Sunday, August 23, 2015

Kisah Pemuda Berbapak Ibukan Babi


Membaca judul di atas, pasti alis serta kening langsung mengkerut. Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Musa AS. Secara logika masa kini yang begitu canggih, apalagi dengan pikiran yang setiap hari sudah sibuk dengan segala rutinitas pekerjaan, maka kita hampir tidak akan percaya
Seperti kita ketahui, bahwa nabi Musa adalah " kalamullah ". Suatu saat Nabi Musa mendapat bisikan langsung dari Allah " Hai Musa, kelak di syurga, Engkau akan mempunya tetangga seorang pemuda, si fulan, rumahnya di desa sana, ini alamat lengkapnya ". begitu kurang lebih kalam Allah yangg ditujukan kepada Nabi Musa. karena penasaran, Nabi Musa mencari alamat itu dan ingin tahu pemuda macam apa yg akan kelak menjadi tetangganya di syurga. nabi Musa bertanya terus dlm hati " punya amalan apa pemuda itu kok sampai Allah mmpersiapkan surga untuknya jauh jauh hari sebelumnya "

Setelah menemukan alamat yang dituju, singkat cerita, nabi Musa mengetuk pintu rumah itu, lalu di bukakan pintu oleh seorang pemuda dan mempersilahkan duduk, Nabi Musa segera duduk, namun belum sempat bicara apa, pemuda tadi langsung mohon pamit kepada Nabi Musa sejenak, " Duhai Nabi Musa, maafkan saya, sy harus tinggalkan anda sejenak, karena saya punya kewajiban yang harus saya tegakkan dengan istiqomah. Nabi Musapun mempersilahkan pemuda itu utk masuk kedalam rumahnya. Nabi Musa penasaran, amalan apa yang diamalkan dengan istiqomah pemuda ini?
Tidak lama kemudian, pemuda itu keluar dari ruangan dalam menuju keluar rumah sambil menggendong dua ekor babi jantan & babi betina. terperanjat Nabi Musa, dalam hati Nabi Musa membatin " Waduh salah alamat kah saya ini, tapi perasaan dalam hati Nabi Musa bergumam "Benar ini alamatnya, masak Allah yg salah kasih informasi " bgitulah nabi Musa sibuk dgn kecamuk batinnya.. sementara pemuda itu diluar rumah asyik penuh lembut memandikan dua ekor babi tadi, di sabun, di gosok penuh mesra, di handuki, bahkan di ciumi laksana bayi. setelah selesai pemuda tadipun membawa dua ekor Babi tadi masuk ke dalam rumah. dan sekarag pemuda ini sudah kembali di hadapan Nabi Musa.
Antara marah, kecewa, tidak percaya, dan perasaan campur aduk lainnya. Nabi Musa bertanya kepada pemuda itu, wahai pemuda, apa agamamu ? Agama saya adalah tauhid seperti halnya Engkau baginda Musa, jawab sang pemuda. Lalu kenapa engkau dengan seenaknya bergelut dengan babi yg mulai kulitnya sampai liurnya adalah haram. Maka pemuda tadi mulai menjelaskan dengan santun.

Wahai Nabi Musa, ketahuilah, bahwa dua ekor babi tadi adalah jelmaan bapak dan ibuku. Kedua orang tuaku adalah tergolong manusia-manusia yang ingkar, manusia-manusia yg bejat penuh dosa, hingga suatu sore saat hujan lebat, kedua orang tuaku disambar petir. Saya kira kedua orang tuaku langsung hangus dan mati, tapi ternyata tidak mati. Dalam hangusnya itu, lambat laun kedua tubuh orang tuaku berubah wujud menjadi seekor babi.. Duhai nabi Musa, sebagai anak, hatiku sangat sedih tak terkira melihat nasib kedua orang tuaku. Sebagai anak, saya tidak punya pilihan lain kecuali merawat mereka dengan penuh kasih sayang. Sebejat apapun, sebusuk apapun, semurtad apapun, dia tetap orang tuaku, biarlah kebusukan orang tuaku mnjadi urusan pribadinya dengan Allah, sedang aku sebagai anak, tidak punya pilihan lain kcuali tetap berbakti dan menyayangi keduanya.
Setelah itu Nabi Musa-pun pamit sambil berlinag air mata, dan lagsung bermunajat kepada Allah tentang kejadian yg baru saja di lihatnya.. maka Allah menjawab " Ya, itulah pemuda yang kelak akan menjadi tetanggamu di surga. Aku tidak melihat babinya, tetapi Aku melihat baktinya anak itu kepada orang tuanya. Ingat Musa, rasa baktinya, rasa hormatnya, rasa ta'dhimnya kepada orang tuanya apapun kondisi orang tuanya ".

No comments:

Post a Comment

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...