Keadaan ini sering admin rasakan. Dan mungkin juga sering dirasakan sama orang lain. Ya, Munafik. Orang seperti ini akan selalu ada. Kehidupan… adalah misteri bagi semua makhluk hidup di dunia ini.
Kita berjalan di atas kenyakinan yang kadang membawa kita ke dalam
keadaan yang sulit untuk dimengerti. Dan yang tersulit adalah
mengalahkan ego diri kita.
1. Menghadapi orang munafik itu, bukan mencaci makinya, bukan juga
dengan cara membuka belangnya, tapi biarkan ia munafik terus dengan
kesedihannya, kemudian pura-pura tidak tahu apa-apa.
Dengan begitu, perlahan tapi pasti akan ada orang yang dengan sendirinya memberitahumu betapa munafinya dia.
2. Menghadapi orang yang egois, bukan membencinya, bukan juga cuek
padanya, tapi perlahan-lahan menjauhinya, menjauhkan diri sepenuhnya
darinya, kemudian pura-pura tak tau menahu. Jika dia menemui orang lain, akan kamu lihat banyak yang menjauhinya.
3. Hidup seorang diri, meskipun sulit, tapi harus bisa belajar hidup
dalam kesendirian, jangan begitu gampangnya bergantung pada orang lain.
Hal ini untuk mengantisipasi agar kamu tetap bisa hidup dengan nyaman
ketika orang-orang sekitar kamu itu meninggalkan kamu suatu saat nanti.
4. Saat sakit, kamu harus utamakan pada dirimu sendiri, jangan menunggu si A atau si B yang akan memberikan perhatian padamu. Bila tiba saatnya, kamu akan rasakan siksaan itu, baik itu siksaan secara fisik atau batin (pikiran).
5. Saat tinggal sendiri di luar daerah, kamu harus sering-sering
berhubungan dengan kerabat handai taulan atau teman-teman, belajar
menerima masukan dari orang-orang yang lebih senior.
Belajar bersabar, tidak ada yang tidak bisa kamu tahan, dan tak perlu menghukum dirimu sendiri atas kesalahan orang lain.
6. Kata-kata yang dibicarakan orang lain padamu, terlepas dari apa niat awalnya, kamu boleh percaya tapi jangan sepenuhnya.
Tetapi dengarkan baik-baik dan beri tanggapan secara cermat ketika orang lain bicara, itu namanya menghargai.
7. Jangan sedikit-sedikit sentimentil terhadap orang lain, meskipun kamu benar-benar sentimental.
Tapi orang lain mungkin tidak mengerti dengan sentimental kamu, juga
tidak ada kewajiban dan tanggung jawabnya untuk itu. Begitu kamu
lampiaskan, maka itu justeru mempermalukan dan memperdalam rasa sakitmu.
8. Dalam hal apa pun, jangan mempermainkan orang lain, kalau kamu
permainkan pasti juga akan dipermainkan. Meskipun kamu pandai, tapi
bukan yang paling cerdas (masih ada yang lebih darimu).
9. Jangan mencoba merebut kepentingan orang lain, tetapi juga jangan
membiarkan orang lain semaunya merampas milikmu. Ini adalah prinsip.
10. Tidak perlu iri pada prestasi, popularitas, status, bonus orang lain. Alasannya ada lima:
Pertama, perjuangan orang lain mungkin jauh lebih keras daripada kamu, hanya saja kamu tidak melihatnya.
Kedua, benda-benda ini hanya dapat memberi kepuasan sesaat, bukan permanen, jadi abaikan saja.
Ketiga, ada aturan main yang tidak mampu kamu mainkan di sini, sementara mereka yang sanggup itu juga juga lelah.
Keempat, kamu memiliki kekurangan dari orang lain pasti memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, tunggu saja kesempatan itu.
Kelima, tidak bersaing memperebutkan semua yang tidak abadi ini, kamu akan semakin banyak teman.
Kelima, tidak bersaing memperebutkan semua yang tidak abadi ini, kamu akan semakin banyak teman.
11. Bantulah semampunya kalau memang bisa membantu orang lain.
Sebaliknya jangan memaksakan diri kalau tidak mampu berbuat apa-apa.
12. Terhadap orang yang suka bertentangan dengan kamu, pertama kamu
harus instrospeksi diri dulu secara obyektif, hilangkan penyebabnya.
13. Terhadap orang-orang yang tidak sama kebiasaannya sengan kamu,
buatlah jarak, kemudian hidup sesuai dengan kesukaan masing-masing,
tidak mempengaruhi orang lain, dan tidak perlu meminta orang lain untuk
berubah.
14. Uang adalah hasil keringat sendiri, bijaklah dalam menggunakannya.
15. Belajar membalas budi, harus bisa bersyukur, maka jalan kamu juga akan semakin lebar.
No comments:
Post a Comment