Di dunia ini kita tak bisa hidup tanpa seorang pemimpin. Sebab, luasnya dunia ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada pemimpin yang mengaturnya. Seperti layaknya dalam keluarga. Perlu pula seorang pemimpin agar rumah tangga berjalan dengan baik.
Walaupun demikian, keberadaan pemimpin ternyata tidak selamanya membuat
bumi ini nyaman dan aman seperti yang diharapkan. Mengapa demikia? Apa maksudnya?
Jika pemimpinnya baik, maka negeri ini pun akan berjalan dengan baik.
sebab, sebagai pemegang kendali ia mampu mengarahkan masyarakatnya agar
berada dalam jalan kebenaran. Mungkin gambaran yang mirip dengan yang diharapkan adalah presiden Turki. Recep Tayyip Erdoğan. Lain halnya jika pemimpin itu tidak
memiliki akhlak yang baik. Penuh pencitraan. Kemunafikan. Kebijakan yang dibuat malah memberatkan rakyat kecil. Kurang cakap tapi malah dijadikan pemimpin. Lebih tepatnya pemimpin Boneka. Tentu kenyamanan dalam menjalani hidup dalam
suatu negeri tidak akan terasa.
Inilah salah satu tanda akhir zaman. Di mana akan tiba suatu masa,
orang-orang fasiklah yang berkuasa di kursi kepemimpinan. Hal ini
terjadi karena mereka memiliki kekayaan maupun koneksi yang luas. Atau
juga mereka memiliki keberanian, pangkat serta garis keturunan mereka. Karena pencitraan yang memang tersusun rapi akhirnya masyarakat (awam) terpukau serta takjub dengan pencitraannya.
Padahal, pada dasarnya, kepemimpinan harus dipegang oleh orang yang
paling kompeten, paling berilmu dan paling bijaksana. Lalu, apa jadinya
jika nanti kita dipimpin oleh orang-orang fasik?
No comments:
Post a Comment