Berkatalah Dengan Baik
Kemampuan lisan atau berbicara adalah salah satu kelebihan yang Allah berikan
kepada manusia, untuk berkomunikasi. Tapi tidak semua orang di karunia kemampuan untuk berbicara serta mengontrol setiap kalimat yang keluar dari mulut. Ungkapan yang keluar dari mulut
manusia bisa berupa ucapan baik, buruk, keji, dsb. Agar kemampuan
berbicara yang menjadi salah satu ciri manusia ini menjadi bermakna dan
bernilai ibadah, Allah Swt memrintahkan semua hamba-Nya agar berkata
baik dan jangan sampai berkata buruk, keji, kotor dan yang pasti hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain.
Allah Swt berfirman:
“Dan katakan kepada hamba-hamba-Ku. “Hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar) sesungguhnya
syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53)
”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS. An-Nahl:
125)
Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” HR. Bukhari Muslim)
“ Takutlah pada neraka, walau hanya sebiji kurma. Jika kamu tidak punya maka dengan berkatalahyang baik. “ (HR. Bukhari Muslim)
“Ucapan yang baik adalah sedekah.” (HR. Muslim)
Jika Tidak Bisa Berkata Baik Maka Diamlah
Bahaya yang ditimbulkan oleh mulut kita sangat besar sekali, dan
hampir semua dosa itu bermuara dari mulut. Sedangkan diam adalah salah
satu upaya jitu agar mulut tidak menimbulkan dosa, keji dan keburukan
lainnya.
Dengan demikian diam itu sangat dianjurkan bahkan sangat ditekankan dan agar seseorang mampu mengedalikan mulutnya.
Nabi Saw bersabda:
“ Barang siapa yang mampu menjamin kepadaku antara dua kumisnya
(kumis danjenggot/mulut), dan antara dua pahanya (kenaluan), saya jamin
dia akan masuk sorga” (HR. Bukhari)
“Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah
hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah
lisannya” (HR Ahmad)
Ketika Rasulullah ditanya tentang perbuatan yang menyebabkan
masuk surga, Rasulullah Saw menjawab: “Bertaqwa kepada Allah dan
beraklhlah dengan akhlaq mulia”.
Dan ketika ditanya tentang penyebab masuk neraka, Rasul menjawab: “Dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi)
“Barang siapa yang bisa menjaga mulutnya, maka Allah akan tutupi keburukannya.” (HR. Abu Nuaim)
Ibnu Mas'ud berkata: “Tidak ada sesuatupun yang perlu lebih lama aku penjarakan dari pada mulutku sendiri.”
Abu Darda berkata: “Perlakukan telinga dan mulutmu dengan obyektif.”
Kesimpulan
https://www.facebook.com/notes/akhlak-muslim/kalau-tidak-bisa-berkata-baik-diamlah/112079832526
No comments:
Post a Comment