
Harapan dan tujuan hidup setiap manusia di dunia ini adalah, untuk 
memperoleh tempat terindah setelah kematiannya kelak, mendapatkan 
kenikmatan dan kebahagian hakiki, surga Allah SWT yang penuh keindahan 
disana.  Karena itu merupakan tujuan utama kehidupan manusia di alam 
fana.
Tidak ada seorang manusiapun yang ingin terjerumus kedalam siksaan 
pedih api neraka. Namun sangat disayangkan, tujuan utama itu terkadang 
hanya dijadikan angan-angan dan hayalan belaka oleh mayoritas manusia 
tanpa menempuh jalan dan beramal saleh yang membawa dirinya masuk ke 
dalam Surga. Tentu tindakan dan sikap seperti ini merupakan hal yang 
lucu bahkan termasuk golongan yang tidak tahu diri. Naudzubillahi 
mindzalik.
Surga hanya diperuntukkan sebagai ganjaran bagi hamba-hamba Allah 
yang saleh, yang taat terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala 
larangan-Nya. Allah swt menceritakan berbagai macam fasilitas dan 
kenikmatan yang didapatkan di dalam surga agar manusia tertarik dan 
termotivasi untuk beramal saleh, bergegas untuk beribadah dan berlomba 
dalam kebaikan. Ketika kita membuka lembaran-lembaran ayat suci al 
Quran, kita menemukan bahwa Allah SWT ketika menyebut amalan shaleh, Dia
 mengiringinya dengan menyebut ganjaran pahala dan perolehan surga yang 
dihiasai dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, berbagaimacam 
buah-buahan kesukaan manusia, kebun yang indah, istana megah yang 
terbuat dari emas dan mutiara, tempat tidur, permadani dan bantal  dari 
emas  dan permata. Tak ada kehidupan yang paling indah selain di alam 
surga sana.
Selain itu, Allah SWT juga menceritakan bahwa di dalamnya terdapat 
bidadari-bidadari cantik bermata jeli yang menjadi isteri bagi kaum Adam
 yang berada di Surga. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surat Ar 
rahman, ayat 46-54. dan surat al Waaqi’ah, ayat 11-40.
Allah juga berfirman :
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (40) أُولَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ 
مَعْلُومٌ (41) فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (42) فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
 (43) عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (44) يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِنْ 
مَعِينٍ (45) بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ (46) لَا فِيهَا غَوْلٌ 
وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ (47) وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ 
عِينٌ (48) كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ (49)
Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu
 memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah 
orang-rang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh nikmat, di 
atas tahta tahta kebesaran berhadap-hadapan. Diedarkan kepada mereka 
gelas yang berisi khamer dari sungai yang mengalir. Warnanya putih 
bersih, sedap rasanya bagi orang orang yang minum. Tidak ada dalam 
khamer itu al kohol dan mereka tiada mabuk karenanya. Disisi mereka ada 
bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, 
seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan 
baik. ( QS : Ash Shaaffaat, 40-49).
Kenapa Allah SWT menceritakan Bidadari bermata jeli yang merupakan 
isteri untuk kaum lelaki surga dan tidak menceritakan suami-suami untuk 
kaum wanita?
Allah menciptakan putera-putera Adam dengan tabiat yang unik, yaitu 
sangat tertarik dan senang terhadap wanita yang cantik. Anak Adam ini 
sanggup berkorban dan melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang 
disukainya, Maka Allah swt menyebut para bidadari yang cantik, bermata 
jeli sebagai ganjaran bagi mereka yang beriman. Dengan tujuan, agar anak
 Adam yang penuh ego ini tertarik dan berlomba-lomba beribadah kepada 
Allah, antusias beramal shaleh, dan berbuat baik terhadap sesama dan 
lingkungan alam sekitarnya.
Berbeda dengan perempuan yang memiliki sifat pemalu, bahkan sangat 
malu sekali. Tabiat wanita sekalipun suka terhadap lelaki namun perasaan
 malu yang dimilikinya dapat menahan dirinya untuk menampakan rasa suka 
itu. Dengan demikian Allah SWT tidak mendorong dan memotivasi kaum hawa 
untuk beramal shaleh dengan cara menceritakan ganjaran yang membuat 
mereka malu ketika dibaca atau didengar. Misalnya, dengan menceritakan 
keperkasaan, ketampanan, keanggunan, dan keshalehan pasangan yang mereka
 dapatkan di surga kelak.
Allah SWT tidak memotiviasi mereka dengan hal seperti itu. Namun 
dengan tidak menyebut pasangan yang mereka dapatkan, bukan berarti Allah
 SWT tidak memberikan pasangan di surga. Wanita shalehah yang tidak 
menikah di dunia atau wanita shalehah yang sudah menikah di dunia tetapi
 suaminya kelak masuk nereka, mereka akan mendapatkan pasangan lelaki 
perkasa, tampan, penuh romantis dari golongan manusia yang menyejukan 
hati dan pandangan mata mereka di dalam surga. Bagaimanapun cantik 
jelitanya bidadari di Surga sana, namun tetap lebih cantik dan mulia 
wanita shalehah yang pernah hidup di dunia. Disebabkan ibadah dan 
ketaatan yang mereka lakukan semasa hidup di dunia. Mereka tidak akan 
mengalami rasa letih, tidak akan tua dan mereka akan tetap perawan 
selama-lamanya. Subhanallah…
Rasulullah saw bersabda :
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الجنة لا يدخلها عجوز إن الله إذا أدخلهن الجنة
حولهن أبكارًا.
Dari Aisyah Radhiyallahu anha, rasulullah saw bersabda : Sungguh 
surga itu tidak dimasuki oleh perempuan tua, sesungguh Allah apabila 
memasukan mereka kedalam surga Dia akan merubahnya menjadi 
perawan-perawan. ( HR Ath Thabrani )
Hadis ini dhaif, karena di dalam sanadnya terdapat perawi bernama 
Mus’idah Bin al Yasa’, dia adalah perawi lemah. Begitu penuturan Ibnu 
Hajr al Haitsami dalam kitab Majmauz zawaidnya.
Di dalam surga tidak ada seorangpun manusia yang tidak memperoleh 
pasangan, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana hadis Rasulullah 
saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu 
Hurairah radhiallahu ‘ahu beliau bersabda,
,وَمَا فِى الْجَنَّةِ أَعْزَبُ
Tidak ada seorang pun di dalam surga itu yang sendirian (tidak mempunyai pasangan).
Jadi baik laki-laki atau perempan penghuni surga yang tidak 
mendapatkan pasangan di dunia, Allah akan menikahkan mereka di surga 
kelak dengan pasangan penghuni surga. Tidak usah merasa terzolimi karena
 sekedar Allah tidak menyebutkan pasangan bagi kaum perempuan di Surga 
kelak. Allah SWT Maha Adil terhadap hamba Nya, tak ada seorang hambapun 
yang dizolimi Nya.
No comments:
Post a Comment