Setelah sebulan penuh menjalani puasa, diharapkan kita menjadi
orang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana Allah terangkan sendiri tujuan
puasa dalam ayat-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.” QS. al-Baqarah : 183
Akan tetapi, untuk meraih derajat taqwa tidak lah semudah membalikkan
tangan. Di sana ada perjuangan yang harus di tempuh dan pengorbanan
yang harus dipersembahkan. Tidak sebagaimana anggapan kebanyakan,
Ramadhan berlalu secara otomatis manusia bersih dari dosa.
Diantara hal-hal yang menunjang seseorang meraih taqwa adalah :
1.Merasakan adanya pengawasan dari Allah
Pengawasan (muraqabatullah) merupakan factor paling besar untuk
menunjang taqwa, terutama dikala sendiri. Sementara, banyak manusia
merasa dalam pengawasan dikala terang-terangan. Namun, dikala sendiri
merasakan kebebasan melakukan maksiat.
Celakalah orang-orang yang bersikap demikian. Rasulullah bersabda :
لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا،
فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Sungguh benar-benar akan datang pada hari Kiamat sejumlah kaum
yang membawa amal-amal baiknya seperti gunung-gunung Tihamah, lalu Allah
menjadikannya bagaikan debu yang berterbangan.”
Tsauban berkata, “Ya Rasulallah, beritahu kami sifat mereka!” Rasulullah menjawab :
أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ، وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ،
وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ
إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Mereka adalah saudara kalian, dari bangsa kalian, mereka
menghidupkan malamnya sebagaimana kalian, namun mereka adalah kaum-kaum
yang melanggar larangan-larangan Allah dikala sendiri.” (HR. Ibnu Majah no. 4245. Al-Albani berkata : Shahih)
2. Membiasakan Dzikrullah
Jika kita ingat kepada Allah dalam keadaan duduk, berdiri, berbaring,
dalam perjalanan, di rumah, pada malam hari, di siang hari, niscaya
Allah akan mengurus urusan kita dan membuat kita menyukai ketaatan.
Allah berfirman :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah kepada Ku, niscaya Aku ingat kepadamu.” QS. al-Baqarah : 152
Allah juga akan menghapus kesahalan-kesalahan kita dan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar.
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar,
dan ingat kepada Allah lebih besar (keutamaanya daripada ibadah lain).
Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.” QS. al-Ankabut : 45
3. Memberikan perhatian kepada al-Qur’an
Salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah dirinya tidak bisa
dilepaskan dari al-Qur’an. Karena memang pada dasarnya al-Qur’an berisi
petunjuk kehidupan dunia dan akhirat, juga berisi hukum-hukum dan kabar
gembira yang memotivasi amal. Allah berfirman :
وَنَزَّلْنا عَلَيْكَ الْكِتابَ تِبْياناً لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدىً وَرَحْمَةً وَبُشْرى لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri.” QS. an-Nahl : 89
Karena itulah, kehidupan Rasulullah tidak lepas dari al-Qur’an.
Sebagaimana kesaksian Ummul Mukminin Aisyah ketika ditanya tentang
akhlak Rasulullah, ia menjawab :
“Akhlak beliau adalah al-Qur’an.” (HR. Ahmad no. 24601)
4. Banyak berdoa
Setelah al-Qur’an, salah satu tanda seseorang dekat dengan Allah
adalah banyaknya doa yang ia panjatkan. Tentang hal ini, Allah berfirman
:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Rabb kalian dengan rendah diri dan suara
lembut. Sesungguhnya Allah tidak senang kepada orang yang melampaui
batas.” QS. al-A’raf : 55
5. Berteman dengan orang shalih
Tidak hanya berteman, namun mengunjungi mereka, mencintai mereka dan
rindu melihat mereka. Bagaimana bisa orang bertaqwa namun berteman
dengan orang-orang fasiq? Bertaqwalah kepada Allah dengan berteman
dengan orang-orang shalih, menimba faidah dari mereka, duduk dengan
mereka dan meminta doa mereka. Rasulullah bersabda :
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Agama seseroang bergantung kepada temannya. Maka lihatlah kepada siapa ia berteman.” (HR. Ahmad no. 8028)
Taqwa harus menjadi cita-cita kita sebagai seorang muslim.
Mengusahakannya merupakan kewajiban bagi kita untuk meraih ridha-Nya.
Semoga lima hal ini dapat membantu kita untuk meraih derajat Taqwa. Wallahu a’lam bish shawab.
No comments:
Post a Comment