Oleh: Fachriy Aboe Syazwiena
 
SEORANG lelaki di Saudi memiliki tetangga yang tak pernah sholat dan berpuasa. Suatu hari, dia bermimpi kedatangan lelaki.
Dalam mimpinya itu, lelaki tadi memintanya agar mengajak tetangganya yang tak pernah shalat untuk umrah.
Ia dikejutkan oleh mimpinya namun ia tak hiraukan. Anehnya mimpi yang
 sama terulang. Akhirnya ia mendatangi seorang syaikh untuk bertanya 
tentang mimpi tsb. Syaikh berujar bhw jika mimpi terulang lagi, ia mesti
 merealisasikan mimpinya itu.
Dan benar saja, ia bermimpi lagi. Lantas ia mengunjungi tetangganya untuk menawarkannya umrah bersama.
“Ayo umrah bersama kami.”
“Bagaimana aku akan umrah sementara aku tak pernah sholat.”
“Tenang saja. Aku akan mengajarkanmu sholat.”
Ia pun mengajarkannya kemudian lelaki itu mengerjakan sholat.
“Baik, aku sudah siap. Mari berangkat. Tapi, bagaimana aku umrah sementara aku tak tahu caranya.”
“Nanti di mobil kuajari.”
Keduanya dgn senang hati berangkat untuk umrah dengan menggunakan 
mobil. Setelah tiba, mereka melakukan tuntunan yang disyariatkan.
Selesailah prosesi. Keduanya akan kembali pulang.
“Sebelum balik, adakah engkau ingin melakukan sebuah amal yang engkau anggap penting?” Tanyanya kepada tetangganya.
“Iya. Aku ingin shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.”
Sang tetangga pun sholat dan terjadilah hal yang menakjubkan. Ia meninggal dalam keadaan bersujud.
Lelaki yang membawanya kaget dan tersentak. Bagaimana mungkin lelaki 
yang hadir dalam mimpinya dan diajak umrah meninggal seolah-olah dia 
adalah wasilah kematiannya.
Akhirnya, jenazah dibawa pulang ke rumah istrinya. Ia bertanya dalam 
hati, bagaimana mungkin lelaki yang tak pernah shalat dan puasa 
meninggal saat umrah dalam keadaan sujud husnul khatimah? Ia berpikir 
pastilah ada amal spesial dan rahasia yang dilakukannya.
Kepada istri lelaki tadi, ia bertanya tentang ini.
“Kami memiliki tetangga seorang wanita tua renta. Suamiku begitu 
menyayanginya. Suamiku selalu membuat sendiri sarapan, makan siang dan 
makan malam lalu mengantarkannya kepada wanita tua itu. Wanita itu 
kerapkali mendoakan husnul khatimah untuk suamiku,” ujar sang istri.
——–
——–
Kisah di atas kami terjemahkan dari akun seorang ikhwah (Mesir).
Kami teringat nasihat syaikh Rajihi di kelas:
“Usahakan ya ikhwan,” kata syaikh, “kalian mesti memiliki amal 
rahasia yang hanya Allah dan engkau saja yang tahu. Ini akan membantu 
kalian mengarungi dunia dan negeri akherat.”
Pemuda dalam kisah di atas memiliki amal rahasia yaitu memberi makan 
wanita tua yang merupakan tetangganya. Ia pun berteman dengan orang 
shalih yang merupakan wasilah menuju husnul khatimahnya.
“Sungguh,” tutur syaikh Sami di hadapan kami, “banyaklah berteman dengan orang-orang sholeh, penghafal Alquran, dan lainnya.”
No comments:
Post a Comment