Selama ini dan dijaman ini kita serinng membahas kekayaan orang orang tenar di dunia ini. Nah, sekarang yang mau kita bahas adalah kekayaan salah seorang sahabat Rasulullah, yaitu Utsman Bin affan. Banyak orang yang tak tahu bahwa banyak dari sahabat nabi yang
adalah orang-orang yang kaya raya. Utsman bin Affan adalah salah
satunya. Ia dikenal sebagai pedagang kaya raya namun sangat dermawan.
Banyak bantuan ekonomi yang diberikan oleh Utsman kepada umat Islam di
awal dakwah Islam.
Kisah-kisah soal kekayaan dan kedermawanan
Utsman bin Affan banyak tertulis di berbagai literatur. Salah satunya
adalah saat perang Tabuk. Dalam perang tersebut, para sahabat berlomba
menyumbangkan hartanya untuk keperluan perang, dan kala itu, Utsman bin
Affan menyumbangkan 950 ekor unta dan 50 ekor kuda serta uang tunai
sebesar 1.000 dinar. Jika kita sesuaikan dengan harga zaman sekarang di
mana harga unta adalah sebesar Rp14 juta per ekor, harga kuda perang
arab sebesar Rp1,2 miliar, dan nilai dinar (emas 4,25 gram) adalah Rp2,6
juta, itu artinya, dalam perang Tabuk, Utsman menyumbang tak kurang
dari Rp75,6 miliar.
Kisah lainnya adalah ketika wilayah Hijaz pada
masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar yang diancam bahaya kelaparan
karena panen gandum banyak yang rusak. Dalam kondisi tersebut, Utsman
menyedekahkan 500 ton gandum yang diangkut oleh seribu ekor unta untuk
orang-orang miskin di Hijaz.
Jika kita ambil harga tepung gandum
utuh per kilo adalah Rp70 ribu, maka 500 ton gandum yang disedekahkan
oleh Utsman saat ini di zaman sekarang adalah setara dengan Rp35 miliar.
Dengan kisah-kisah kedermawanannya yang luar biasa ini, bisa dibayangka betapa kayanya seorang Utsman bin Affan. Nah, lalu, berapakah jumlah kekayaan Utsman bin Affan?
Menurut
kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, Juz 7, hal. 214, Ibn Katsir, disebutkan
bahwa Utsman memiliki simpanan uang sebesar 151 ribu dinar dan seribu
dirham (satu dinar setara 4,25 gram emas dan satu dirham setara 3,11
gram perak).
Disebutkan pula bahwa Utsman mewariskan properti
sepanjang wilayah Aris dan Khaibar. Utsman juga memiliki tarikah atau
harta peninggalan 30 juta Dirham dan 150 ribu dinar.
Selain itu, Utsman juga punya unta dan kuda yang jumlahnya sangat banyak, lebih dari 1000 ekor.
Dalam
kitab kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, disebutkan bahwa total kekayaan
Utsman mencapai 2.532.942.750.000 (Dua Triliun, Lima Ratus Tiga Puluh
Dua Milyar, Sembilan Ratus Empat Puluh Dua Juta, Tujuh Ratus Lima Puluh
Ribu Rupiah).
Nah, nilai kekayaan yang besar itu ternyata bukan
nilai statis, sebab sampai sekarang, nilai kekayaan Utsman bin Affan
masih terus bertambah. Seperti diketahui, Utsman bin Affan
memiliki tabungan atas namanya sendiri pada salah satu bank di Saudi
Arabia. Dari tabungan tersebut, kini telah berdiri hotel bintang lima di
area eksklusif dekat Masjid Nabawi dengan nama Hotel Usman bin Affan.
Potensi kekayaannya dari hotel ini bisa mencapai Rp.150 Miliar lebih per
tahun.
Tabungan itu adalah hasil pengembangan hartanya yang
bersumber dari sumur Bi’ru yang dulu ia beli dengan harga 38.000 dirham
yang kemudian ia wakafkan untuk kepentingan umat Islam. Sumur itu
ternyata dijaga dan dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah
Usmaniyah (Turki Usmani) hingga berlanjut di masa Kerajaan Arab Saudi.
Dari
tabungan tersebut, Utsman juga punya kebun kurma yang besar dengan
jumlah pohon mencapai sekitar 1550 pohon. Kebun itu dikelola oleh
Kementrian Pertanian Arab Saudi. Hasil dari kebun tersebut setengahnya
diberikan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin, sedangkan setengahnya
lagi dimasukkan ke akun rekening Utsman bin Affan.
Rekening atas nama Utsman bin Affan tersebut sekarang dipegang oleh Kementerian Wakaf Pemerintah Arab Saudi.
Hingga
saat ini, Utsman tercatat menjadi satu-satunya sahabat nabi yang punya
akun rekening dan akta tanah yang tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah
atas namanya sendiri.
https://mojok.co/red/rame/nafkah/betapa-besarnya-kekayaan-utsman-bin-affan-satu-satunya-sahabat-nabi-yang-punya-nomor-rekening/
“Orang
yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling
tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah
Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin
Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit.
Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)
———————————————————————————–
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling
kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap
kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal
itu tuduhan yang keji terhadap
dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan
keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar
hal-hal negatif tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita
dan berprasangka baik di hati kita.
Nasab dan Sifat Fisikinya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin
Adnan (
ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu
asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib,
bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki
kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya,
kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh
di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang
lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar,
berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus,
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang
mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah
hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus
angin yang kencang.
– Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang
laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata
lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki
meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan
ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman
bin Affan.
– Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal
radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya,
ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata
Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di
sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,
ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih
berat dari mereka.” (
al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya
orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan
salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka
lebih berat dibanding seluruh orang-orang terbaik tersebut.
– Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya
Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang
lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian
(mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau
bertemu denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali.
(HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak,
“Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi,
lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh.
(HR. Hakim dalam
Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata,
“Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat
melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan
aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau
bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’.
Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok
hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam
ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang
mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan
kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke
dalam surga yang penuh kedamaian.
Read more https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html
“Orang
yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling
tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah
Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin
Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit.
Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)
———————————————————————————–
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling
kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap
kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal
itu tuduhan yang keji terhadap
dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan
keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar
hal-hal negatif tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita
dan berprasangka baik di hati kita.
Nasab dan Sifat Fisikinya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin
Adnan (
ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu
asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib,
bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki
kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya,
kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh
di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang
lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar,
berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus,
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang
mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah
hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus
angin yang kencang.
– Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang
laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata
lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki
meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan
ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman
bin Affan.
– Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal
radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya,
ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata
Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di
sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,
ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih
berat dari mereka.” (
al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya
orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan
salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka
lebih berat dibanding seluruh orang-orang terbaik tersebut.
– Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya
Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang
lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian
(mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau
bertemu denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali.
(HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak,
“Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi,
lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh.
(HR. Hakim dalam
Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata,
“Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat
melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan
aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau
bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’.
Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok
hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam
ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang
mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan
kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke
dalam surga yang penuh kedamaian.
Read more https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html
“Orang
yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling
tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah
Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin
Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit.
Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)
———————————————————————————–
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling
kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap
kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal
itu tuduhan yang keji terhadap
dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan
keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar
hal-hal negatif tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita
dan berprasangka baik di hati kita.
Nasab dan Sifat Fisikinya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin
Adnan (
ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu
asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib,
bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki
kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya,
kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh
di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang
lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar,
berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus,
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang
mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah
hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus
angin yang kencang.
– Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang
laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata
lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki
meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan
ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman
bin Affan.
– Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal
radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya,
ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata
Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di
sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,
ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih
berat dari mereka.” (
al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya
orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan
salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka
lebih berat dibanding seluruh orang-orang terbaik tersebut.
– Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya
Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang
lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian
(mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau
bertemu denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali.
(HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak,
“Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi,
lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh.
(HR. Hakim dalam
Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata,
“Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat
melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan
aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau
bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’.
Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok
hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam
ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang
mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan
kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke
dalam surga yang penuh kedamaian.
Read more
https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html
“Orang
yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling
tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah
Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin
Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit.
Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)
———————————————————————————–
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling
kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap
kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal
itu tuduhan yang keji terhadap
dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan
keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar
hal-hal negatif tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita
dan berprasangka baik di hati kita.
Nasab dan Sifat Fisikinya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin
Adnan (
ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu
asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib,
bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki
kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya,
kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh
di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang
lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar,
berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus,
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang
mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah
hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus
angin yang kencang.
– Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang
laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata
lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki
meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan
ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman
bin Affan.
– Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal
radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya,
ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata
Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di
sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,
ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih
berat dari mereka.” (
al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya
orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan
salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka
lebih berat dibanding seluruh orang-orang terbaik tersebut.
– Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya
Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang
lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian
(mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau
bertemu denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali.
(HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak,
“Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi,
lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh.
(HR. Hakim dalam
Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata,
“Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat
melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan
aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau
bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’.
Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok
hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam
ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang
mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan
kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke
dalam surga yang penuh kedamaian.
Read more
https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html
“Orang
yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling
tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah
Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin
Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit.
Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)
———————————————————————————–
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling
kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap
kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal
itu tuduhan yang keji terhadap
dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan
keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar
hal-hal negatif tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita
dan berprasangka baik di hati kita.
Nasab dan Sifat Fisikinya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin
Adnan (
ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu
asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib,
bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki
kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya,
kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh
di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang
lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar,
berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus,
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang
mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah
hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus
angin yang kencang.
– Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang
laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata
lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki
meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan
ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman
bin Affan.
– Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal
radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya,
ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata
Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di
sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,
ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih
berat dari mereka.” (
al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya
orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan
salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka
lebih berat dibanding seluruh orang-orang terbaik tersebut.
– Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya
Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang
lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian
(mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau
bertemu denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali.
(HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak,
“Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi,
lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh.
(HR. Hakim dalam
Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata,
“Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat
melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan
aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau
bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’.
Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok
hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam
ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang
mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan
kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke
dalam surga yang penuh kedamaian.
Read more
https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html
“Orang
yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling
tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah
Muadz bin Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin
Ka’ab), dan yang paling mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit.
Setiap umat mempunyai seorang yang terpercaya, dan orang yang terpercaya
di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.” (HR. Ahmad dalam
Musnad-nya 3:184)
———————————————————————————–
Utsman bin Affan, khalifah rasyid yang ketiga. Ia dianggap sosok paling
kontroversial dibanding tiga khalifah rasyid yang lain. Mengapa dianggap
kontroversial? Karena ia dituduh seorang yang nepotisme, mengedepankan
nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja hal
itu tuduhan yang keji terhadap
dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang dinikahkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dua orang putrinya.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak sedang menanggapi
tuduhan-tuduhan terhadap beliau. Penulis akan memaparkan
keutamaan-keutamaan beliau yang bersumber dari ucapan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tujuannya agar kita berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar
hal-hal negatif tentang Utsman, kita lebih bisa mengontrol lisan kita
dan berprasangka baik di hati kita.
Nasab dan Sifat Fisikinya
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin
Adnan (
ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang putri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu
asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib,
bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini memiliki
kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi dua orang putri beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya,
kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh
di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang yang terbaik untuk menjadi suami putrinya.
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang
dijamin masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan
salah seorang khalifah al-mahdiyin, yang diperintahkan untuk mengikuti
sunahnya.
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang
lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendirian yang besar,
berbahu bidang, rambutnya lebat, dan bentuk mulutnya bagus.
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus,
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang
mulia, sangat pemalu, dermawan, dan terhormat. Terlalu panjang untuk
mengisahkan kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk
kehidupan akhirat, menolong orang lain, dan berderma seolah-olah
hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu kapuknya terhembus
angin yang kencang.
– Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang
laki-laki lain meminta diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.” Ternyata
lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang lelaki
meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan
ia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai
dengan cobaan yang menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman
bin Affan.
– Kedudukan Utsman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muadz bin Jabal
radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya,
ternyata aku lebih berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di
satu daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata
Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan Umar di
sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,
ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih
berat dari mereka.” (
al-Ma’rifatu wa at-Tarikh, 3: 357).
Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-Khattab.
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
dibandingkan seluruh umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya
orang-orang terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan
salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka
lebih berat dibanding seluruh orang-orang terbaik tersebut.
– Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang-orang Yang Akan Memberontaknya
Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah
mengutus seseorang untuk memanggil Utsman. Ketika Utsman sudah datang,
Rasulullah menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah
menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang
lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
pundak Utsman adalah
“Wahai Utsman, mudah-mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian
(mengamanahimu jabatan khalifah), dan jika orang-orang munafik ingin
melepaskan pakaian tersebut, jangalah engkau lepaskan sampai engkau
bertemu denganku (meninggal).” Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali.
(HR. Ahmad).
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak,
“Aku berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi,
lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka
pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh.
(HR. Hakim dalam
Mustadrak, 3: 103).
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata,
“Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat
melihatmu. Jika engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman
tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan
aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau
bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’.
Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok
hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu Saad dalam
ath-Thabaqat, 3: 75).
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang
mungkin tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan
aib-aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang dituduhkan
kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin Affan dan memasukkannya ke
dalam surga yang penuh kedamaian.
Read more
https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html