Monday, August 31, 2015

Antara Syukur dan Kufur Nikmat

Abu Hurairah r.a mendengar Rasulullah bersabda: Dahulu di masa Bani Israil ada tiga orang : Belang (sopak), botak dan buta. Allah SWT berkenan akan menguji mereka, maka Allah SWT mengutus Malaikat yang datang pada orang yang berkulit belang, lalu bertanya kepadanya : Apakah yang anda inginkan?
Jawabnya: warna yang bagus dan kulit yang baik, kini aku telah dijauhi oleh orang. Dan orang-orang melihat saya seperti jijik. Maka diusap oleh malaikat itu sehingga hilanglah penyakitnya dan berubah menjadi kulit yang bagus dan warna yang indah. Kemudian ditanya lagi oleh Malaikat tersebut tentang kekayaan apa yang diinginkan. Jawabannya: onta, maka diberinya onta betina yang sedang bunting sambil didoakan, semoga Allah SWT memberkahi untukmu.

Kemudian Malaikat datang kepada yang botak dan bertanya: "Apakah yang anda inginkan?"
Jawabnya: "Rambut yang bagus dan hilangnya botakku ini, sebab orang selalu mengejek aku". 
Maka diusap oleh malaikat itu dan langsung hilang botaknya serta tumbuh kembali rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi oleh malaikat harta kekayaan apakah yang anda inginkan? 
jawabnya: lembu, maka diberinya lembu betina yang sedang bunting sambil didoakan semoga Allah memberkahi untukmu.

Kemudian Malaikat datang kepada yang buta dan bertanya apa yang diinginkan oleh orang yang buta tersebut. Si orang buta tersebut dengan pasti menjawab ingin sekiranya Allah mengembalikan penglihatan mataku. Maka diusap oleh malaikat dan langsung melihat kembali. Dan seperti kedua orang yang sebelumnya disembuhkan dan diberi kekayaan, Malaikat juga menanyakan harta apa yang diingankan oleh orang buta yang sudah bisa melihat lagi itu. Dan orang tadi menjawab kalau dia menginginkan kambing. Lalu diberinya kambing yang bunting.

Setelah sekian waktu yang cukup lama masing-masing dari ketiga orang tersebut memiliki peternakan onta, lembu dan juga peternakan kambing. Kemudian malaikat itu kembali kepada orang yang dahulunya belang. Malaikat tersebut mendatangi dengan menyamar sebagai orang yang kulitnya belang dan sangat mirip seperti yang dialami oleh orang belang yang telah disembuhkan. Dan Malaikat itu berkata berkata: 
"Saya seorang miskin yang telah kelelahan dalam perjalananku ini, maka tiada yang dapat menyampaikan aku ke tujuan kecuali atas pertolongan Allah dan bantuanmu". Pinta sang Malaikat yang sedang menyamar. Kemudian Malaikat tersebut mohon agar Allah SWT yang memberi warna dan kulit yang bagus serta harta kekayaan satu onta untuk bisa melanjutkan perjalanannya. Tapi jawabannya sangat mengecewakan. Orang tersebut menjawab kalau hak-hak orang masih banyak. Lalu Malaikat tersebut mengingatkan kalau orang tersebut nasibnya sama dengan dia ketika masih belang.

"Tidakkah anda dahulu belang, dibenci orang, miskin kemudian diberi kekayaan oleh Allah SWT? Tanya Malaikat.
"Sungguh aku telah mewarisi harta ini dari orang tua". Balas orang yang dulunya belang.
Maka Malaikat berkata: "Jika anda dusta, semoga Allah mengembalikan anda pada keadaan yang dahulu itu.

Kemudian Malaikat datang kepada yang orang yang bekas botak, seperti bentuk si botak dahulu itu
dan berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakan kepada si belang itu, maka dijawab sama dengan jawaban yang belang itu, sehingga didoakan: Jika anda dusta semoga Allah mengembalikan anda kepada keadaan yang dahulu itu.

Kemudian datang kepada yang buta dan berkata: 
"Aku seorang miskin, orang rantau yang telah putus hubungan dalam perjalananku, maka aku takkan dapat
sampai ke tujuan kecuali dengan pertolongan Allah kemudian bantuanmu". 
"Aku mohon demi Allah, Allah yang telah mengembalikan penglihatanmu, satu kambing untuk bekal yang dapat menyampaikan aku ke tujuanku. 
Jawabnya: "Benar dahulu aku buta, kemudian Allah mengayakan aku, maka kini ambillah sesukamu, demi Allah aku takkan memberatkan kepadamu dengan sesuatu yang anda ambil karena Allah itu". 
Maka malaikat itu berkata: Tahanlah hartamu, maka kamu bertiga diuji oleh Allah ridha kepadamu dan murka pada kedua kawanmu itu. (Bukhari dan Muslim)

Hikmah yang terkandung dalam cerita ketiga orang tersebut adalah:
1. Kenikmatan yang telah dikaruniakan kepada diri kita berupa kesempurnaan anggota badan dan kesehatan harus dapat kita syukuri dengan menggunakan dan memanfaatkan seluruh potensi badan ke jalan yang dirihoi Allah SWT. Kesempurnaan dan kesehatan jasmani digunakan untuk gerak ibadah dalam segala aspek kehidupan manusia. Kesempurnaan dan kesehatan rohani dijauhkan dari sifat-sifat yang merusak rohani seperti hasud, dengki, burung sangka kepada orang lain dan lain-lain.

2. Karunia Allah kepada kita berupa harta benda, seperti sandang yang cukup atau lebih dan papan beserta perlengkapannya yang cukup atau lebih adalah amanat dari Allah yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Jika kita tdk menggunakan dan memanfaatkannya di jalan Allah maka baginya kenistaan di akherat atau Allah akan menimpakan kenistaan langsung di dunia seperti mengembalikan kita pada asalnya ketika lahir ke bumi dengan tidak bersandang pangan.

3. Sebagai contoh yg baik, maka contohlah sosok Nabiyullah Sulaiman As. Beliau diberi kesempurnaan jasmani dan rohani serta kekayaan yang luas, beliaupun berucap: "Ini adalah karunia Tuhanku, Dia (Allah) mengujiku (dengan karunianya) apakah (dengan ini) aku dapat bersyukur ataukah aku akan menutupi (mengkufuri) nikmat itu.

4. Begitu juga patut kita teladani pada orang yg ketiga, yaitu buta. Setelah kesembuhan itu dikaruniakan oleh Allah SWT dan kekayaan telah dia terima, maka semua itu digunakan untuk beribadah.

dikutip dari al-Hikmah No.52 Th.VII Dzulhijah 1421 H

No comments:

Post a Comment

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...