Istidraj - "Kesenangan sesaat yang akan digantikan
dengan adzab"
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Sahabat MTO mungkin pernah melihat orang-orang yang gemar berbuat dosa
tetapi hidup mereka justru terlihat bahagia dan menyenangkan seolah
ALLAH melimpahkan nikmatnya untuk mereka. Kenapa hal ini bisa terjadi ?
Silahkan simak uraian berikut ini :
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ
فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا
اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
“(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau
di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS. Luqman: 16).
Baca dan pahami juga ayat yang ini :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az
Zalzalah: 7-8)
Dzarrah : biji / benda dengan ukuran terkecil.
Jadi, tidak mungkin jika keburukan akan ALLAH balas dengan kebaikan,
atau sebaliknya. Yang pasti, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan,
keburukan akan dibalas dengan keburukan.
Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا
يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ
اسْتِدْرَاجٌ
“Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang
hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu
hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah,
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ
شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً
فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)
(HR. Ahmad, no.17349, Thabrani dalam Al-Kabir, no.913, dan disahihkan
Al-Albani dalam As-Shahihah, no. 414).
Jika ada orang yang berbuat dosa tetapi mendapat kesenangan dan tidak
mendapat adzab dari ALLAH maka bisa jadi itu adalah istidraj. Kesenangan
tersebut hanyalah kesenangan sesaat di dunia yang akan dibalas /
digantikan dengan adzab / siksaan oleh ALLAH baik segera di dunia atau
di akhirat.
Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja (Arab: درج ) yang
artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara
istidraj dari Allah kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang
diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah
biarkan orang ini dan tidak disegerakan adzabnya. Allah berfirman,
سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُونَ
“Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah
kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-Qalam: 44)
Semua tindakan maksiat yang Allah balas dengan nikmat, dan Allah membuat
dia lupa untuk beristighfar, sehingga dia semakin dekat dengan adzab
sedikit demi sedikit, selanjutnya Allah berikan semua hukumannya, itulah
istidraj.
Kenapa ALLAH berbuat demikian ? Kenapa ALLAH tidak memberi hidayah saja
dan menyadarkan mereka ?
Itu karena hidayah tidak akan diberikan kepada mereka yang menutup
hatinya dan tidak bersedia menerima petunjuk ALLAH, bahkan mereka
menjadikan kebaikan yang diajarkan ALLAH sebahai bahan untuk
mengolok-olok. Hidayah bisa saja datang kepada orang yang dzolim dan
gemar berbuat dosa jika kemudian orang tersebut membuka hatinya untuk
menerima petunjuk-petunjuk ALLAH yang terdapat dalam ajaran agama.
Wallaahu a'lam bish-showab...
Silahkan share & bantu teman-teman di facebook untuk diTAG pada foto
ini.
Mohon ajak teman-teman & saudara sesama Muslim di facebook untuk
bergabung dengan page "Majelis Ta'lim Online".
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan
maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya” {HR. Muslim} (
Hadist ini diriwayatkan juga oleh : Tirmidzi, An-Nasai, )
Friday, October 21, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dukhon
Saat ini di dunia dan juga tentu saja termasuk indonesia, sedang perjadi pandemi yang berasal dari corona. Nama legkapnya virus corona. Ata...
-
Termasuk di antara manfaat yang dapat dipetik dari sholat berjamaah ialah saling memberikan pengajaran ilmu syari antar jamaah satu den...
-
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Jilat” berarti perbuatan dengan mengeluarkan atau menjulurkan lidah dan menempelkannya ke ses...
-
Mungkin bukan cuman saya yang bertanya atas dasar apa pembagian mushaf menjadi (beberapa) juz dan (beberapa) hizb? Kenapa seperempat hiz...
No comments:
Post a Comment