Tuesday, July 14, 2015

Berkata baik atau diam



Berkatalah Dengan Baik
Kemampuan lisan atau berbicara adalah salah satu kelebihan yang Allah berikan kepada manusia, untuk berkomunikasi. Tapi tidak semua orang di karunia kemampuan untuk berbicara serta mengontrol setiap kalimat yang keluar dari mulut.  Ungkapan yang keluar dari mulut manusia bisa berupa ucapan baik, buruk, keji, dsb. Agar kemampuan berbicara yang menjadi salah satu ciri manusia ini menjadi bermakna dan bernilai ibadah, Allah Swt memrintahkan semua hamba-Nya agar berkata baik dan jangan sampai berkata buruk, keji, kotor dan yang pasti hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain. 

Allah Swt berfirman: 
Dan katakan kepada hamba-hamba-Ku. “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar) sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53)
”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS. An-Nahl: 125) 

Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” HR. Bukhari Muslim)

“ Takutlah pada neraka, walau hanya sebiji kurma. Jika kamu tidak punya maka dengan berkatalahyang baik. “ (HR. Bukhari Muslim) 
“Ucapan yang baik adalah sedekah.” (HR. Muslim) 

Jika Tidak Bisa Berkata Baik Maka Diamlah
Bahaya yang ditimbulkan oleh mulut kita sangat besar sekali, dan hampir semua dosa itu bermuara dari mulut. Sedangkan diam adalah salah satu upaya jitu agar mulut tidak menimbulkan dosa, keji dan keburukan lainnya.
Dengan demikian diam itu sangat dianjurkan bahkan sangat ditekankan dan agar seseorang mampu mengedalikan mulutnya.
Nabi Saw bersabda:
“ Barang siapa yang mampu menjamin kepadaku antara dua kumisnya (kumis danjenggot/mulut), dan antara dua pahanya (kenaluan), saya jamin dia akan masuk sorga” (HR. Bukhari)
“Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah lisannya” (HR Ahmad) 

Ketika Rasulullah ditanya tentang perbuatan yang menyebabkan masuk surga, Rasulullah Saw menjawab: “Bertaqwa kepada Allah dan beraklhlah dengan akhlaq mulia”.
Dan ketika ditanya tentang penyebab masuk neraka, Rasul menjawab: “Dua lubang, yaitu mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi)
“Barang siapa yang bisa menjaga mulutnya, maka Allah akan tutupi keburukannya.” (HR. Abu Nuaim)
Ibnu Mas'ud berkata: “Tidak ada sesuatupun yang perlu lebih lama aku penjarakan dari pada mulutku sendiri.”
Abu Darda berkata: “Perlakukan telinga dan mulutmu dengan obyektif.”

Kesimpulan
  • Bahwa berkata baik sangat dianjurkan, bahkan menjadi bagian dari sifat mukmin
  • Islam tidak mengenal kritikan dengan kata-kata kasar dan kotor. Apalagi diutarakan di tempat umum, bukan pada tempatnya. Islam hanya memperkenalkan Nasihat. Jadi ketika hendak mengkritik, kritiklah dengan sopan dan pada tempatnya
  • Apapun kritikan pada orang lain meskipun dalam masalah agama, maka tetap saja dia telah berghibah dan ghibah itu dosa besar
  • Diam adalah solusi terbaik agar tidak memperkaya diri dengan dosa
  • Anggaplah semua orang lebih baik dari kita, Insya Allah hati dan mulut terjaga dari dosa atau berburuk sangka 

  • https://www.facebook.com/notes/akhlak-muslim/kalau-tidak-bisa-berkata-baik-diamlah/112079832526

    No comments:

    Post a Comment

    Dukhon

    Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...