Friday, December 4, 2015

Mengapa Surat At-Taubah tanpa Bismillah






Banyak dari kita yang tidak tahu dan juga tidak sadar kalau surat At Taubah tanpa Basmallah. Memang benar tidak ada lafazh basmalah pada surat yang kesembilan, yaitu surat at-Taubah, atau sering disebut juga dengan nama surat Bara’ah. Disebut demikian yang bermakna pemutusan hubungan, karena isinya merupakan bentuk pemutusan hubungan dengan musuh-musuh Islam saat itu. Ada beberapa penjelasan dari para ulama mengapa basmalah tersebut tidak dicantumkan di permulaan surat at-Taubah.

1. Al-Mubarrid berpendapat bahwa merupakan kebiasaan orang-orang Arab apabila mengadakan suatu perjanjian dengan suatu kaum kemudian bermaksud membatalkan perjanjian tersebut, maka mereka menulis surat dengan tidak mencantumkan basmalah di dalamnya. Maka, ketika turun surat Bara’ah (at-Taubah) yang memutuskan perjanjian antara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang musyrik, beliau mengutus Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu kemudian membacakan surat tersebut tanpa mengucapkan basmalah di permulaannya. Hal ini sebagaimana kebiasaan yang berlaku di bangsa Arab.

2. Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu bahwa ia pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib tentang sebab basmalah tidak ditulis di permulaan surat Bara’ah. Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu menjawab, “Basmalah adalah aman (mengandung rasa aman) sedangkan Bara’ah turun dengan pedang (berkaitan dengan peperangan).”

3. Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu bahwa beliau pernah bertanya kepada Utsman bin al-Affan radhiallahu ‘anhu, “Apa yang menjadi alasan Anda mencantumkan surat at-Taubah setelah surat al-Anfaal, tanpa mencantumkan basmalah di antara keduanya?” Beliau menjawab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila turun suatu ayat, maka beliau akan memanggil para penulis wahyu dan berkata, “Cantumkan ayat-ayat ini di surat yang disebutkan di dalamnya anu dan anu. Surat al-Anfaal merupakan surat-surat yang pertama diturunkan di Madinah, sedangkan Bara’ah merupakan surat yang terakhir turun. Dan ternyata kisah yang terkandung di dalam kedua surat tersebut saling menyerupai sehingga aku mengira bahwa surat Bara’ah termasuk surat al-Anfaal. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat sebelum sempat menjelaskan hal tersebut. Oleh karena itu aku menggandengkan kedua surat tersebut dan tidak mencantumkan basmalah di antara keduanya dan menempatkannya dalam as-Sab’u ath-Thiwal. (Tafsir Fathul-Qadir karya Imam Ali as-Syaukani II/415–416).

Itulah beberapa pendapat mengenai alasan tidak dicantumkannya basmalah di permulaan surat at-Taubah. Oleh karena itu jika kita membaca surat tersebut dari permulaannya, maka kita hanya disunnahkan mengucapkan ta’awwudz tanpa basmalah. Demikian halnya jika kita membaca dari pertengahannya. Kita juga cukup membaca ta’awwudz sebagaimana firman Allah dalam surat an-nahl ayat 98.

No comments:

Post a Comment

Dukhon

Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...