Begitu Mulia dan Tingginya derajat Rasulullah Saw disisi Allahu Swt sampai bacaan kepada Beliau Saw bisa dijadikan maskawin (mahar). Inilah yang dilakukan oleh Nabi Adam ketika hendak menikahi Hawa. Atas petunjuk Allahu Swt, Nabi Adam diperintahkan memberikan maskawin kepada Hawa yang berupa bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Ini menunjukkan bahwa derajat Rasulullah Saw lebih Tinggi Nan Agung dari pada Nabi Adam, juga sebagai bentuk Penghormatan Nabi Adam kepada Nabi akhir zaman ( Rasulullah Saw ),Padahal saat itu Nabi Muhammad Saw belum lahir, ada selisih waktu ribuan tahun jarak antara Pernikahan Nabi Adam dengan kelahiran Nabi Muhammmad Saw, Namun NUR MUHAMMAD SAW sudah Memancar menerangi Jagad Raya ini, karena kelahiran Beliau Saw didunia adalah sebagai RAHMATAN LIL ALAMIN. Adapun kisah Pernikahan Nabi Adam As dengan Hawa diceritakan dalam kitab As- Sabiyyatu Fi Mawaidhil Birriyat Sebagai Berikut :
Pernikahan Nabi Adam dgn Hawa dilaksanakan pada Hari Jum'ah. Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Ia menerima hadits dari Rasulullah Saw, Beliau Saw Bersabda : Allahu Swt menciptakan Nabi Adam pada hari jum'ah, Allahu Swt menempatkan Nabi Adam ke surga pada hari jum'ah, Allahu Swt mengeluarkan Nabi Adam dari surga pada hari jum'ah, Allahu Swt menerima taubat Nabi Adam pada hari jum;ah. Tidak ada saat yang sesuai bagi seorang yang berdoa kepada Allahu Swt pada hari jum'ah, kecuali Allahu Swt akan mengabulkan doanya. Adapun kisah Pernikahan Nabi Adam dengan Hawa adalah sebagai berikut : Ketika Allahu Swt menciptakan Adam As, maka Adam melihat dilangit dan dibumi, tidak ada seorangpun yang sejenis dengannya. Keadaan ini membuat hatinya gelisah karena tiadanya teman yang sejenis dengannya.
Pada suatu hari tatkala Nabi Adam sedang duduk, tiba-tiba ia mengantuk. Antara tidur dan bangun, Allahu Swt memerintahkan kepada Jibril untuk mengeluarkan tulang rusuk dari pinggang kirinya. Pada waktu itu,
Nabi Adam tidak merasakan sakit sama sekali. Dari tulang rusuk Nabi Adam tadi Allahu Swt menciptakan Hawa, termasuk semua
kemanisan, keanggunan, kecantikan, keelokan diletakan pada Hawa sampai hari kiamat.
Allahu Swt juga meletakkan sifat kebersihan, kesopanan pada diri Hawa. Sedangkan semua sifat kerinduan, kecintaan, kesenangan dan kasih sayang diletakkan Allahu Swt dihati Nabi Adam, Sehingga Hawa
adalah Makhluk Allahu Swt yang sangat
merindukan dilangit dan dibumi. Kemudian Allahu Swt memberi pakaian pada Hawa dengan 70 perhiasan dari aneka macam
perhiasan surga , memberinya mahkota dan mendudukkannya diatas kursi yang terbuat dari emas.Ketika Nabi Adam bangun dari tidurnya, Allahu Swt memperlihatkan Hawa kepada Nabi Adam, maka Nabi Adam bertanya kepada Hawa :
Siapa engkau ini??? . Dan untuk siapa engkaudiciptakan???
Hawa menjawab : Aku diciptakkan untuk dirimu.
Nabi Adam berkata : Kalau begitu, Kemarilah Engkau!!!
Kata Hawa : Engkau sajalah yang Kemari...
Akhirnya Nabi Adam berdiri menuju ketempat Hawa.
Dari kejadian diatas akhirnya berlakulah adat kebiasaan dengan perginya seorang lelaki menuju ketempat seorang wanita. Setelah Nabi Adam dengan Hawa dan hendak memegang tubuhnya, tiba-tiba Nabi Adam mendengar seruan : Wahai Adam, tahanlah dulu, sesungguhnya pergaulanmu dengan
Hawa masih belum Halal kecuali dengan sedekah dan pernikahan. Kemudian Allahu SWT memerintahkan untuk menghias surga serta mepercantik Hawa, termasuk beraneka hidangan surga juga disiapkan. Selanjutnya Allahu Swt memerintahkan malaikat yang ada dilangit untuk berkumpul dibawah pohon thuba. Para malaikat yang sudah berkumpul dibawah pohon thuba memuji kepada Allahu Swt secara terus menerus dengan sendirinya. Lalu Allahu Swt menikahkan Hawa dengan Adam, Allahu Swt berfirman : Segala puji itu untuk memuja-Ku, kebesaran itu kain-Ku, keagungan itu selendang-Ku , dan makhluk seluruhnya adalah hamba-Ku. Aku menyaksikan malaikat-Ku yang menempati langit-Ku, Aku nikahkan Hawa dengan Adam dengan keindahan ciptaan-Ku atas suatu maskawin membaca tasbih dan tahlil kepadaKu. Kemudian para Ghilman (pelayan surga) dan malaikat menaburkan Intan Permata dan Yakut. Setelah itu, Para malaikat menyerahkan Hawa kepda Adam, maka Hawa meminta maskawin kepada Adam. Selanjutnya Nabi Adam bertanya kepada Allahu Swt :
Wahai Tuhanku, apa yang harus aku berikan pada hawa sebagai maskawin, apakah itu berupa emas atau perak, atau jauhar?
Allahu Swt menjawab : Bukan itu maskawinya.
Nabi Adam bertanya lagi : Wahai Tuhanku,
Apakah aku harus berpuasa, melakukan shalat dan membaca tasbih kepada-Mu?
Allahu Swt menjawab : Bukan itu maskawinnya.
Nabi Adam bertanya lagi : Wahai Tuhanku., apakah maskawinnya hawa itu?
Maka Allahu Swt berfirman : Maskawin hawa adalah engkau membaca shalawat 10 kali kepada nabi-Ku dan pilihan-Ku, yaitu nabi Muhammad Saw, yang menjadi junjungan
para utusan dan menjadi penutupnya para nabi.
Allahu Swt berfirman kepada nabi Adam:
BACALAH SHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW Sehingga AKU MengHalalkan hawa kepadamu. Allahu Swt berfirman kepada umat Muhammad Saw : Bacalah SHALAWAT KEPADA MUHAMMAD,& bacalah Salam Kepadanya sehingga AKU MengHARAMkan Neraka buat kalian, dan bacalah SHALAWAT KEPADA MUHAMMAD Sehingga AKU MengHALALkan surga buat kalian. Ibnu Jauzi meriwayatkan dlm kitab Salwatul Ahzan : Sesungguhnya Adam ketika ingin mendekat kepada Hawa, lantas Hawa minta kepadanya agar diberi maskawin. Adam bertanya kepada Tuhannya : Wahai Tuhanku, maskawin apa yg pantas aku berikan kepada hawa ya Allah???.
BACALAH SHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW Sehingga AKU MengHalalkan hawa kepadamu. Allahu Swt berfirman kepada umat Muhammad Saw : Bacalah SHALAWAT KEPADA MUHAMMAD,& bacalah Salam Kepadanya sehingga AKU MengHARAMkan Neraka buat kalian, dan bacalah SHALAWAT KEPADA MUHAMMAD Sehingga AKU MengHALALkan surga buat kalian. Ibnu Jauzi meriwayatkan dlm kitab Salwatul Ahzan : Sesungguhnya Adam ketika ingin mendekat kepada Hawa, lantas Hawa minta kepadanya agar diberi maskawin. Adam bertanya kepada Tuhannya : Wahai Tuhanku, maskawin apa yg pantas aku berikan kepada hawa ya Allah???.
Allahu Swt lantas berfirman : Bacalah Shalawat pada KEKASIH-KU yang Terpilih MUHAMMAD SAW sebanyak 20 kali . Lalu Nabi Adam pun melakukannya. Berdasarkan ] keterangan diatas, bahwa Shalawat itu bisa dijadikan maskawin (mahar), sebagaimana diperbolehkannya melakukan maskawin dengan bacaan surat Al-Qur'ann.
Mungkin hanya bacaan Shalawat yang memiliki Keistimewaan Yang LuarBiasa bila dibandingkan dgn bacaan dzikir yang lain..(Wallahu A'lam bishowab).
No comments:
Post a Comment