Allah swt berfirman,
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” (QS.Ath-Thalaq:7)
Secara umum ayat ini mirip seperti ayat-ayat lain yang mengajak orang-orang yang memiliki kelebihan rizki untuk ber-infak. Namun ada hal yang sangat menarik pada potongan ayat setelahnya.
“Dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.”
Jadi tidak hanya mereka yang memiliki kelebihan, namun seorang yang sedang sempit rizkinya juga dianjurkan untuk berinfak.
Mungkin kita bertanya, orang yang sedang sempit rizkinya malah diperintahkan untuk berinfak.
Disinilah kita akan mengenal logika Al-Qur’an. Ayat ini ingin menjelaskan kaitan yang sangat erat antara infak (sedekah) dengan kemudahan rezeki. Pada potongan ayat selanjutnya disebutkan,
“Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.”
Seakan Allah ingin menjelaskan, “Siapa yang memberi, maka ia akan mendapat balasannya…”
Dia-lah pemilik alam semesta yang mengatur rizki bagi hamba-Nya. Dan Allah telah menetapkan sunnatullah bahwa setiap yang memberi pasti akan mendapat balasan yang lebih baik.
Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berpesan,
إِذَا أَمْلَقْتُمْ فَتَاجِرُوا اللَّهَ بِالصَّدَقَةِ
“Bila kalian sedang miskin maka berbisnis lah kepada Allah dengan bersedekah.”
Dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi,
مَا مِنْ يَوْمٍ يَصْبَحُ الْعِبَاد فِيْهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا : اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُوْلُ الْآخَر اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمُسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada sehari pun ketika seorang hamba bangun di pagi harinya kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari mereka berkata,
Ya Allah berilah ganti bagi orang-orang yang berinfak.
Dan malaikat yang satunya berkata,
Ya Allah berilah kehancuran bagi orang yang bakhil.”
Ayat ini secara gamblang ingin menjelaskan, bila rizki kita sempit segera lah berinfak. Karena dengan itu kita akan mendapat rizki dan kemudahan dari Allah swt.
No comments:
Post a Comment