Monday, October 5, 2015
Tanda-tanda Seseorang Diuji
“Patutkah manusia menyangka Bahawa mereka akan dibiarkan Dengan hanya berkata: “Kami beriman!”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cobaan) dan sesungguhnya!, kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah SWT tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta,“ (QS.Al-Ankabut (29):2-3).
DALAM ayat di atas sudah jelas bahwa ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada seseorang, semata-mata untuk mengetahui tingkat keimanan seseorang, seperti halnya ujian sekolah yang kita hadapi untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Allah SWT sangat mencintai hambaNya, oleh karena itu dia tidak ingin hambaNya menjadi seseorang yang lemah. Jika kita diberikan Ujian, itu tandanya :
Sebagai Peringatan Agar Tidak Terus Melakukan Dosa
Jika dibukakannya dunia bisa menjadikan kita lalai sehingga hal itu bisa menjadi istidraj, maka sebaliknya jika Allah SWT mencabut kesenangan itu, menarik kenikmatan itu, bisa jadi itu pertanda Allah SWT masih sayang pada kita. Ibarat orang tua menjewer anaknya agar supaya anaknya ingat dan insyaf dari kenakalannya.
“Apabila Allah SWT menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan hukuman atas dosanya (di dunia) dan jika Allah SWT menghendaki bagi hambanya keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat,” (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi).
“Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri,” (QS.Al-A’raf (7):94)
“Dan tidaklah mereka perhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun? Namun mereka tidak juga bertaubat dan tidak pula mengambil pelajaran,” (QS.At-Taubah (9):126).
Jadi jelas ujian dan kesempitan serta penderitaan itu ada yang bertujuan untuk mengingatkan kita. Tentu ini merupakan kasih sayang Allah SWT pada diri kita agar kita tidak terus menerus bergelimang dosa. Jika tidak demikian, lalu bagaimana? Apakah Anda ingin terus melakukan dosa sementara kita berharap Allah SWT terus menambah nikmatnya? Jika demikian yang terjadi, maka itu adalah istidraj.
Allah SWT Tahu, Kita Tak Akan Kuat Pada Godaan Dunia
Bisa jadi Allah SWT justru menghindarkan kita dari dunia demi kebaikan kita. Mungkin karena tahu jika dunia dibukakan kepada kita, maka justru kita akan terlalaikan oleh dunia.
“Sesungguhnya Allah SWT melindungi hambaNya yang mukmin dari godaan dunia dan Allah SWT juga menyayanginya sebagaimana kamu melindungi orangmu yang sakit dan mencegahnya dari makanan serta minuman yang kamu takuti akan mengganggu kesehatannya,” (HR. Al-Hakim dan Ahmad).
Allah SWT Hendak Menerima Amal Kita Yang Sedikit
Terkadang kita berlaku tidak adil pada Allah SWT. Kita meminta yang banyak dan meminta sesuatu yang besar pada Allah SWT namun kita hanya bisa mempersembahkan amal yang sedikit. Bahkan kadang kala kita tetap memohon surga sementara kita tetap melakukan kemaksiatan.
“Barang siapa ridho dengan rezeki yang sedikit dari Allah SWT maka Allah SWT akan ridho dengan amal yang sedikit dari dia,” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya Allah SWT menguji hambanya dengan rezeki yang diberikan Allah SWT kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah SWT akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau Dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah SWT pun tidak akan memberinya berkah (H.R. Ahmad)
Allah SWT Hendak Mengampuni Dosa Kita
“Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu kecuali Allah SWT mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa,” (HR. Bukhari).
“Tiada seorang muslim ditimpa rasa sakit, kelelahan, diserang penyakit atau kesedihan sampai pun duri yang menusuk kecuali dengan itu Allah SWT menghapus dosa-dosanya,” (HR. Bukhari).
Allah SWT Hendak Menaikkan Derajat Kita
“Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapai (derajat itu) dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah SWT akan menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu,” (HR. Athabrani).
Allah SWT Hendak Mewafatkan Kita Dalam KeadaanKhusnul Khotimah
Khusnul Khotimah ialah akhir yang baik. Artinya seseorang keluar dari dunia ini dalam keadaan diampuni dosanya atau bersih dosanya sehingga tidak perlu lagi mendapat adzab kubur dan adzab neraka. Karena adzab kubur dan adzab neraka lebih berat daripada hukuman di dunia.
Maka terkadang seseorang ingin dibersihkan dosa-dosanya oleh Allah SWT namun orang itu tak bisa mengejar dengan ibadahnya dan amal sholehnya, karena mungkin dosanya kelewat banyak. Maka Allah SWT menjadikan pahalnya itu dari buah kesabaran atas musibah yang ditimpakan kepadanya
Dari Sa’ad bin Abi Waqash.ra, Rasulullah SAW bersabda : “Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya lemah dia diuji dengan itu (ringan) dan bila imannya kuat dia akan diuji sesuai dengan itu (keras). Seseorang akan diuji terus menerus sehingga dia berjalan di muka bumi ini bersih dari dosa-dosanya,” (HR. Bukhari).
Allah SWT Ingin Mendengar Ratapan Kita
Kadangkala seseorang mendapat ujian karena cintanya dan rindunya Allah SWT kepada orang tersebut sehingga Allah SWT suka apabila hambanya itu memohon dan Allah SWT suka jika hambanya itu meratap.
“Apabila Allah SWT menyenangi seorang hamba maka dia akan diuji agar Allah SWT mendengar permohonannya (ratapannya),” (HR. Baihaqi).
Allah SWT Ingin Memberikan Cintanya
Demikian pula terkadang Allah SWT menghindarkan seseorang dari gemerlapnya dunia karena cintaNya. Karena tahu justru dunia itu buruk bagi orang tersebut dan Allah SWT ingin melindunginya dari godaan dunia agar ia tidak terjerumus dosa. Maka kadangkala Allah SWT berikan kemiskinan itu bukan karena murkaNya melainkan justru karena cintaNya.
“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah SWT azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum maka Allah SWT akan menguji mereka. Barang siapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barang siapa murka maka baginya murka Allah SWT,” (HR. Tirmidzi).
Dalam hadits di atas, jika Allah SWT mencintai suatu kaum maka justru Allah SWT akan berikan ujian dan cobaan karena disitulah lumbung pahala jika ia bersabar menghadapi ujian tersebut
Allah SWT Berkehendak Memberikan Yang Lebih Baik
Kadang kala Allah SWT mengambil sesuatu dalam rangka menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Bahkan lebih baik daripada apa yang orang tersebut minta. Namun apa yang lebih baik menurut Allah SWT belum tentu lebih baik di mata manusia.
Oleh karena itu, sebagai seorang yang Beriman, apabila ditimpa suatu ujian hendaklah ia lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Bersabar atas ujian itu.
“Rasulullah Mengagumi seorang mukmin yang bila ia memperoleh kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur. Bila ia ditimpa musibah, ia memuji Allah dan ia bersabar,” (HR.Ahmad).[ar/islampos]
https://www.islampos.com/tanda-tanda-seseorang-diuji-1-217155/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dukhon
Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...
-
Termasuk di antara manfaat yang dapat dipetik dari sholat berjamaah ialah saling memberikan pengajaran ilmu syari antar jamaah satu den...
-
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Jilat” berarti perbuatan dengan mengeluarkan atau menjulurkan lidah dan menempelkannya ke ses...
-
Mungkin bukan cuman saya yang bertanya atas dasar apa pembagian mushaf menjadi (beberapa) juz dan (beberapa) hizb? Kenapa seperempat hiz...
No comments:
Post a Comment