiranmu, dan kesehatan spiritualmu.
Menyeimbangkan ketiganya juga bukan berarti menghabiskan jumlah waktu
yang sama untuk ketiganya, melainkan pada bagaimana kamu menyadari
ketiga aspek tersebut butuh dipelihara.
7. Miliki rencana.
Jika kamu merencanakan sesuatu yang penting, kamu pasti akan
menulisnya. Entah itu rencana untuk memulai bisnis, pernikahan, proyek,
dan lain-lain. Kamu bisa memulainya dengan rencanamu untuk lima tahun ke
depan. Dari sana, tuliskan hal-hal yang perlu kamu lakukan, serta to do list yang spesifik.
Quarter life crisis itu bukan hal yang tak bisa dihindari atau tak bisa diatasi kok!
https://www.idntimes.com/life/inspiration/novi/saat-kamu-frustasi-dan-meragukan-diri-sendiri-7-langkah-ini-bisa-jadi-penuntunmu/full
https://www.idntimes.com/life/inspiration/novi/saat-kamu-frustasi-dan-meragukan-diri-sendiri-7-langkah-ini-bisa-jadi-penuntunmu/full
No comments:
Post a Comment