Informasi tentang kandungan bahan
pengawet yang ada dalam mi instan tidak menjadi halangan bagi
penggemarnya untuk mengonsumsi makanan ini. Walaupun bukan makanan yang
menyehatkan, mi instan tetap digemari banyak orang. Selain rasanya yang
enak dan gurih, penyajiannya pun sangat praktis. Seperti makanan instan
lainnya mi cepat saji ini pun dapat menggangu kesehatan Anda jika
terlalu sering dikonsumsi.
Pakar gizi, dr Titi Sekarindah memaparkan bahwa mi instan tidak anjurkan
dikonsumsi oleh orang yang gemuk, hipertensi atau diabetes. Karbohidrat
yang terkandung di dalam mi instan ini sudah mengalami proses
berkali-kali yang membuatnya mudah sekali diserap sehingga dapat
meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Selain itu, di dalam bumbu
mi instan ini juga mengandung kadar garam dan pengawet seperti
monosodium glutamat (MSG) yang tinggi, sehingga pada orang yang memiliki
hipertensi, kegemukan dan diabetes dianjurkan tidak mengonsumsi mi
instan.
Sementara kandungan lilin yang selama ini diyakini ada dalam mi
instan umumnya akan meleleh atau hilang ketika direbus, untuk itu jika
seseorang membuat mi instan sebaiknya air rebusannya tidak dikonsumsi.
Sebaiknya jangan makan mi instan setiap hari. Usahakan sekali dalam
semin
Setiap orang harus mengonsumsi pola makan yang seimbang yaitu
mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak dan juga banyak sayuran.
Hal ini agar nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi.
Untuk itu bagi yang sangat menggemari mi instan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Jangan makan mie instan dalam kondisi mentah, belum direbus.
2. Jangan terlalu sering makan mi instan, minimal seminggu sekali.
No comments:
Post a Comment