Suatu ketika Seorang Yahudi menggembalakan dombanya di
sebuah lembah di Makkah. Tanpa sepengetahuannya, muncul seekor serigala
memangsa dombanya. Serigala itu berlari menyeret mangsanya. Si Yahudi
yang mengetahui bahwa dombanya sedang di seret oleh srigala langsung
berusaha berlari mengejar srigala itu. Si Yahudi tidak mau kehilangan
domba peliharaannya itu.
Saat berhasil mengejar serigala itu, ia berusaha merebut kembali
dombanya. Namun, ia terkejut saat mendengar serigala itu berkata,
“Apakah kau tidak takut kepada Allah? Kau mengambil domba yang telah
dianugerahkan Allah kepadaku sebagai rezekiku.”
Si Yahudi yang masih terkesima berkata, “Sungguh ajaib! Seekor serigala bisa berbicara layaknya manusia!”
Serigala ini melanjutkan, “Demi Allah, ada yang lebih ajaib dari ini!”
“Apa itu?” tanya si Yahudi penasaran.
“Rasulullah telah mengabarkan kepada semua orang berbagai kejadian yang telah lampau dan yang akan datang.”
Akhirnya, si Yahudi membiarkan serigala itu memakan dombanya, lalu ia
menggiring ternaknya menuju Madinah dan bermaksud menemui Rasulullah
Saw.
Saat itu, waktu shalat telah tiba dan beliau sedang menunaikan
shalat berjamaah dengan para sahabat. Usai shalat, Rasulullah Saw.
bertanya, “Mana orangnya, si gembala tadi?”
Si Yahudi berdiri, “Akulah si penggembala itu.”
“Ceritakanlah apa yang kaudengar dan kaulihatl” pinta Rasulullah Saw.
Maka, si Yahudi menceritakan kejadian yang dialaminya bersama
serigala tadi sampai selesai. Rasulullah Saw. berkata, “Serigala itu
berkata benar. Demi Dia yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya,
tidak akan terjadi Kiamat hingga binatang buas berbicara kepada manusia.
Salah seorang dari kalian pergi dari rumahnya, lalu sandalnya atau
cemetinya atau tongkatnya mengabarkan apa yang terjadi setelah
kepergiannya.”
Akhirnya, si Yahudi penggembala domba itu mengucapkan syahadat.
Dalam riwayat lain, dari Umar r.a., diceritakan bahwa Rasulullah
Saw. menghadiri suatu acara di rumah seorang sahabat. Tiba-tiba datang
seorang laki-laki Bani Sulaim membawa seekor biawak. la letakkan hewan
itu di hadapan Rasulullah seraya berkata, “Aku tidak akan beriman
kepadamu sampai biawak ini beriman kepadamu.”
Rasulullah Saw. memangil biawak itu, “Hai biawak!”
Biawak itu menjawab panggilan Rasulullah dengan ucapan yang lemah
lembut, tetapi semua orang mendengarnya, “Aku memenuhi panggilanmu,
semoga engkau berbahagia wahai penghias orang yang percaya Hari Kiamat.”
“Siapa yang kamu sembah?” tanya Rasulullah.
“Aku menyembah Dia Yang Arasy-Nya ada di langit, kekuasaan-Nya
berada di bumi, jalan-Nya berada di lautan, kasih sayang-Nya berada di
surga, dan siksa-Nya berada di neraka.”
“Katakan, siapakah aku?”
“Engkau adalah utusan Tuhan semesta alam, penutup para nabi.
Beruntunglah orang yang membenarkan dan percaya kepadamu dan merugilah
orang yang mendustakanmu.” Akhirnya, orang Badui itu pun menyatakan
masuk islam.
No comments:
Post a Comment