Sifat alami manusia condong untuk melakukan sesuatu dengan terburu-buru. Sehingga seringkali dia terperangkap dalam kesalahan karena memilih langkah sebelum memikirkan akibat dan efek yang dihasilkan oleh sikap tersebut.
Allah swt menggambarkan dalam firman-Nya,
وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ ۖ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا
“Dan Manusia (seringkali) berdoa untuk keburukan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS.Al-Isra’:11)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ
“Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa.” (QS.Al-Anbiya’:37)
Karena itu pula manusia terburu-buru ingin merasakan kenikmatan di dunia dan melupakan kenikmatan yang lebih besar nanti di akhirat.
كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ
“Tidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia.” (QS.Al-Qiyamah:20)
Ayat-ayat ini ingin mengingatkan kepada kita untuk belajar tenang dan tidak terburu-buru dalam melakukan sesuatu atau mengambil sikap. Renungkan dan pikirkan terlebih dahulu, apa akibat dan hasil dari perbuatan itu.
Tapi bukan berarti ayat-ayat ini mengajak kita untuk bersantai dan menunda pekerjaan !
Dalam kebaikan kita selalu didorong untuk bergegas melakukannya. Bukankah Allah swt berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu.” (QS.Ali ‘Imran:133)
Bahkan Allah memuji hamba yang bergegas dan bercepat-cepat dalam melakukan kebaikan.
أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
“Mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.” (QS.Al-Mu’minun:61)
Tapi yang dimaksud dengan jangan terburu-buru adalah dalam hal-hal yang tidak kita pikirkan akibatnya. Sebelum melakukan satu, pelajari dulu, pikirkan dulu secara matang baru kemudian ambillah langkah !
Namun tetap dalam Islam ada hal-hal yang harus dilakukan secara cepat, seperti :
Bila melakukan dosa, segera bertaubat. Jangan lagi ditunda !
Gadis yang telah waktunya menikah kemudian ada lelaki baik-baik yang meminangnya, maka segera nikahkan.
Memberi makan tamu ketika telah masuk waktu makan, maka cepatlah hidangkan.
Bila memiliki hutang, maka segera lunasi ketika ketika telah mendapatkan uang.
Ya, seringkali manusia terperangkap karena sifat tergesa-gesa. Maka pikirkan semua akibatnya sebelum engkau memulai langkah !
Karena itu Islam selalu mengajak kita untuk bertabayun. Jangan cepat menilai dan memvonis.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS.Al-Hujurat:6)
No comments:
Post a Comment