Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw.
Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.
Berikut ini 5 fakta tentang adzan yang akan membuat Anda terkagum-kagum
1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung “Kekuatan Supranatural”
Ketika azan berkumandang, kaum yang bukan sekadar muslim, tetapi juga
beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera
menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran
psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung
secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi)
mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah shalat berjamaah.
2. Asal Mula yang Menakjubkan
Pada zaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat
waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara.
Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera ketika waktu shalat itu
tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet,
dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan
kurang cocok.
Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang
memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz
adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah
bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di
rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya
dan berkata: ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan hak, ya Rasulullah, aku
benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu
Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.” Yang kemudian Rasulullah
menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan
panggilan shalat.
3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa-Peristiwa Penting:
Adzan digunakan Islam untuk memanggil umat untuk melaksanakan shalat.
Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat enting. Ketika
lahirnya seorang bayi, ketika peristiwa besar .
Peristiwa besar yang dimaksud adalah:
Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa
yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana
Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah,
dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus
menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu
Bilal Mengumandangkan adzan diatas Ka’bah
Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel
jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri kekaisaran Romawi Timur.
lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka
Sofia. Lalu mengumandangkan adzan di sana sebagai tanda kemenagan
meraka.
4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan
Sejak pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar
1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari .
berarti 1500 tahun X 356 hari= 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah
umat islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam
saat ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2
juta muadzin saja. Hasilnya = 534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000
dikalikan 5 = 5.340.000.000.000
5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan
Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di
Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan
selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula
sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di
Malaysia.
Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari
Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan
berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India,
dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh
kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu
adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan
Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat
puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di
Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan
Muscat.
Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan
kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah
dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu
jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam
tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang
sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah
jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu
yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui
seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan
kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu
tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah
dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan
Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira
satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama
setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah
dimulai di Sulawesi. Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan
Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.
Masyaallah.
No comments:
Post a Comment