Doa dianalogikan sebagai anak panah yang sudah terentang di busurnya pada sepertiga penghujung malam. Anak panah itu akan melesat ke arah sasaran yang telah ditentukan dan waktu yang telah ditetapkan. Walau dalam gelap malam, anak panah itu tak akan pernah meleset sedikit pun dari sasarannya. Dia datang pada saat yang telah ditetapkan tanpa bisa diundur atau dimajukan walaupun hanya sedetik. Jadi ketika doa telah diapungkan, maka telah terentang pula anak panah pada busurnya. Hanya saja untuk menentukan kapan dan sasaran mana yang hendak dituju,
semua itu adalah kewenangan Allah Subhannallahu wa Ta’ala. Sebab, Beliau
lah yang paling mengetahui segala kebutuhan yang baik bagi makhluk-Nya.
Sebagai hambaNya, manusia hanya perlu keyakinan kelak doa itu akan dikabulkan. Dan, jangan pernah lelah untuk selalu memanjatkan doa. Kelak ketika semua doa itu dikabulkan, maka semua permintaan kita akan mengalir deras bak air hujan. Bak anak panah yang lepas dari busurnya, melesat cepat dan tepat sasaran.
Namun ketika seseorang merasa doanya tidak kunjung dikabulkan,
tidak jarang sejak saat itu ia pun tidak lagi berdoa dan tidak punya harapan bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah. Padahal sikap seperti ini dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Beliau bersabda;
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Al-Bukhari).
Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Muslim)
Kita semestinya menyadari bahwa ada banyak sebab mengapa sebuah doa tidak segera dikabulkan oleh Allah.
Kita juga hendaknya paham bahwa hikmah besar pasti selalu ada di balik tidak dikabulkannya doa dalam waktu cepat.
Di antara sebab dan hikmah itu adalah sebagai berikut;
1. bisa jadi penyebab tertundanya pengabulan doa kita adalah karena kita belum memenuhi syarat-syarat diterimanya doa. Misalnya, kita tidak menghadirkan hati, tidak khusuk dan tidak merendahkan diri saat berdoa, kita berdoa bukan pada waktu dimana doa akan mudah dikabulkan, atau kita belum memenuhi syarat-syarat doa penting lainnya.
2. terkadang doa tidak terkabul dikarenakan sebab tertentu seperti karena dosa yang kita belum bertaubat darinya, karena dosa di mana kita tidak bertaubat dengan jujur darinya, karena makanan kita mengandung syubhat, atau karena ada hak milik orang lain pada diri kita dan kita belum mengembalikannya. Karena itu, kita hendaknya bertaubat dengan taubatan nashuhah, dengan melengkapi syarat-syaratnya dan mengembalikan hak orang lain kepada pemiliknya terlebih dahulu hak orang lain tersebut masih ada pada diri kita.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
“Hai Sa’ad (bin Abu Waqqash), makanlah makanan yang baik-baik, niscaya engkau menjadi orang yang doanya dikabulkan.”
3. bisa jadi Allah tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menyimpan pahala doa kita tersebut untuk Ia berikan kepada kita di akhirat kelak atau karena Ia hendak menghilangkan keburukan dari kita.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;
“Jika di atas bumi ada seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa,
maka Ia akan mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya,
selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.“Atau Allah akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya.” (HR Al-Hakim)
4. penundaan terkabulnya doa merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah kepada seseorang.
Allah ingin menguji iman orang itu. Ketika doa tidak segera dikabulkan, syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya, “Apa yang kita minta itu ada pada Allah. Tetapi mengapa doa kita tidak segera dikabulkan?” Begitu pula, syetan akan menyusupkan bisikan-bisikan jahat lainnya. Setiap muslim harus melawan bisikan-bisikan jahat seperti itu dan mengusirnya dari dirinya, dengan segala sarana. Ia harus sadar bahwa bisa jadi Allah tidak segera mengabulkan doanya karena Allah hendak menguji imannya.
Ketika doa tidak segera dikabulkan, maka iman seseorang teruji dan terlihatlah perbedaan antara orang beriman sejati dengan orang beriman gadungan.
5. terkadang doa yang tidak segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Allah,
terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri dan berlindung diri kepada-Nya.
Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi ingat kepada Allah, tidak meminta dan berdoa kepada-Nya, padahal keduanya adalah inti ibadah.
Inilah realitas sebagian besar kita. Buktinya, jika tidak ada cobaan maka kita tidak berlindung kepada Allah.
6. bisa jadi terkabulnya doa kita justru akan menjadikan kita berbuat dosa,
akan berdampak buruk pada agama kita, atau akan menjadi fitnah bagi kita.
Atau bisa juga apa yang kita minta itu sepintas lalu baik bagi kita padahal sebenarnya tidak baik bagi kita.
Yang demikian ini terutama bagi seseorang yang mengajukan permintaan tertentu yang sangat spesifik kepada Allah dan tidak berdoa dengan doa-doa yang telah dituntunkan dalam Al-Qur’an atau yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Karena itu hendaknya kita memperhatikan doa-doa yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
7. setiap doa punya ketentuan dan takaran. Adalah tidak masuk akal, hari ini seseorang yang amat miskin dan tidak melakukan usaha yang signifikan berdoa agar ia menjadi milyarder kaya raya pada esok paginya.
Doa memiliki takaran, syarat, sebab, prolog, kerja keras, dan bahkan pengorbanan yang besar.
PADA INTINYA SEPERTI INI SAHABAT-SAHABATKU SEKALIAN
ADA SEBUAH KISAH,
Seseorang berkata kepada Ibrahim bin Adham Rahimahullah:
“Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya :
“Berdoalah kalian kepada-KU, niscaya Aku kabulkan doa kalian.” (Surat Al Mu’min ayat ke 60).
Sedangkan kami telah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekian lama
namun tidak juga Allah Subhanahu wa Ta’ala kabulkan doa kami.”
Maka beliau pun menjawab: “Hati kalian telah mati karena 10 perkara:
1. “Kalian mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala namun tidak menunaikan hak-Nya.”
2. “Kalian membaca Kitabullah namun tidak mengamalkannya.”
3. “Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah Shalllallahu ‘alaihi wa sallam namun meninggalkan Sunnahnya.”
4. “Kalian mengaku memusuhi syaitan namun sepakat dengannya.”
5. “Kalian katakan kami cinta Jannah (Syurga) namun tidak beramal untuk itu.”
6. “Kalian katakan kami takut An-Naar (Neraka) namun menggadaikan diri-diri kalian kepadanya (neraka).”
7. “Kalian katakan bahwa sesungguhnya kematian itu pasti (terjadi) namun kalian tidak bersiap-siap untuknya.”
8. “Kalian sibuk dengan aib saudara-saudara kalian dan mencampakkan aib-aib diri sendiri.”
9. “Kalian memakan nikmat Rabb kalian namun kalian tidak mensyukurinya.”
10. “Kalian mengubur jenazah-jenazah kalian dan tidak mengambil pelajaran darinya.”
Sahabat -sahabatku sekalian ada baiknya kita memperhatikan sebab musabab tidak terkabulnya sebuah Do'a.
dan pada intinya kita harus melakukan hal-hal dibawah ini;
- Tidak Bergampangan dalam hal yang haram, baik dalam hal makanan, minuman, pakaian, dan pemberian makan.
- Tidak Terburu-buru lalu menghentikan berdoa.
- Tidak Mengerjakan maksiat dan hal yang diharamkan.
- Tidak Meninggalkan kewajiban yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala wajibkan.
- Tidak Berdoa untuk maksiat atau untuk memutuskan silaturahmi.
- Melakukan Wajib dan Sunnah nya.
- Mengamalkan ilmu apa yg kita dapat.
- Terhindar dari perbuatan maksiat,Syirik,takabur,suu dzon,Murtad,kafir.
- Selalu Bersyukur apa yg diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
- Meninggalkan apa yang dilarangnya.
- Tanamkan hati yang suka akan hal Sodaqoh/sedekah.
- Taqwa,Beriman,ikhtiyar,ikh las.
- Berinfaq dari barang yang Halal.
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : 'Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah'.
Dan Beliau berfirman : 'Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim, Hadits 10, Hadits Arba’in An Nawawi).
Sebagai hambaNya, manusia hanya perlu keyakinan kelak doa itu akan dikabulkan. Dan, jangan pernah lelah untuk selalu memanjatkan doa. Kelak ketika semua doa itu dikabulkan, maka semua permintaan kita akan mengalir deras bak air hujan. Bak anak panah yang lepas dari busurnya, melesat cepat dan tepat sasaran.
Namun ketika seseorang merasa doanya tidak kunjung dikabulkan,
tidak jarang sejak saat itu ia pun tidak lagi berdoa dan tidak punya harapan bahwa doanya akan dikabulkan oleh Allah. Padahal sikap seperti ini dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Beliau bersabda;
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Al-Bukhari).
Dalam lafazh Muslim disebutkan: “Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.” (HR Muslim)
Kita semestinya menyadari bahwa ada banyak sebab mengapa sebuah doa tidak segera dikabulkan oleh Allah.
Kita juga hendaknya paham bahwa hikmah besar pasti selalu ada di balik tidak dikabulkannya doa dalam waktu cepat.
Di antara sebab dan hikmah itu adalah sebagai berikut;
1. bisa jadi penyebab tertundanya pengabulan doa kita adalah karena kita belum memenuhi syarat-syarat diterimanya doa. Misalnya, kita tidak menghadirkan hati, tidak khusuk dan tidak merendahkan diri saat berdoa, kita berdoa bukan pada waktu dimana doa akan mudah dikabulkan, atau kita belum memenuhi syarat-syarat doa penting lainnya.
2. terkadang doa tidak terkabul dikarenakan sebab tertentu seperti karena dosa yang kita belum bertaubat darinya, karena dosa di mana kita tidak bertaubat dengan jujur darinya, karena makanan kita mengandung syubhat, atau karena ada hak milik orang lain pada diri kita dan kita belum mengembalikannya. Karena itu, kita hendaknya bertaubat dengan taubatan nashuhah, dengan melengkapi syarat-syaratnya dan mengembalikan hak orang lain kepada pemiliknya terlebih dahulu hak orang lain tersebut masih ada pada diri kita.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
“Hai Sa’ad (bin Abu Waqqash), makanlah makanan yang baik-baik, niscaya engkau menjadi orang yang doanya dikabulkan.”
3. bisa jadi Allah tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menyimpan pahala doa kita tersebut untuk Ia berikan kepada kita di akhirat kelak atau karena Ia hendak menghilangkan keburukan dari kita.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;
“Jika di atas bumi ada seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa,
maka Ia akan mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya,
selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.“Atau Allah akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya.” (HR Al-Hakim)
4. penundaan terkabulnya doa merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah kepada seseorang.
Allah ingin menguji iman orang itu. Ketika doa tidak segera dikabulkan, syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya, “Apa yang kita minta itu ada pada Allah. Tetapi mengapa doa kita tidak segera dikabulkan?” Begitu pula, syetan akan menyusupkan bisikan-bisikan jahat lainnya. Setiap muslim harus melawan bisikan-bisikan jahat seperti itu dan mengusirnya dari dirinya, dengan segala sarana. Ia harus sadar bahwa bisa jadi Allah tidak segera mengabulkan doanya karena Allah hendak menguji imannya.
Ketika doa tidak segera dikabulkan, maka iman seseorang teruji dan terlihatlah perbedaan antara orang beriman sejati dengan orang beriman gadungan.
5. terkadang doa yang tidak segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Allah,
terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri dan berlindung diri kepada-Nya.
Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi ingat kepada Allah, tidak meminta dan berdoa kepada-Nya, padahal keduanya adalah inti ibadah.
Inilah realitas sebagian besar kita. Buktinya, jika tidak ada cobaan maka kita tidak berlindung kepada Allah.
6. bisa jadi terkabulnya doa kita justru akan menjadikan kita berbuat dosa,
akan berdampak buruk pada agama kita, atau akan menjadi fitnah bagi kita.
Atau bisa juga apa yang kita minta itu sepintas lalu baik bagi kita padahal sebenarnya tidak baik bagi kita.
Yang demikian ini terutama bagi seseorang yang mengajukan permintaan tertentu yang sangat spesifik kepada Allah dan tidak berdoa dengan doa-doa yang telah dituntunkan dalam Al-Qur’an atau yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Karena itu hendaknya kita memperhatikan doa-doa yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
7. setiap doa punya ketentuan dan takaran. Adalah tidak masuk akal, hari ini seseorang yang amat miskin dan tidak melakukan usaha yang signifikan berdoa agar ia menjadi milyarder kaya raya pada esok paginya.
Doa memiliki takaran, syarat, sebab, prolog, kerja keras, dan bahkan pengorbanan yang besar.
PADA INTINYA SEPERTI INI SAHABAT-SAHABATKU SEKALIAN
ADA SEBUAH KISAH,
Seseorang berkata kepada Ibrahim bin Adham Rahimahullah:
“Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya :
“Berdoalah kalian kepada-KU, niscaya Aku kabulkan doa kalian.” (Surat Al Mu’min ayat ke 60).
Sedangkan kami telah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekian lama
namun tidak juga Allah Subhanahu wa Ta’ala kabulkan doa kami.”
Maka beliau pun menjawab: “Hati kalian telah mati karena 10 perkara:
1. “Kalian mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala namun tidak menunaikan hak-Nya.”
2. “Kalian membaca Kitabullah namun tidak mengamalkannya.”
3. “Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah Shalllallahu ‘alaihi wa sallam namun meninggalkan Sunnahnya.”
4. “Kalian mengaku memusuhi syaitan namun sepakat dengannya.”
5. “Kalian katakan kami cinta Jannah (Syurga) namun tidak beramal untuk itu.”
6. “Kalian katakan kami takut An-Naar (Neraka) namun menggadaikan diri-diri kalian kepadanya (neraka).”
7. “Kalian katakan bahwa sesungguhnya kematian itu pasti (terjadi) namun kalian tidak bersiap-siap untuknya.”
8. “Kalian sibuk dengan aib saudara-saudara kalian dan mencampakkan aib-aib diri sendiri.”
9. “Kalian memakan nikmat Rabb kalian namun kalian tidak mensyukurinya.”
10. “Kalian mengubur jenazah-jenazah kalian dan tidak mengambil pelajaran darinya.”
Sahabat -sahabatku sekalian ada baiknya kita memperhatikan sebab musabab tidak terkabulnya sebuah Do'a.
dan pada intinya kita harus melakukan hal-hal dibawah ini;
- Tidak Bergampangan dalam hal yang haram, baik dalam hal makanan, minuman, pakaian, dan pemberian makan.
- Tidak Terburu-buru lalu menghentikan berdoa.
- Tidak Mengerjakan maksiat dan hal yang diharamkan.
- Tidak Meninggalkan kewajiban yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala wajibkan.
- Tidak Berdoa untuk maksiat atau untuk memutuskan silaturahmi.
- Melakukan Wajib dan Sunnah nya.
- Mengamalkan ilmu apa yg kita dapat.
- Terhindar dari perbuatan maksiat,Syirik,takabur,suu
- Selalu Bersyukur apa yg diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
- Meninggalkan apa yang dilarangnya.
- Tanamkan hati yang suka akan hal Sodaqoh/sedekah.
- Taqwa,Beriman,ikhtiyar,ikh
- Berinfaq dari barang yang Halal.
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : 'Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah'.
Dan Beliau berfirman : 'Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim, Hadits 10, Hadits Arba’in An Nawawi).
No comments:
Post a Comment