Bertahun-tahun biasanya kujawab secara offline tentang 25 Desember dan 1 Januari. Karena menghargai beberapa relasiku yang berprofesi sebagai misionaris. Mereka tahu dakwahku tapi kami saling menghargai. Mohon maaf sebelumnya dan setulusnya, bila tulisan ini akan tidak disukai sebagian dari sahabat-sahabat muslim. Tapi sudah saatnya harus dijelaskan terbuka secara ilmu ketauhidan.
Membaca berita seorang muslim modern menantang Ustadz Yusuf Mansur
(Official) untuk menunjukan dalil pelarangan mengucapkan selamat natal. Berharap tulisan ini bukan hanya menjawab tantangannya,
tetapi untuk diketahui saudaraku muslimin dan muslimat yang tidak ingin
syahadatnya gugur.
Kupasan berdasarkan ilmu Tauhid
Bila kita mengucapkan...
... kalimat SELAMAT ULANG TAHUN kepada seseorang, berarti kita mengakui bahwa dia lahir di tanggal itu..
... kalimat SELAMAT ULANG TAHUN kepada seseorang, berarti kita mengakui bahwa dia lahir di tanggal itu..
Bila kita mengucapkan...
...kalimat SELAMAT ATAS PELANTIKAN JABATAN, berarti kita mengakui dirinya sebagai pejabat baru...
...kalimat SELAMAT ATAS PELANTIKAN JABATAN, berarti kita mengakui dirinya sebagai pejabat baru...
Bila kita mengucapkan...
...kalimat SELAMAT ATAS KEMENANGAN PERTANDINGAN, berarti kita mengakui lawan sebagai pemenang...
...kalimat SELAMAT ATAS KEMENANGAN PERTANDINGAN, berarti kita mengakui lawan sebagai pemenang...
Ternyata kata SELAMAT bermakna PENGAKUAN...
Kalau banyak pertanyaan, bukankah mengucapkan SELAMAT NATAL hanya merupakan sebuah ucapan saja...
Wahai saudaraku,
...Seorang muslim dinilai dari ucapannya...
...Seorang muslim dinilai dari ucapannya...
Bukankah SYAHADAT juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah berucap SYAHADAT...seseorang menjadi muslim...?
..tapi mengapa setelah berucap SYAHADAT...seseorang menjadi muslim...?
Bukankah BISMILLAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa hewan yang disembelih tanpa mengucap BISMILLAAH, dagingnya haram dimakan...?
..tapi mengapa hewan yang disembelih tanpa mengucap BISMILLAAH, dagingnya haram dimakan...?
Bukankah AQAD NIKAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah diucapkan, suami halal menggauli istri...
..tapi mengapa setelah diucapkan, suami halal menggauli istri...
Bukankah kata CERAI juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa bila suami mengucapkan kata ini terhadap istrinya baik secara bercanda maupun tidak, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya...
..tapi mengapa bila suami mengucapkan kata ini terhadap istrinya baik secara bercanda maupun tidak, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya...
Saat kita mengucapkan SELAMAT NATAL dan TAHUN BARU,
atau hari raya agama lain, disitulah awal kita MENGAKUI keberadan Tuhan
lain yang berarti kita mengakui adanya beberapa Tuhan.
Berarti sudah tidak sesuai dengan SYAHADAT yang diucapkan dan Surat Al Ikhlas ayat 1 serta beberapa ayat lainnya.
Padahal meng-ingkari 1 AYAT QUR'AN saja...sudah dikategorikan sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya...
Berarti sudah tidak sesuai dengan SYAHADAT yang diucapkan dan Surat Al Ikhlas ayat 1 serta beberapa ayat lainnya.
Padahal meng-ingkari 1 AYAT QUR'AN saja...sudah dikategorikan sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya...
"Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 151 ]
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 151 ]
Inilah ayat-ayat yang menegaskan TERHAPUSNYA SYAHADAT yang pernah diucapkan dikarenakan ucapan selamat hari raya umat lain...
Sesungguhnya telah KAFIR lah orang-orang yang berkata/mengakui,
"Sesungguhnya ALLAH ialah Al Masih putra Maryam, padahal Al Masih
sendiri berkata " Hai Bani Israil, sembahlah ALLAH Tuhan-ku dan
Tuhan-mu..."
[ Qur'an Surat Al Maidah (5) ayat 72 ]
[ Qur'an Surat Al Maidah (5) ayat 72 ]
"...Janganlah kamu mengatakan TUHAN itu tiga, berhentilah dari ucapan
itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAH Tuhan yang Maha Esa. Maha
Suci ALLAH dari mempunyai anak..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 171 ]
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 171 ]
"Dan mereka berkata, "Tuhan yang maha pemurah mempunyai anak".
Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar"
[ Qur'an Surat Maryam (19) ayat 88-89 ]
[ Qur'an Surat Maryam (19) ayat 88-89 ]
Saudaraku umat Nasrani dan para pendeta,
Perbedaan kita hanya pada nabi Isa, padahal bagi kami Nabi Isa adalah salah satu Rasul yang utama.
Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah terbukti dalam Sejarah, bahwa tanggal 25 Desember itu hari kelahiran Janus dan Mitra, Sang Dewa Matahari. Bunda Maryam melahirkan Nabi Isa disaat pohon kurma berbuah, yang berarti disaat musim panas tetapi 25 Desember adalah musim dingin.
Perbedaan kita hanya pada nabi Isa, padahal bagi kami Nabi Isa adalah salah satu Rasul yang utama.
Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah terbukti dalam Sejarah, bahwa tanggal 25 Desember itu hari kelahiran Janus dan Mitra, Sang Dewa Matahari. Bunda Maryam melahirkan Nabi Isa disaat pohon kurma berbuah, yang berarti disaat musim panas tetapi 25 Desember adalah musim dingin.
Wahai para pendeta dan missionaris, Kamipun mengimani Injil yang
diturunkan kepada Nabi Isa. Bahkan Nabi kami, Muhammad memiliki paman
dari istri yang seorang pendeta nasrani bernama Waraqah. Jadi Islam
sangat paham bagaimana toleransi yang benar.
Wahai para penganut nasrani, silahkan saja rayakan natal sesuai keyakinanmu ...
Karena bagi kami "UNTUKMULAH AGAMAMU dan UNTUKULLAH AGAMAKU"
Karena bagi kami "UNTUKMULAH AGAMAMU dan UNTUKULLAH AGAMAKU"
Tapi tegas kusampaikan... Jangan paksa pegawai muslim berpakaian santa.
Sebagaimana kami tidak pernah pula memaksa para misionaris menggunakan
peci dan sorban disaat Idul Fitri...
Jangan paksa undang pejabat muslim hadiri natal di gereja. Sebagaimana
kami tidak pernah memaksa para pendeta hadir pada Sholat Idul Fitri.
Saudaraku umat muslim, Silakan saja ucapkan selamat natal.. Silakan saja
gunakan topi Santa... Tapi jangan menyesal, bila sholat kita batal,
mati pun bukan sebagai muslim... Karena syahadat kita sudah gugur
Saudaraku,
Kajilah Qur'an......karena semua pertanyaan hidup sudah ada jawabannya didalam. Kalau penjelasan panjang ini masih meragukan hati... Periksa saja Sholat Shubuh kita, apakah sudah berjama'ah di masjid setiap hari..?
Kajilah Qur'an......karena semua pertanyaan hidup sudah ada jawabannya didalam. Kalau penjelasan panjang ini masih meragukan hati... Periksa saja Sholat Shubuh kita, apakah sudah berjama'ah di masjid setiap hari..?
Semoga bermanfaat.
Oleh Ustadz Fatih Karim
No comments:
Post a Comment