Hari akhir, kiamat, pasti terjadi. Cepat ataupun lambat. Semua yang bernyawa, akan menemui ajalnya. Tak terkecuali dengan Iblis.
Kala kiamat datang, malaikat maut mendatangi iblis. Ia bermaksud mencerabut nyawanya dengan sangat kasar. Malaikat maut pun membentak iblis.
“Berhentilah kamu Iblis Laknatullah. Rasakanlah kepedihan kematian sebagaimana yang dirasakan oleh orang-orang yang engkau sesatkan dalam beberapa abad selama engkau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah SWT terhadap kamu, maka kemanakah kamu hendak lari?”
Iblis pun mencoba melarikan diri dari malaikat maut, namun malaikat maut selalu menemukan kemana iblis berlari.
Malaikat bergerak seperti cahaya, lebih ringan daripada api. Selalu lebih cepat dibanding kecepatan iblis.Tidak ada satu pun tempat untuk bersembunyi di Hari kiamat bagi Iblis.
Iblis pun kemudian berlari menuju makam Nabi Adam. Ia lalu berkata, “Karena kamulah aku mendapat laknat.”
Dalam sekejap, Malaikat Maut telah sampai terlebih dulu di hadapan iblis. Kemudian Iblis bertanya, “Minuman dan siksaan apakah yang akan ditimpakan terhadapku?”
“Kamu akan diberi minum dari Neraka Ladha, siksa yang kamu terima serupa dengan siksa ahli neraka tapi berlipat ganda.”
Mendengar ucapan malaikat maut tersebut iblis pun jatuh berguling-guling ke tanah sambil menjerit sekuat-kuatnya. Ia kemudia berlari dari arah barat ke timur dan akhirnya sampai ke sebuah tempat dimana dia pertama kali diturunkan. Di tempat itu, iblis sudah dihadang oleh Malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.
Pada saat itu bumi bagaikan bola api karena dikerumuni oleh Malaikat Zabaniah yang menikam dengan bebatuan dari neraka, hingga iblis merasakan siksa sakaratul maut yang amat sangat pedih dan menakutkan.
Pada saat itu dipanggillah Nabi Adam as dan istrinya Siti Hawa agar melihat iblis yang sekarat.
Nabi Adam as lantas memanjatkan berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menyempurnakan Nikmat-Mu kepada kami.”
No comments:
Post a Comment