AZAB kubur merupakan suatu hal yang memang ditakuti oleh setiap
manusia. Karena dari beberapa riwayat banyak mengatakan bahwa siksa
dalam azab kubur itu sangatlah berat. Maka, banyak orang, terutama orang
Islam yang menjaga dari hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah SWT,
agar tidak mendapat azab kubur tersebut. Hanya saja, terkadang
kebanyakan orang lalai, hingga meninggalkan apa saja sebab-sebab dari
azab kubur itu.
Sebab-sebab yang membuat penghuni kubur disiksa ada dua, yakni umum
dan terperinci. Secara umum mereka disiksa karena tidak mengenal Allah,
menyia-nyiakan perintah-Nya dan berbuat maksiat.
Sedangkan sebab yang terperinci banyak disebut di dalam nas hadis. Berikut penjelasannya:
1. Tidak memakai penutup saat buang air kecil dan namimah
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ibn Abbas RA berkata bahwa Nabi
SAW melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, “Sungguh keduanya
sedang disiksa, dan mereka tidak disiksa karena dosa besar.” Kemudian
beliau melanjutkan, “Ya, yang satu karena melakukan namimah (mengadu
domba), dan yang satunya lagi tidak memakai penutup saat buang air
kecil.” Kemudian Rasulullah SAW mengambil sebuah kayu basah dan
membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada dua kubur tersebut,
dan bersabda, “Semoga siksa keduanya menjadi ringan selama kayu ini
tidak kering!”
An-Nasa’i meriwayatkan bahwa Aisyah berkata, “Seorang wanita Yahudi
masuk ke kamarku dan berkata, ‘Sungguh azab kubur (bisa) berasal dari
air seni.’ Aku menyahut, ‘Dusta engkau.’ Ia berkata, ‘Ya, sungguh kami
(penganut Yahudi) memotong kulit dan pakaian kami bila terkena air
seni.’ Sementara itu, Rasulullah SAW keluar hendak shalat pada saat
suara kami meninggi. Beliau SAW bertanya, ‘Ada apa ini?’ Aku
menceritakan apa yang wanita itu katakana. Beliau bersabda, ‘Ia benar.’
Lalu beliau tidak shalat kecuali berdoa setelahnya, ‘Ya Tuhan Jibril,
Mikail dan Israfil, lindungilah aku dari panasnya neraka dan azab
kubur’.”
Nampaknya inilah yang diisyaratkan oleh hadis bahwa Bani Israil
memotong kulit dan pakaian yang terkena air seni. Ini merupakan syariat
yang ditetapkan Allah bagi mereka. Karena itu, ketika ada orang yang
melarang hal tersebut untuk dikerjakan, maka konsekuensinya Allah akan
menyiksa mereka karena pelarangan tersebut.
Dalam hadis Abdurrahman ibn Hasanah, Rasulullah SAW bersabda, “Apakah
kalian tidak tahu apa yang menimpa seorang Bani Israil. Jika mereka
terkena air seni, mereka memotong bagian yang terkena air seni tersebut.
Lalu ia melarang mereka melakukan itu, maka ia diazab di dalam kubur.”
Rasulullah SAW memberitakan bahwa umunya siksa kubur berawal dari air
seni. Anas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bersihkan
dirimu dari air seni, karena umunya azab kubur berasal dari air seni.”
Ibn Abbas meriwayatkan dengan redaksi: “Umumnya azab kubur berasal dari
air seni maka bersihkanlah dirimu darinya.” Adapun versi Abu Hurairah,
“Kebanyakan azab kubur berawal dari air seni.”
2. Mencuri rampasan perang
MENCURI ghanimah rampasan perang termasuk dosa besar yang
dapat mengakibatkan pelakunya disiksa di dalam kubur. Abu Hurairah
berkata, “Seorang lelaki memberi hadiah seorang budak bernama id’am
kepada Rasulullah SAW. Ketika Mid’am ikut bepergian bersama Rasulullah
SAW, tiba-tiba ia terkena anak panah nyasar. Ia tewas. Orang-orang
berkata, ‘Semoga ia masuk surga!’ Mendengar ini Rasulullah SAW bersabda,
‘Sekali-kali tidak! Demi Yang Mengusai diriku, sungguh lilin yang ia
ambil pada perang Khaibar termasuk ghanimah yang belum dibagi. Lilin ini
akan menyalakan api neraka buatnya.’ Ketika orang-orang mendengar hal
itu, tiba-tiba seorang lelaki membawa satu atau dua tali kulit terumpah
untuk diserahkan kepada Nabi SAW. Beliau SAW lalu berkata, ‘Satu atau
dia tali kulit terumpah dari neraka’.” Hadis ini diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim.
Abdullah ibn ‘Amru berkata, “Dulu ada lelaki bernama Karkarah yang
bertugas menjaga barang bawaan milik Nabi yang diletakkan di punggung
hewan. Ketika ia meninggal, Rasulullah SAW bersabda, ‘Ia di neraka.’
Para sahabat pergi untuk melihatnya, lalu mereka menemukan pakaian yang
diambilnya,” (HR. Bukhari).
3. Dusta, Zina, Riba, dan Meninggalkan Al-Qur’an
Allah menunjukkan beberapa dosa yang membuat pelakunya diazab. Dalam
shahih al-Bukhari diriwayatkan bahwa Samurah ibn Jundub berkata:
Biasanya setelah shalat Nabi SAW menghadapkan wajahnya kearah kami, dan bertanya, “Siapa di antara kalian yang mimpi tadi malam?” Jika ada yang bermimpi, orang itu akan menceritakannya, lalu Nabi SAW mengatakan Masya Allah.
Biasanya setelah shalat Nabi SAW menghadapkan wajahnya kearah kami, dan bertanya, “Siapa di antara kalian yang mimpi tadi malam?” Jika ada yang bermimpi, orang itu akan menceritakannya, lalu Nabi SAW mengatakan Masya Allah.
Suatu hari beliau bertanya kepada kami, “Apakah di antara kalian ada
yang bermimpi tadi malam?” Kami menjawab, “Tidak.” Beliau berkata, “Aku
tadi malam bermimpi ada dua orang mendatangiku. Mereka memegang tanganku
dan membawaku ke tanah yang suci. Di sana ada laki-laki yang sedang
duduk dan laki-laki yang berdiri di sampingnya dengan besi pengait di
tangannya. Besi itu dimasukkan ke sudut mulut lelaki yang duduk, lalu
ditarik sampai mencapai tengkuk, kemudian sudut mulut yang lain ditarik
seperti itu, sehingga kedua sudut mulutnya terpaut. Setelah itu,
keadaannya pulih sedia kala, dan ia diperlakukan lagi seperti itu.
Aku bertanya, “Apa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab,
“Jalanlah!” Lalu kami berjalan sampai bertemu dengan seorang lelaki yang
sedang berbaring dan seorang lagi yang berdiri dekat kepalanya sambil
memegang batu, lalu dengan batu itu ia menghancurkan kepala lelaki yang
berbaring. Setelah ia memukulnya, batu tersebut menggelinding, lalu ia
pergi untuk mengambilnya lagi. Ketika ia kembali, kepala lelaki yang
hancur tadi sudah menyatu kembali dan pulih seperti sedia kala, lalu ia
memukulnya lagi.
Aku bertanya, “Siapa ini?” Kedua orang yang membawaku menjawab,
“Jalanlah!” Kami berjalan dan menemukan sebuah lubang mirip tungku dari
tembikar untuk membakar roti, yang atasnya sempit, bawahnya luas dan
dibawahnya api menyala. Jika api itu mendekat, orang-orang di dalamnya
segera naik sampai mereka nyaris keluar. Jika api padam, mereka kembali
turun ke bawah. Di dalam lubang itu terdapat laki-laki dan perempuan
telanjang.
Aku bertanya, “Siapa mereka ini?” Kedua orang yang membawaku
menjawab, “Jalahnlah!” Kami lalu berjalan dan sampai ke sebuah sungai
darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki berdiri, dan di tengah
sungai (menurut versi Yazid dan Wahab ibn Jarir dari Jarir ibn Hazim: di
pinggir sungai) ada seorang lelaki yang di hadapannya ada batu. Jika
orang itu ingin keluar dari sungai, lelaki di pinggir atau di tengah
sungai melempari mulutnya dengan batu sehingga ia kembali ke tempatnya
semula. Setiap kali ia akan keluar dari sungai, ia dilempar dengan batu
sehingga kembali lagi
No comments:
Post a Comment