Kematian yang merupakan perpisahan antara ruh dari jasadnya pasti
akan menemui setiap makhluk-Nya yang berjiwa. Tidak seorang pun mampu
menghindar atau lari darinya walau hanya sekedar meminta untuk ditunda
sesaat saja.
Kematian merupakan perpindahan dari alam dunia menuju alam akherat,
sebagaimana diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan apabila berdiri
dihadapan sebuah kuburan maka ia pun menangis hingga membasahi
jenggotnya. Dia ditanya,”Apabila engkau diingatkan tentang surga dan
neraka engkau tidak menangis akan tetapi engkau menangis karena
(kuburan) ini.” Dia pun menjawab,’Sesungguhnya Rasulullah saw
bersabda,’Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari tempat-tempat
akherat. Apabila dia selamat darinya maka keadaan setelahnya akan lebih
mudah baginya. Dan apabila dia tidak selamat darinya maka keadaan
setelahnya akan lebih berat darinya.” (HR. Tirmidzi).
Didalam hadits lain yang diriwayatkan dari Al Barro bin ‘Azib
bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah
dari adzab kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian
berkata,’Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir
(hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah para
malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan
membawa kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya
sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan
mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah
dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti
tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut)
pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang
lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat
sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat
wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi
permukaan bumi.’ Beliau saw berkata,’Mereka kemudian naik (ke langit)
dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para
malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’ Mereka
menjawab,’Fulan bin Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang
dimilikinya di dunia’ sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka
pun meminta agar dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu)
bagi mereka dan mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai
ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,’Tulislah kitab hamba-Ku ini di
‘illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungghnya darinyalah Aku ciptakan
mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku
mengeluarkan mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya.
Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya
kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku Allah.’ Keduanya
bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’ Keduanya
bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia menjawab,’Dia
adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia
menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan
membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,’Karena kebenaran
hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah
dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju
surga.’ Beliau saw bersabda,’maka terciumlah wanginya serta dilapangkan
kuburnya sejauh mata memandang.’ Beliau bersabda,’Datanglah seorang
laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi
mengatakan,’Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.’
Orang (yang beriman) itu mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan
kebaikan’ dia menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu
mengatakan,’Wahai Allah, segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada
kularga dan hartaku.
Beliau saw bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila
akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka
turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa
kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang
malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai
jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti
duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun
mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka
(malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat
sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk
yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah
mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik siapa
ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang
paling buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan
(pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw
membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk
ke lobang jarum.” Kemudian Allah berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin
di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan.
Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu
dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar
burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat
mendudukannya seraya bertanya,”Siapa Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a…
aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku
tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki yang diutus kepadamu
ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari
langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparann)
dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah
panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh
kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang
bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu
yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu
yang penuh dengan kajahatan.’ Dia menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’
Orang itu pun berkata,’Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat.” (HR.
Ahmad)
Didalam hadits tersebut dijelaskan bahwa setiap manusia yang menemui
kematian maka ruhnya akan dibawa ke langit untuk kemudian dia mengetahui
di mana tempat nya kelak apakah di surga atau di neraka dan setelah itu
dirinya akan dikembalikan ke bumi untuk dipertemukan kembali dengan
jasadnya di kuburnya. Untuk kemudian mereka akan mengalami fitnah kubur
berupa pertanyaan yang berujung kepada nikmat atau adzab kubur di alam
barzakh hingga hari kiamat.
Jadi tidak ada nash yang menjelaskan bahwa ruh (arwah) seorang yang
meninggal masih berada di sekitar rumah hingga empat puluh hari akan
tetapi ruh itu akan kembali berada dijasadnya di alam barzakh untuk
mendapatkan nikmat atau siksa kubur hingga hari kiamat.
Wallahu A’lam
No comments:
Post a Comment