Tuesday, February 13, 2018

Kriteria Pemimpin menurut Al-Qur’an

Image result for erdogan
Memilih pemimpin memang bukanlah hal yang mudah. Banyak pertimbangan dan penilaian yang harus diperhatikan. Tapi jika kita bertanya pada Al-Qur’an, apa kriteria paling menonjol yang harus dimiliki seorang pemimpin menurut Al-Qur’an?
Kali ini kita akan belajar dari dua kisah pemimpin besar dalam Al-Qur’an, yaitu Nabi Yusuf as dan Raja Tholut.
Ketika Nabi Yusuf as mendapat tawaran untuk memegang peran penting di Negeri Mesir, beliau berkata,
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. (QS.Yusuf:55)
Poin yang harus diperhatikan adalah bahwa ayat ini menitik beratkan pada pengetahuan. “aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”
Kemudian kita akan belajar dari kisah Bani Israil. Ketika itu masyarakat butuh seorang pemimpin untuk melawan Raja Jalut yang kejam dan bengis. Allah menceritakan dalam firman-Nya,
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab: “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS.al-Baqarah:247)
Pada awalnya masyarakat protes karena yang dipilih sebagai pemimpin adalah Tholut, seorang rakyat biasa yang miskin dan tidak terpandang. Tapi kenapa Allah memilihnya?
“Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”.
Tholut terpilih karena ia memiliki pemahaman yang dalam atas apa yang terjadi disekitarnya dan tubuh yang kuat. Walau masyarakat protes karena dia bukan dari golongan orang elit dan kaya raya tapi Allah tetap menentukannya sebagai pemimpin karena keluasan ilmunya.
Rasulullah saw juga pernah menjelaskan bahwa jika kepemimpinan itu dijabat oleh orang yang bukan ahlinya maka pasti akan kacau dan hancur.
إِذَا وُسِدَ الْاَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَة
“Apabila kepimpinan deserahkan pada org yg bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuranya.”
Lagi-lagi ilmu menjadi fokus utama Al-Qur’an dalam menentukan pemimpin. Maka poin penting yang dapat dipetik dalam dua kisah ini adalah pemahaman atas kondisi sekitar dan wawasan yang luas adalah pertimbangan yang terpenting dalam memilih seorang pemimpin.

No comments:

Post a Comment

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...