Beberapa kali saya mendapati pertanyaan tentang hal ini yakni klaim
sebagian orang bahwa mereka mampu melakukan hal yang sangat ‘luar biasa’
yakni menutup jodoh dan rizki orang lain. Atau pernyataan sebagian
orang bahwa jin telah menutup jodoh dan rizki seseorang. Klaim ini
terdengar sangat menakutkan terutama bagi orang-orang yang kebetulan
sedang mengalami kesulitan rizki, terlilit hutang atau mereka yang
kebetulan belum bertemu dengan jodohnya padahal usia telah beranjak
semakin tua.
Sedemikian luar biasanya kah kemampuan jin dan dukun itu hingga mampu
mencegah datangnya rizki dan jodoh padahal keduanya adalah takdir alias
wilayah kekuasaan ALLOH. Mungkinkah jin dan dukun itu mengintervensi
kekuasaan Alloh swt? Disinilah pemahaman dan akidah kita dipertaruhkan.
Baiklah, mari kita lihat penjelasan Al Qur’an tentang fenomena mencegah atau menutup rizki, dan jodoh.
QS. Al Mulk : 21
Atau siapakah yang dapat memberimu rizki jika DIA menahan rizki NYA ?
bahkan mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri dari
(kebenaran).
QS. Al Fajr : 16
Namun apabila Tuhan mengujinya dan membatasi rizkinya, maka dia berkata, Tuhanku telah menghinakanku.
QS An Naba : 8
Dan kami menciptakan kamu berpasang- pasangan.
Jika kita renungkan 3 ayat diatas maka akan terlihat dengan sangat jelas
bahwa rizki dan jodoh adalah wilayah kekuasaan Alloh SWT, DIA-lah yang
memiliki rizki, DIA yang membagikannya dan DIA pula-lah yang berkuasa
menahan atau membatasinya. Demikian juga dengan jodoh adalah kekuasaan
NYA. Keduanya mutlak milik NYA tanpa ada yang dapat mengintervensi. 3
ayat diatas sangat gamblang bagi kita.
Fenomena terhalanginya rizki memang benar adanya dan terlihat dari ayat
diatas, tetapi yang mampu melakukannya adalah ALLOH SWT, sang Pemilik
rizki, bukan jin apalagi dukun. Ayat-ayat tersebut sangat jelas
menyebutkan siapa penguasa rizki dan jodoh itu. Kemampuan dukun dan jin
untuk menutup rizki tidak pernah disinggung dalam ayat itu atau ayat
ayat lain. Karena memang mereka tidak pernah mampu melakukannya.
Terhalangnya rizki, benar adanya dan dijelaskan dalam ayat di atas.
Pertanyaannya, mengapa Alloh menutup, menghalangi atau membatasi rizki
kita ?
QS Nuh : 10-12
“Maka aku berkata kepada mereka, ”mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, DIA Maha Pengampun.”
“Niscaya DIA akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu”
“Dan DIA memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Ayat di atas menjawab pertanyaan kita mengapa jodoh dan rizki kita
terhalang. Ayat tersebut menjelaskan hikmah istighfar dan memohon ampun
yakni dapat mendatangkan hujan, mendatangkan rizki, memiliki keturunan,
menyuburkan lahan. Intinya adalah kemudahan dan jalan keluar atas
permasalahan hidup kita terselesaikan dengan istigfar dan taubat kita.
Jika pemahaman ini kita balik maka sebenarnya yang menyebabkan rizki
kita terhalang, munculnya kesulitan hidup adalah karena dosa dan
kesalahan kita kepada ALLOH SWT. Jika kita membaca keseluruhan ayat
dalam Surat Nuh mulai ayat 1, maka kita akan mendapati bahwa perintah
istigfar tersebut karena adanya dosa dan kedurhakaan yang dilakukan oleh
umat Nabi NUH as.
Silahkan anda buka kitab kitab para ulama tentang hikmah taubat dan
istigfar, maka kita akan menemukan hikmah yang kurang lebih akan senada
dengan surat Nuh diatas.
Inilah penghalang rizki yang hakiki. Karena dosa kita-lah, yang membuat Pemilik rizki menahan rizkiNYA.
Lalu bagaimana penjelasan terhadap anggapan bahwa jin dapat menghalangi jodoh dan rizki kita ?
Hhmm..Anda mungkin akan mengernyitkan dahi membaca penjelasan saya
setelah ini, atau bahkan tertawa. Iya, karena memang diluar dugaan
kita…..inilah yang sebenarnya dilakukan oleh jin itu. Jin itu tidak
sedramatis yang kita bayangkan.
1. Menghalangi jodoh
Sebenarnya yang dilakukan jin pada 2 orang laki-laki dan wanita yang
akan menikah atau sedang ta’aruf adalah seperti ketika anda sedang
dimintai pendapat teman anda tentang wanita yang ingin dinikahinya atau
ingin didekatinya. Apakah anda bisa membayangkannya?
Ok contoh riil begini. Teman wanita anda sedang minta pendapat anda
tentang seorang laki-laki yang akan meminangnya. Padahal anda menyukai
wanita itu, dan anda tidak termasuk orang yang jujur. Kira-kira apa yang
akan anda katakan ? Saya yakin anda akan mengatakan pada wanita itu
bahwa lelaki yang akan meminangnya bukanlah jodoh yang tepat, bahkan
bila perlu anda akan menjelek-jelekkannya. Intinya agar wanita itu
semakin ragu dan mengurungkan niatnya.
Jika anda kebetulan mengenal si laki-laki maka mungkin anda akan
mendatangi rumah si laki-laki itu dan berusaha untuk membuat laki-laki
tersebut membatalkan pinanganya, dengan cara menyampaikan berita bohong
dan keragu-raguan. Targetnya sama yakni si laki-laki itu mengurungkan
niatnya.
Nah, pahamkah anda sekarang?
Jadi, sebenarnya persis seperti itulah yang dilakukan jin untuk menghalangi perjodohan.
Jika gangguan jin terjadi pada salah satu, yaitu si lelaki atau
wanitanya saja maka jin itu akan berupaya membuat ragu agar pernikahan
tidak terjadi, mungkin membuatnya selalu bimbang, membuatnya sulit
memahami orang lain hingga sulit berteman, sulit bergaul, lebih nyaman
berteman dengan sesama jenis, atau membuatnya tiba-tiba membenci
laki-laki yang berusaha mendekatinya.
Jika gangguan jin terjadi pada kedua orang tersebut sekaligus maka jin
itu tidak hanya membisikkan keraguan tetapi jin itu bisa menampakan diri
dalam wajah si laki-laki atau si perempuan sehingga ketika mereka
bertemu wajah seolah berubah. Jika jin berulah di tubuh si perempuan
maka mungkin si laki-laki akan melihat wajah wanita tersebut aneh atau
menakutkan, atau mengeluarkan bau tidak sedap, atau bahkan jin si
perempuan itu akan datang dalam mimpi si laki-laki dan jin itu mengancam
jika sampai pernikahan terjadi.
Jika si laki-laki termasuk orang yang baik dan tidak ada gangguan jin
dalam tubuhnya maka laki-laki itu tidak akan melihat penampakan wajah
yang dilakukan oleh jin yang ada dalam tubuh wanita itu.
Saya pernah menemui seorang wanita yang salah satu keluhannya adalah
wajahnya terlihat tua oleh sebagian orang. Tetapi selama proses ruqyah
saya tidak melihat wajah tua itu, wajahnya terlihat biasa saja. demikian
pula dengan orang-orang yang hadir di dalam ruqyah itu, mereka tidak
melihatnya.
Dari kejadian itu saya mengambil kesimpulan bahwa jin lebih mudah
berulah pada orang yang sudah ada jin dalam tubuhnya. Oleha karena itu,
jika anda seorang wanita yang sedang mengalami gangguan jin, dan suatu
saat ada seorang laki-laki ingin melamar anda, tiba tiba dia
mengurungkan niat karena melihat wajah anda aneh, atau tiba-tiba ia
membenci anda maka bersyukurlah. Karena laki-laki tersebut termasuk
mudah dikerjai oleh jin dan kemungkinan besar dalam tubuhnya juga sedang
terdapat jin.
Jika kita perhatikan penjelasan diatas maka sebenarnya yang dilakukan
oleh jin itu tidak lebih canggih dari yang kita lakukan untuk
menggagalkan niat seseorang. Jin itu sama sekali tidak bisa mencegah
takdir. Jin itu hanya berupaya agar tubuh yang ditempatinya selalu ragu,
tidak mantap, membenci setiap lawan jenis yang berusaha mendekatinya,
membuatnya mudah salah paham dengan lawan jenis hingga tidak bisa
berteman dengan lawan jenis. Atau dia berusaha menampakan diri pada
orang yang berusaha mendekati tubuh yang ditempatinya. Terutama JIKA
orang yang ditampaki tersebut sedang mengalami gangguan jin pula. Karena
jin jauh lebih mudah menampakkan diri pada orang yang ada gangguan jin
dalam tubuhnya.
Namun jika wanita atau laki-laki itu berpegang teguh pada syariat,
mengikuti pendapat hasil musyawarah, mengikuti orang tua dan istikhoroh
maka pernikahan tetap bisa terjadi walaupun bujukan jin itu tetap ada.
Jadi jin itu hanya membisikan sedangkan keputusan ada ditangan wanita
atau lelaki itu. Jika pemahamannya kuat, maka dia akan mengabaikan
bisikan itu.
Misalnya, bisikan jin dalam batinnya mengatakan batalkan pernikahan,
tiba-tiba membenci si pelamar bahkan dia melihat wajah lelaki itu
menakutkan. Tetapi semua orang mengatakan bahwa lelaki itu sholih,
nasabnya baik, orang tua juga berpendapat baik, musyawarah keluarga
mengatakan laki-laki itu baik, semua teman mengatakan lelaki itu baik.
Maka jika wanita itu berpegang teguh pada syariat yakni mengikuti hasil
musyawarah, maka dia tetap akan menerima lelaki itu menjadi suaminya
walaupun bisikan jin itu ingin menggagalkan dan walaupun wajah lelaki
itu nampak buruk. Musyawarah adalah bagian dari syariat dan dapat
menjadi hujjah / dasar perbuatan sedangkan perasaan tidak dapat menjadi
dasar perbuatan. Tentu dengan catatan bahwa musyawarah tersebut
dilakukan dengan ikhlas, memohon pertolongan Alloh, jernih, obyektif dan
dengan data informasi yang lengkap dan valid.
Jadi kemampuan jin itu hanyalah sebatas memberikan keraguan dalam batin
kita sebagaimana bujuk rayu seseorang pada diri kita, dia tidak pernah
mampu menghalangi jodoh kita dalam arti sebenarnya. Karena jodoh adalah
ketetapan dan kekuasaan ALLOH SWT.
2. Menghalangi rizki
Jika kita memahami pembahasan diatas maka kita akan memahami cara kerja
jin untuk menghalangi rizki kita. Cara kerjanya sama seperti menghalangi
jodoh.
Jin itu berupaya membisikan keraguan, kebimbangan dalam melangkah dan
memulai usaha, sulit untuk berpikir jernih dalam mencari rizki, ada
dorongan sangat kuat untuk mencari rizki dari kerja yang haram, sulit
bergaul, sulit konsentrasi, mudah putus asa, fisik lemah, mudah salah
paham, mendorong agar tidak amanah, dan lain-lain. Intinya jin itu
berupaya agar kita lemah dalam berikhtiar mencari rizki.
Jadi itulah ulah yang dilakukan jin, sungguh mereka tidak pernah bisa
menghalangi rizki kita dalam arti sebenarnya. Karena rizki ada dalam
kekuasaan NYA. Maka jika kita sedang menghadapi kesulitan, sebenarnya
bukanlah ulah jin tetapi mungkin karena ada dosa dan kedurhakaan kita
kepada sang Pemilik Rizki baik dosa yang kita sadari maupun tidak kita
sadari. Langkah terbaik adalah memperbanyak taubat dan istighfar BUKAN
melakukan ritual tolak bala, ritual membuang sial, ruwatan atau
menggunakan jimat keberuntungan.
Dengan memahami ini, saya berharap kita tidak lagi menganggap jin
(syetan) dan para sekutunya (dukun) adalah makhluk yang memiliki
kemampuan luar biasa hingga bisa melampaui wilayah kekuasaan Alloh SWT.
Mari kita pahami bahwa mereka tidak lebih adalah makhluk berakal yang
masih memiliki keterbatasan sebagai makhluk. Diantara jin itu ada yang
beriman dan ada pula yang durhaka sebagaimana manusia.
Kuatkanlah pemahaman kita tentang akidah yang lurus, berkomitmen
terhadap pengamalan syariat dalam kehidupan sehari – hari, dan selalu
gunakan akal yang jernih untuk memutuskan sesuatu. Semua ini adalah
benteng untuk mengatasi bisikan dan tipu daya syetan.
Wallohu a’lam.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment