Selama ini masih sering terjadi perdebatan hewan manakah yang paling cerdas di dunia. Kebanyakan menjawab hewan mamalia seperti Simpanse ataupun anjing. Tapi berdasarkan fakta yang ada, ternyata gagak adalah hewan tercerdas. Jawabannya adalah ...
Allah SWT memilih burung Gagak sebagai guru pertama umat manusia. Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama
 kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil 
membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan 
rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya. Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.
Mengapa demikian? Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di 
dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Bahkan hewan lainnya. Dan Allah swt. telah 
memberikan insting tentang keahliannya ini. Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran 
otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan 
burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia 
yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.
Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang 
melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa 
diberikan Allah kepada burung Gagak. Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:
1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk 
anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan 
mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut 
gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak 
sebelum dewasa.
2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka 
sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati. Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah 
yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, 
dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak 
lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan 
kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk 
pengakuan atas kesalahannya.
Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati. Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan 
membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai
 penghormatan atas mayat.
Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang 
seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat 
kawannya ketika mati.
Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah 
Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.
No comments:
Post a Comment